Aven berlari mencari nando setelah jam pelajaran, dia menuruni tangga lalu kembali berlari tapi ga nemuin nando sama sekali dan dia berakhir duduk dibawah pohon jangan lupain pipi dia yang merah sambil nunduk, aven meremas celana yang dia pakai mau usaha apapun buat lupain kejadian tadi tetep aja gabisa, percuma. Aven bakalan selalu inget kecupan — lidah nando yang masih terasa jelas di bibir tebal nya.
Hingga seperkian detik kemudian adit menghampiri aven secara pelan-pelan lebih tepatnya adit mempunyai tujuan untuk mengagetkan sang uke kecil kita ini. Berjalan sangat pelan, bahkan langkah kaki adit hampir ga kedengeran sama sekali sedangkan aven still menundukan kepalanya dengan pipi merah jangan tanya bibir nya, bibir aven udah bengkak akibat perbuatan nando. Aven menelan saliva sambil merapatkan paha nya lalu memasukan tangan nya kedalam saku hoodie. Adit yang melihat itu berhenti melangkahkan kaki nya lalu kembali berjalan pelan dan berhenti lagi saat melihat aven mengusak rambutnya. Adit menghela nafas pelan. Berjalan pelan dan tepat berdiri di belakang aven.
"HOYYY!!." Teriak adit
Aven still diem, jangan lupain dia masih nundukin kepalanya.
"Kok ga kaget sih, jantung lo udah keluar ya?." Adit
Gada jawaban dari aven, lalu adit duduk di sebelahnya menatap wajah aven sambil menyipitkan mata nya dan melihat telinga aven yang memerah. Adit mendekatkan muka lalu langsung menarik dagu aven yang ditarik malah baru kaget dan boom sekarang giliran adit yang kaget ngeliat muka sange aven detik berikutnya tatapan adit jatuh pada bibir aven yang bengkak, merah lagi.
"Lo cipokan sama sapa?." Adit
"A-apasih orang engga!!." Bentak aven, emang adit tingkat kepekaan nya tinggi walopun bloon.
"Jangan bercanda lo, itu bibir lo bengkak ditambah lagi..." Ucap adit sambil melirik selangkangan aven.
"Punya lo ngaceng kan?." Tanya adit dengan tatapan serius menatap aven.
Aven bungkam. Gimana bisa adit tau semuanya padahal dia gapernah cerita sama sekali apalagi bagian intim kek gini, bisa-bisa nya adit bisa langsung tau dalam sekali pandang. Aven menelan ludah "G-gue ga sange." Sebuah kalimat yang terlontarkan dari bibir aven sedangkan adit yang melihat penuturan aven hanya ketawa kenceng.
"Ngakak anjir, ga sange apanya orang gembung kek gini lo dipegang sapa? Nando?." Ucap adit sambil menoel penis aven.
"Bangsat! Gausah pegang gue!!." Teriak aven sambil berdiri.
Adit kembali menatap aven yang menunduk.
"Anjir beneran sange lo." Adit menganga.
Aven yang denger ucapan adit langsung lari masuk kedalem sekolahan lagi, sedangkan adit masih menganga melihat aven yang malah masuk kedalem. Adit berdiri ngeliat kemana arah aven pergi, padahal tadi dia mau ngasih tau lokasi nando tapi malah udah ngacir duluan sedangkan aven dia still berlari ntah menuju kemana yang ada di pikiran dia sekarang cuman ada rasa malu ditambah lagi pipi dia merah nya ga ilang, mana merah nya menjalar sampe kuping dan aven berhenti tepat didepan ruangan osis lebih tepatnya dia ga sadar lagi berdiri didepan ruangan osis.
"Taik ini kenapa ga turun-turun sih!." Ucap aven sambil menutup penis nya
Lalu seseorang membuka pintu ruangan osis dan aven kembali menunduk orang itu adalah satria. Dia ngeliatin aven yang nunduk ngebelakangin dia, satria mengerutkan dahi dan berdiri didepan aven sedangkan aven masih dengan posisi yang sama.
"Lo aven kan?." Satria
"Apaan?." Teriak aven sambil menurunkan hoodie nya agar menutupi penis nya.
"Ngapain disini? Nunggu nando?." Tanya satria sambil menaik-turunkan alis nya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wild Boyfriend • MWB
HumorJefryan Fanando atau kerap dipanggil Nando seorang ketos yang galak, dingin, dan paling di takuti sama anak sekolah. Suatu hari nando disuruh oleh seorang guru untuk merubah sikap dari anak barbar bernama Aven. • • • "Akhh sakitt le-lepas" ringis av...
