Let's start!
"Ren!" Panggil Clarie dengan sedikit teriak pada Maureen yang berjalan sedikit jauh di hadapannya.
Maureen yang merasa terpanggil langsung menolehkan kepalanya kearah asal suara itu.
"Huhh, Vanessa udah ngechat lo belum?" Tanya Clarie pada gadis itu, dan di balas gelengan.
"Ke lo udah?" Tanya balik Maureen.
"Belum, tumben banget dia ngilang begitu." Ungkap Clarie pada Maureen.
"Positif thinking aja sih, kali aja acara keluarga beneran." Tenang Maureen pada gadis yang berjalan di sampingnya.
Clarie tak menjawab ucapan Maureen, ia sedang bergelut dengan pikirannya.
Tak lama kemudian keduanya sampai di kantin yang sudah ramai, Maureen mengedarkan pandangannya.
Ia yakin pasti sedikit susah untuk mencari tempat duduk kecuali ikut bergabung di meja murid lain.
"Clar," Panggil Maureen namun tidak mendapatkan jawaban sama sekali.
"Clarie."
"Clarie!" Panggil Maureen kembali namun lebih kencang dan membuat Clarie tersentak.
"Apaan?" Jawab Clarie pada Maureen.
"Lo cari tempat duduk ya, gue yang pesen makan." Ucap Maureen sambil berjalan menjauh.
"Padahal belum gue jawab, udah main pergi aja tu bocah." Dengus Clarie kemudian ia melihat sekeliling area kantin yang sudah penuh.
"Mejanya elang lumayan kosong, bisa kali nebeng." Ucapnya pada diri sendiri sambil berjalan menuju meja itu.
Dan saat Clarie ada di dekat meja itu semua orang yang di meja itu langsung mengalihkan pandangannya pada Clarie.
"Mau numpang duduk ya clar?" Tanya Rayan dan di balas anggukan oleh gadis itu.
"Tuh duduk deket raegan," Ucap rayan sambil menunjuk tempat kosong di dekat Raegan.
"Eh berdua atau bertiga?" Tanya Rayan lagi.
"Berdua, Vanessa gak masuk."
Rayan menganggukkan kepalanya mengerti dan tak lama kemudian Maureen datang sambil membawa nampan.
Tanpa di suruh Maureen menududukan dirinya di samping Clarie yang juga di hadapan Rajendra.
"Lo pada nggak makan?" Tanya Maureen basa basi.
"Udah. Tapi belum kenyang kalo belum di traktir," Jawab Raegan dengan entengnya.
"Usaha orang tua lo bangkrut gan?" Tanya Rayan sambil menatap Raegan dengan serius.
Ke-empat orang yang berada di meja itu tertawa mendengar ucapan Rayan, dan mereka yakin setelah ini akan terjadi peperangan.
"Omongan lo jelek amat setan, kaya gak pernah minta traktiran aja!" Ucap Raegan sambil melemparkan sendok kecil yang sedari tadi ia mainkan.
Namun suara tawa dari meja itu seketika hening saat lemparan Raegan salah sasaran, lemparannya meleset.
Dan terkena Karin, bendahara osis nya yang terkenal jahatnya.
Karin sedikit membungkuk untuk mengambil sendok kecil yang mengenainya itu.
"SIAPA YANG LEMPAR SENDOK KURCACI INI KE GUE?!" Teriak sang bendahara sambil mengangkat sendok kecil itu.
Semuanya hanya diam.
Sedangkan oang-orang yang berada di meja itu langsung mengalihkan pandangannya kearah lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rajendra
Teen FictionTentang dua insan yang bersatu dengan hubungan pernikahan. Di umurnya yang masih labil, keduanya selalu berusaha menghadapi masalah yang menghadang rumah tangganya dengan kepala dingin dan tanpa kekerasan. Meskipun banyak kata kasar yang mereka ucap...