Seven

973 160 8
                                    

A/N: Chapter ini akan lebih dari 500 words.

BUGH!

”Hah! Hah!”

BUGH!! BUGH!!

”Hah! Ugh..”

BUGH!!! BUGH!!! BUGH!!!

”Mati kau! Hah! Hah! Mati! Mati! Mati!”

Suara hantaman, deru nafas yang memburu, dan umpatan demi umpatan menggaung di ruang kosong itu.

”Yoon, cukup!” Entah berapa kali Lay meneriakkan kalimat yang sama, kepada Yoongi yang terus mendaratkan pukulan demi pukulan kepada sosok yang mungkin tak lagi bernyawa di bawah belenggunya.

Lelaki berusia tiga puluhan, yang bernasib sial karena mencoba melakukan tindakan pelecehan seksual di lingkungan kekuasaan Yoongi kepada seorang gadis dan berujung tertangkap tangan oleh para kaki tangan pemuda Min itu.

Dan kini tak lagi menunjukkan tanda-tanda kehidupan karena mendapatkan begitu banyak dera dan siksa selama beberapa hari terakhir.

”Mati kau! Mati! Dasar bajingan!”

Tak peduli berapa kali Lay meminta Yoongi berhenti, lelaki berkulit pucat itu takkan peduli.

Ia akan terus melayangkan pukulan ke tubuh dan wajah yang tak lagi berwujud layaknya manusia itu, hingga ia puas.

Yoongi sangat membenci lelaki yang menggunakan kekuatannya untuk menyakiti wanita, bukan hanya secara fisik, namun juga secara verbal dan seksual.

Terlebih..

Setelah Lalisa, adik kecil kesayangannya terpaksa kehilangan kehormatan di bawah paksaan Kim Nam-gil, kakak tirinya. Putra tertua dari Kim Yong Geon, suami baru ibu mereka.

Seumur hidup, Yoongi akan dihantui rasa bersalah karena telah gagal melindungi Lalisa-nya.

”Yoon, sampah itu hanya akan mengotori tubuhmu bila kau terus memukulinya. Simpan tenagamu untuk hal lain.”

Lay menarik tubuh Yoongi menjauh dari mayat lelaki yang entah sejak kapan telah menghembuskan nafas terakhirnya itu, lantas mengangguk kepada para tangan kanannya sebagai tanda permintaan kepada mereka untuk membereskan sisa tubuh sang korban ke tempat eksekusi selanjutnya.

Yakni tempat kremasi, di mana nama dan tubuh sang korban akan berujung menjadi abu tak berharga.

”Yoon, kau harus segera memutuskan.” Gumam Lay, meraih tangan kanan Yoongi yang dipenuhi lebam akibat pukulan yang ia hujankan pada tubuh korbannya beberapa saat sebelumnya.

Kemudian, lelaki keturunan asing itu meraih kapas yang telah dibubuhi alkohol untuk membersihkan luka sang pemimpin.

Fuck.” Desis Yoongi, menahan perih luar biasa pada lukanya yang terpapar alkohol.

”Entahlah—” Yoongi kembali berjengit karena kini Lay mulai membubuhkan obat anti infeksi di lukanya, ”Menjual adikku sendiri? Apakah aku dapat melakukannya?”

Lay menghela nafas panjang, memilih diam sembari menyelesaikan pekerjaannya membalut luka Yoongi dengan perban.

”Itu jauh lebih baik daripada ia membuka kakinya secara cuma-cuma untuk para lelaki di klub jahanam itu. Lalisa telah terlanjur hancur, dan ia akan berakhir mengenaskan layaknya jalang lain bila tak berada di dalam pengawasanmu.”

Yoongi menatap lamat manik tajam Lay.

Netranya memancarkan keraguan, yang seketika kembali ditepis oleh rekan kepercayaannya itu.

The Lost Love [Prequel of Suga' Daddy] - COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang