Nganu

2.7K 232 13
                                    

Pintu terbuka nampakkan Namra dan Onjo yang masuk sambil membawa sebuah buku, menatap Suhyeok dan Cheongsan heran.

"Kalian lagi ngobrol apa? serius banget," tanya Onjo, menghampiri keduanya, memalingkan wajahnya lalu beranjak menjauh dari Cheongsan.

"Engga, cuma tadi abis ke kamar mandi," elak Cheongsan memberi alasan walau sedikit tidak jelas, Onjo hanya mengangguk mengerti.

"Eh, Gua ada urusan. Balik duluan ya, buat ketua kelas get well soon bro," pamit Suhyeok kemudian beranjak pergi meninggalkan ketiga teman sekelasnya tanpa berbalik.

Namra dan Onjo berbalik menatap Cheongsan yang nampak sedikit murung, kemudian keduanya saling menatap.

"Mereka bertengkar?"

POV - Cheongsan

Hari ini adalah hari kelima Saya masuk sekolah setelah tiga hari tidak masuk karna diare, suasana sekolah masih sama seperti hari-hari sekolah pada umumnya, namun entah kenapa bagi saya suasana sekolah terasa begitu sepi.

Gyeongsu masih duduk bersama Suhyeok, sedangkan Saya duduk bersama Woojin, sepertinya hubungan antara Gyeongsu dan Woojin belum membaik atau memang sudah putus, entahlah Saya tidak tahu karena Gyeongsu bukan type orang yang akan curhat atau cerita sana-sini tentang hubungan asmaranya jika tidak ditanya.

Oke kembali ke topik awal, Saya merasa bahwa suasana sekolah terasa sangat membosankan saat ini, entah kenapa. Padahal jika dipikir-pikir dari awal masuk sekolah semuanya sudah seperti ini, mungkin sedikit dibumbui rasa emosi karna harus meladeni Suhyeok yang selalu terlambat datang.

Ngomong-ngomong soal Suhyeok, sungguh cukup mengejutkan pemuda Han yang selalu terlambat itu akhirnya tidak datang terlambat lagi setelah satu semester membuat Saya pusing karna terlalu sering terlambat. Tapi entah mengapa Saya menjadi rindu keterlambatan dia.

Bodoh memang, seharusnya saya senang karna pemuda itu sudah tidak membuat Saya pusing lagi, tapi Saya malah merindukannya. Ditambah jika dilihat-lihat Suhyeok seperti menjauhi Saya, Saya jadi berpikir, apakah Suhyeok membenci Saya karna saya memakai bajunya untuk sarung bantal seperti orang mesum?

"Cheongsan, mau ke kantin bersama?" ajak Woojin padaku, saya mengangguk, lalu membereskan buku-buku saya yang berantakan di meja sebelum pergi ke kantin bersama Woojin dan pasangan serasi Junyeong si pintar dan Daesu si bodoh.

Pov - 3

Gyeongsu melirik Suhyeok yang makan dengan lahap, namun tanpa ekspresi, lalu melirik Cheongsan yang nampak murung belakangan ini.

"Hyeok, Lu gak mau balik ke kursi Lu lagi?" tanya Gyeongsu, Suhyeok mengerutkan keningnya beralih menatap Gyeongsu dengan heran.

"Kursi yang Gua dudukin sekarangkan kursi Gua," jawab Suhyeok merasa aneh pada pemuda di sebelahnya, Gyeongsu berdecak kesal.

"Maksud Gue kursi yang di sebelah Cheongsan," timpal Gyeongsu, Suhyeok melirik Gyeongsu kemudian kembali menatap makanannya.

"Emgnya Lu udah gak marahan sama Woojin?" tanya Suhyeok sebelum memasukkan sosis ke mulutnya dengan tenang.

"Ya, masih marahan sih," jawab Gyeongsu, kali ini beneran ya, Gyeongsu lagi ngambek sama Woojin gara-gara Woojin nolongin bocah terus bocahnya malah mau jodohin Woojin sama Nunanya, mana cantik banget lagi.

Enemy Of Love - Hyeoksan [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang