One

2.4K 342 28
                                    

Eomma?”

Gadis kecil nan jelita itu bergeming, menatap sang ibu dengan sorot penuh tanya.

Let's go, Baby. Kau ingin membeli cokelat kesukaanmu di supermarket, bukan?” Sahut wanita matang di hadapannya, seraya sibuk berjingkat membawa beberapa tas besar yang sang putri tak tahu benar apa isinya.

”Um, untuk apa tas-tas itu? Kita hanya akan ke supermarket, bukan?” Gadis itu, Lalisa, memindai presensi ibunya dengan kening berkerut.

Ke supermarket pukul enam pagi? Ia bahkan tak tahu tempat perbelanjaan telah buka sepagi itu.

Ayah dan kakak lelakinya bahkan masih tertidur lelap di kamar mereka.

”Berhenti bertanya, Lalisa. Kita tidak memiliki banyak waktu!” Perlahan, tubuh mungilnya diseret paksa, meski dayanya yang tak seberapa berusaha melepaskan diri semampu yang ia bisa.

Eomma! Yoongi Oppa! Ayo ajak Yoongi Oppa! Dia pasti senang diajak ke supermarket!” Lalisa berseru panik, entah mengapa lubuk hatinya berkata ini adalah saat terakhir ia dapat bertemu dengan kakak lelakinya.

Sang ibu tak lagi menggubris, kini memilih membopong tubuh putrinya, melangkah terburu menuju mobil mereka yang entah sejak kapan telah keluar dari pelataran parkir rumah dan siap melaju kapan saja.

E-Eomma? D-Daddy? Ayo—hiks—ajak Daddy juga..”

Biasanya, ia akan berteriak kegirangan setiap kali orangtuanya mengajaknya ke supermarket, atau pusat perbelanjaan lainnya.

Namun tidak kali ini.

Maniknya terus terpatri pada bangunan kediaman tempatnya dilahirkan dan bertumbuh, meskipun raganya terus menjauh.

Air matanya berderai, perlahan membelalak menyadari kepulan asap tebal yang mulai membumbung tinggi dari celah jendela yang terbuka di mana dapur berada.

E-Eomma, a-api.. Api..” Lirihnya.

Dan lagi-lagi, ia layaknya bicara dengan udara kosong.

Ekspresi wajah sang ibu bahkan tampak begitu datar, tidak kalah dingin dengan sosok mayat hidup yang tak lagi memiliki jiwa.

Tak lama, kepulan asap terus menebal, disusul dengan jilatan api yang mulai menggila.

Tubuh Lalisa bergetar semakin hebat.

Belah bibirnya terus meraung memanggil sang ayah dan kakak lelaki yang mereka tinggalkan.

Hingga..

BOOM!!! BLAR!!!

Daddy! Oppa!”

•••

”Baby?”

”Lalisa?”

”Sayang.. C'mon, wake up! Lalisa!”

”Oppa!” Dengan nafas tercekat, Lalisa terbangun, disusul dengan nafas memburu, menghiasi air mata yang membanjiri pelupuk matanya.

”Sssttt, it's okay Baby, it's okay.”

Lalisa merasakan dekapan dan usapan hangat di tubuhnya, membuatnya tanpa sadar mulai meloloskan isakan di dalam buaian sang suami.

”Mimpi buruk itu lagi?” Tanya Taehyung lembut, yang ia jawab hanya dengan anggukan.

”Tak apa, kau baik-baik saja sekarang, Sayang.” Gumam Taehyung, mengeratkan dekapannya demi menenangkan tangisan sang istri yang semakin kencang.

”Aku merindukannya.” Lirih Lalisa di sela isakannya.

I know, Baby. I know.” Sahut Taehyung, kini seraya mendaratkan kecupan di puncak kepala Lalisa berulang kali.

Sang wanita, menghela nafas panjang ketika isakannya mulai mereda.

Manik indahnya yang memerah karena air mata melirik jam digital di atas nakas.

9 Maret, adalah tanggal yang tertera di sana.

”Sudah merasa lebih baik?” Taehyung mengamit dagu Lalisa, membuat sang istri menatapnya.

Lagi-lagi, Lalisa hanya mengangguk.

”Kita harus membeli buket bunga dan kue cokelat sebelum mengunjunginya.” Bisik Lalisa, memejamkan mata di saat Taehyung kembali mengecup keningnya.

Lelaki tampan itu kemudian melepaskan dekapannya dan beranjak dari tempat tidur mereka, demi membuka tirai jendela dan menyapa indahnya mentari pagi.

Sure, Baby. Ayo Sayang, kita harus membangunkan Leon dan para begundal itu.”

Tersenyum, Lalisa menyambut tangan Taehyung, sembari mengusap perutnya yang mulai membuncit dengan tangannya yang bebas.

Little Lily, Paman Yoongi pasti senang bertemu denganmu. Ayo kita rayakan ulang tahunnya bersama-sama.”

The Lost Love - To be continued.

Ngetik sambil nanges inget scene Suga meninggal di Suga' Daddy 😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ngetik sambil nanges inget scene Suga meninggal di Suga' Daddy 😭

Btw, ini cuma project ulang tahun Suga 'cause he's my ult, jadi mungkin chapter-nya nggak akan terlalu banyak 🖤


Besok lagi ya lanjutnya, Dee ngantuk, wkwk. Hope you guys like it!

- Dee -

The Lost Love [Prequel of Suga' Daddy] - COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang