TAWURAN - Part 20

13.4K 1.4K 107
                                    

15:00 | Jumat, Gedung Kosong

Aven melangkahkan kaki nya hingga berhadapan dengan ken, sedangkan ken juga menatap aven yang ada didepan mata nya dan jangan lupain damang–erik yang ikut serta dalam tawuran itu, karna udah keliatan jelas mereka berdua ngikut ga mungkin ga ikut. Awalan damang sama erik sempet shock juga denger cerita dari adit dan mau gamau mereka kudu tawuran demi keamanan sekolah, aven menatap ken dengan tatapan dingin nya dan ntah kenapa nando menatap ken seperti ingin membunuh nya. Erik jangan ditanya dia bawa apa, jelas bawa piso punya emaknya sedangkan putra dia kezel karna baru dikasih tau kabar tadi pagi bukanya dari kemarin kalo dari kemarin mungkin dia udah bawa gergaji dan sekarang dia cuman ngandelin sapu lidi punya sekolahan lalu seseorang dari geng ken pun keluar sambil membawa sebuah kantong plastik orang itu berambut gondrong sekaligus tatapan ga santai menatap geng aven. Sedangkan aven yang di tatap malah balik natap sambil gerakin katana nya.

"Apa lo liat-liat?." Teriak aven dengan muka sangar nya begitu pun adit yang berdiri di sisi aven sambil menatap tajam anak yang memegang kayu panjang.

Aven sempet mikir, dia kira dulu bakalan jadi yang terakhir dalam pertempuran melawan anak Sma Bakti Bangsa. Hingga saat nya mereka semua saling baku hantam, ada damang yang menendang leher dari anak geng punya ken, aven yang melihat itu hanya tertawa pelan ternyata temen-temen nya gapernah lupa sama permainan nya dulu. Lalu lanjut erik yang menginjak pinggang anak lain hingga anak itu mengeluarkan darah dari bibirnya jangan lupain adit yang berulang kali menonjok dada dan perut milik rival nya tapi jutsru yang buat aven lebih tercengang adalah perlakuan nando yang kek banteng ngamuk. Gimana ga tercengang? Nando memelintir tangan anak lain sekaligus mematahan lehernya menggunakan satu tangan ntah leher nya patah atau anak itu sudah mati. Aven menengguk ludah saat melihat nando lalu dia kembali menatap kenzio atau lebih sering dipanggil ken itu.

Aven memegang erat katana nya lalu dia tersenyum miring, seperikan detik kemudian dia menggerakan katana nya dan di detik itu juga ken berteriak.

"Jangan pake senjata, dulu kita juga gapake senjata jadi buang katana lo." Ken

"Halah bacot lo!." Ucap aven sambil membuang katana nya dan langsung menonjok muka ken dengan membabi buta, lalu ditahan nya tangan aven saat ken ingin menendang aven seseorang sudah lebih dulu menendang perut ken hingga kepental hingga eratan di tangan aven terlepas. Nando menarik kerah seragam milik ken lalu menatap nya tajam.

"Jangan sesekali lo sentuh punya gue." Ucap nando dingin dan kemudian nando kembali menendang perut ken hingga sang empu nya mengeluarkan batuk darah, aven sedikit mengeluarkan senyum akibat perlakuan nando.

Berbeda dengan adit yang mencari satria, dia bilang mau dateng kenapa sampe sekarang belom dateng. Bahu adit udah sakit kena pukulan kayu tadi atau lebih tepatnya mungkin bahu nya udah memar banyak, kemudian dia kembali menendang kepala rival nya menggunakan lutut nya. Kita beralih ke damang–erik yang menatap tajam rival yang ada didepan nya.

"Batu kertas gunting! Yang kalah titit nya copot!." Ucap damang begitu juga dengan rival nya yang mengucapkan kalimat yang sama, kali ini erik ga marah dan justru dia menyemangati kelakuan damang.

"MENANGIN DAM, COPOT KONTOL NYA." Teriak erik. Lalu damang mengangguk dan mengeluarkan jari yang membentuk gunting sedangkan rival nya mengeluarkan tangan nya membentuk batu.

"Anjir dia batu, ERIK GUE KALAH ANJING KONTOL GUE BAKAL ILANG!." Teriak damang histeris, lalu erik menjawab teriakan damang padahal mereka berdiri sejajar bukanya berjauhan.

"Tiga kali kalo suit, ga adil kalo cuman satu kali." Ucap erik ke rival nya.

"Gue yang menang woy! Siniin kontol lo." Ucap rival nya yang bernama rambo, lalu erik berteriak yang sama hingga akhirnya mereka melakukan suit yang kedua. Damang mengeluarkan tangan nya membentuk batu sedangkan rival nya membentuk kertas. Dan kalah lagi untuk yang kedua kali nya.

"ERIK." Damang

"GOBLOK LO." Erik. Lalu di mulai lah suit yang ketiga, rivalnya mengeluarkan jari membentuk gunting sedangkan damang mengeluarkan tangan nya yang membentuk batu.

"Yess! Kontol gue gajadi copot." Teriak damang, dan kemudian rival nya segera berlari menjauh dari damang dan udah jelas di kejar oleh seorang damang. Di tarik nya tangan rival nya alias rambo tadi hingga terjatuh terlentang lalu damang menekan-nekan penis rival nya menggunakan kaki.

"Ah ah ah ah."

Lalu putra menghampiri damang yang sedang memperkosa maksudnya menyiksa rival nya begitu juga erik yang malah ketawa melihat itu, putra menatap damang begitu juga damang yang menatap putra.

"Damang.. jangan.." ucap putra.

"Putra, lo baik banget." Damang

"Putra.." Erik

"Jangan berhenti maksud gue." Dan putra mengikuti damang yang meneken-neken penis rival nya menggunakan ujung sapu lidi begitu pun dengan erik yang menurunkan celana rival nya.

"Anjay gerak-gerak kontol nya." Erik

Lupakan manusia titisan iblis itu, kita beralih ke nando dan ken yang masih baku hantam sedangkan aven berusaha melindungi nando dari anak buah ken yang berusaha memukul nando menggunakan besi. Sempet aven kena pukulan besi itu di tangan nya, mungkin tangan nya udah memar sekarang dia bisa ngerasain tangan nya yang mulai mati rasa dan linu-linu. Di bantu oleh adit yang menendangi rival nya jujur aja adit lumayan kezel karna satria ga dateng-dateng.

"WOY POLISI WOY!!." Teriak anak buah ken, dan ken yang mendengarnya langsung bergegas mendorong nando dan segera berlari begitu pun dengan geng aven yang ikut lari.

"Adit!!." Teriak satria sambil berlari di samping adit

"Kamu kemana aja sih?!." Bentak adit, dan satria menjelaskan bahwa dia memanggil banyak polisi untuk mengejar geng nya ken. Sedangkan aven yang mendengarnya hanya melongo.

"ANJING MALAH MANGGILNYA POLISI, YANG ADA KENA SEMUA KITA DASAR OSIS!!." Teriak aven sambil berlari begitu juga yang lain nya sibuk memencar jalanan agar tidak tertangkap, nando jelas mengikuti arah berlari aven yang lain nya ntah memencar kemana. Hingga di rasa cukup aman mereka berdua berhenti berlari.

"Shh tangan gue." Desis aven pelan, di raih nya tangan aven lalu di elus lengan ramping nya itu. Dan nando sempet mencium luka memar yang ada di lengan aven.

"Cium-cium ntar rabies." Ucap aven dengan pipi merah nya sambil menarik tangan nya dari nando, dan sang dominan yang melihat itu hanya ada perasaan lega kalo pujaan nya cuman luka sedikit. Emang nando akui aven mahir soal memukul, lain lagi sama pelajaran baru baca buku 5 kalimat udah berasa lari maraton kemudian aven menatap nando sambil menyipitkan mata nya sebenernya aven masih kagum waktu ngeliat nando mukul tapi yang namanya seorang aven level gengsi nya sangat sangat sangat gede. Lalu aven memalingkan muka "apa lo liat-liat gue." Ucap aven sambil gembungin pipi nya, dalam pikiran nando yang ngeliatin siapa yang sewot duluan siapa.











Oyy apa kabar? maapin nihh gw telat update karna sibuk sama ulangan sekolah juga :) . kedepan nya gw usahain buat update kaya biasanya,

Lanjut!!🔥

My Wild Boyfriend • MWB Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang