Chapter 4: Confession and Truth

444 49 0
                                    

⚠️ Content warning!: mention of trauma & mental illness ⚠️

***


Jaehyun menatap kepada empat asistennya secara bergantian. Mereka semua tidak berani mengangkat wajahnya dan memilih untuk menunduk. Aura gelap seakan memenuhi ruang kerja pribadi atasan mereka di mana mereka berada saat ini.

"Kenapa tidak ada yang memberitahuku?" tanya Jaehyun dengan penuh penekanan.

"Kami sudah ingin memberitahumu, tapi Johnny melarang kami," Orang yang namanya disebut itu langsung menatap nyalang ke arah Taeyong, lelaki yang membuka suaranya terlebih dahulu.

"Benar. Padahal aku sudah ingin memberitahumu tapi Johnny hyung bilang nanti saja," jelas Jungwoo yang mana membuat Johnny semakin terpojok. Oke, kali ini ia kalah.

"Lalu kau? Johnny melarang mu juga?" tanya Jaehyun kepada pria dengan raut wajah yang datar berdiri di samping Taeyong. Itu Yuta, asisten Jeffrey.

"Jeffrey yang melarangku,"

Jawaban Yuta membuat Jaehyun berdecak pelan. Jeffrey selalu saja melakukan apapun yang dia mau. Sekarang ia seperti orang bodoh yang tidak tahu apa-apa. Jaehyun menatap tajam asisten pribadinya sendiri, Johnny, seakan menuntut untuk penjelasannya.

"Akhir-akhir ini kita sedang sibuk, Jae. Aku tidak mau kau menjadi hilang fokus dan memikirkan ini semua. Lihat sekarang? Kau pusing 'kan bagaimana menjelaskannya kepada Doyoung?" Ucapan Johnny tepat sasaran. Bagaimana ia akan menjelaskannya kepada Doyoung bahwa orang-orang yang ia temui dan dianggap seperti kembar sebenarnya ada di tubuh yang sama, yaitu tubuhnya.

"Perlukah aku menculiknya dan membungkamnya?" sahut Yuta yang mana disambut oleh pukulan pelan dari Taeyong di kepalanya. Johnny dan Jungwoo hanya bisa menghela nafas dengan malas. Terkadang omongan Yuta memang tak pernah difilter, persis seperti bos-nya, Jeffrey.

"Bagaimana Jeffrey bisa bertemu dengannya?"

Jaehyun sudah mengetahui tentang pertemuan Yuno dan Jay dengan Doyoung. Jungwoo dan Taeyong menceritakan semuanya setelah ia sadar. Tentang Jeffrey, ia sama sekali tidak tahu karena baru hari ini ia bertemu dengan Yuta. Ekspresi Yuta menjadi tidak yakin lalu melirik satu per satu orang yang ada di ruangan itu.

"Haruskah aku menceritakan semuanya? Disini ada bayi," ucapnya seraya melirik Jungwoo.

"Aku sudah besar!" sahut Jungwoo, tak terima masih dianggap anak-anak. Yuta lantas tertawa pelan melihat reaksi Jungwoo.

"Jangan bercanda, Yuta. Kau terlalu lama bekerja dengan Jeffrey hingga tingkahmu sama saja dengannya," ujar Jaehyun dengan tegas, membuat Yuta menghentikan tawanya.

"Baiklah, kalau begitu. Mereka bertemu di klub malam dan berakhir melakukan seks sampai pagi,"

Jaehyun yang sedang menyesap tehnya hampir saja tersedak mendengar penjelasan Yuta. Jaehyun terkejut bukan main dan menatap tak percaya kepada Yuta. Begitu juga dengan Johnny, Taeyong dan Jungwoo yang tak kalah terkejutnya.

"Hahaha astaga, aku pikir Doyoung anak yang baik-baik seperti Jungwoo," ujar Johnny seraya tertawa. Sementara Taeyong, Jungwoo, Yuta memilih diam daripada menanggapi perkataan Johnny. Mereka tak ingin salah ucap.

"Jungwoo tidak sebaik itu, aku pernah memergokinya berciuman dengan salah satu rekan Doyoung yang tinggi itu. Astaga bagaimana ceritanya kalian bertemu dan seintim itu?" Jungwoo yang namanya disebut membelalakkan matanya dengan wajah yang perlahan memerah karena malu.

"Jeffrey hyung!! kau melihatnya?" ujar Jungwoo, ia langsung menyadari bahwa itu adalah Jeffrey ketika melihat seringai di wajah bos-nya.

"Tidak kau saja, aku punya aib kalian semua. Perlukah aku-" ucapan Jeffrey terinterupsi dengan sepotong kue yang dimasukkan paksa oleh Taeyong.

Look-alikeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang