Let's start!
"Nanti agak siangan gue ke rumah raegan ya? kasian dia sendirian," ucap rajendra sambil mengelus pinggang maureen.
Jika rajendra berhenti mengelusnya, maureen akan terus mengeluh pegal karena semalam.
Daripada rumah yang ia tempati menjadi berisik karena keluhan maureen, jadi lebih baik ia menurut saja.
"Pulang jam berapa?" Tanya maureen yang masih fokus pada handphonenya.
"Paling jam 3 Juga pulang," Jawab rajendra.
"Itu lama tau!" Ucap maureen dengan nada sedikit tinggi.
Rajendra menyiritkan alisnya mendengar ucapan maureen.
"Terus kenapa? biasanya juga lo gak protes?" Tanya rajendra dengan heran.
"Loh? iya juga ya?" Ucap maureen yang bingung dengan ucapannya sendiri.
"Hah?" Bingung rajendra.
Maureen menggelengkan kepalanya.
"Kalo mau pergi-pergi aja dan kalo hujan jangan pulang dulu," ingat maureen dan hanya di balas anggukan oleh rajendra.
"Ngantuk."
"Tidur sana, gue mau siap-siap." Suruh rajendra pada maureen.
"Yaudah," Jawab maureen. kemudian ia beranjak menuju ranjang untuk merebahkan tubuhnya.
Rajendra berjalan menuju lemarinya untuk pergi ke kamar mandi untuk mengganti baju.
Tidak membutuhkan waktu lama, rajendra sudah selesai mengganti bajunya.
Tak lupa rajendra memakai beberapa semprot parfum favoritnya.
Dan ya, ia sudah selesai. Rajendra berjalan kearah maureen yang sudah terlelap, ia mengecup bibir dan kedua pipi milik istrinya.
"Gue pamit," Bisik rajendra. setelah itu ia langsung bergegas keluar.
raegan's house.
Kini rajendra, elang dan rayan sudah berada di rumah raegan, laki-laki itu bilang bahwa ia kesepian karna kakaknya ikut pergi ke perusahaan bersama orang tuanya.
Karna sudah di pastikan itu akan lama, maka ia memutuskan memanggil teman-temannya.
"Ni rumah gak berguna banget kalo isinya cuman bertiga, berempat cuman 1 tahun sekali doang," Ejek rayan pada anak pemilik rumah itu.
"Ya terus? gue harus bawa om, tante, kakek, nenek, oma, opa, buyut dan semua keturunan keluarga gue kesini. gitu?" Ucap raegan yang sudah muak mendengar ejekan rayan.
"Gak usah keturunan keluarga lo, keluarga gue aja yang pindah kesini. lumayan uang yang di pake buat listrik jadi bisa di tabung." Jawab rayan dengan santai.
"Kalo keluarga lo yang pindah kesini, tagihan listrik di bagi dua. Keluarga lo 70% Keluarga gue 30%." Ucap raegan dengan nada sinis.
"Dih kan lo yang punya ruma-"
"Syutt, Bacot banget sih lo!" Ucapan Rayan di potong oleh raegan yang sudah kesal.
Rajendra dan elang bertepuk tangan melihat perdebatan masalah listrik rumah yang bahkan rumahnya bukan milik mereka berdua.
"Apaan sih pake tepuk tangan segala, lo berdua juga mau pindah ke sini? hah!" Sentak Raegan.
"Dih, sebenernya setan disini tuh udah muak karna satu rumah sama lo." Celetuk elang dengan nada malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rajendra
Novela JuvenilTentang dua insan yang bersatu dengan hubungan pernikahan. Di umurnya yang masih labil, keduanya selalu berusaha menghadapi masalah yang menghadang rumah tangganya dengan kepala dingin dan tanpa kekerasan. Meskipun banyak kata kasar yang mereka ucap...