Chapter 1: Kim Doyoung

693 62 0
                                    

⚠️ Content warning: NSFW, sex scene 🔞




***




Kim Doyoung membalikkan papan kecil bertuliskan 'Close' menjadi 'Open' di pintu masuk toko bunga miliknya.

'Mon Amour Fleur'

Nama tokonya.

"Doyoung, hari ini Lucas tidak bisa datang karena semalam adiknya mengalami kecelakaan. Bisakah kau mengantarkan pesanan? Aku ada janji dengan seorang klien,"

Kun datang dengan apron yang sudah terpasang di tubuhnya sembari memegang ponsel yang ada di tangan kirinya dan beberapa tangkai bunga Lily di tangan kanannya.

Hari ini toko mereka mendapatkan pesanan yang lumayan banyak. Sebuah kemajuan yang cukup bagus, mengingat toko bunga yang Doyoung bangun dengan Kun dan Lucas itu baru berjalan satu tahun. Jika mulai hari ini pesanan mereka semakin banyak sepertinya ia harus merekrut satu atau dua orang lagi untuk membantunya.

"Ya, aku bisa. Jam berapa?" Tanya Doyoung sembari menyiapkan meja kasirnya.

"Jam 12 siang. Buket bunganya sedang aku kerjakan dan sedikit lagi selesai. Kau bisa mengurus yang lain dulu, Alamatnya akan ku forward ke iMessage-mu," Doyoung mengangguk dan kembali mengerjakan pekerjaannya.

"Haruskah aku memanggil Renjun?" tanya Doyoung lagi.

Renjun adalah adik Doyoung, ia mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di salah satu universitas di Seoul. Seingat Doyoung, hari ini Renjun tidak ada jadwal kuliah. Ya, semoga saja ia tidak ada tugas juga jadi Doyoung bisa meminta bantuannya untuk menjaga toko sebentar.

"Ya boleh, jika ia tak keberatan? Aku mungkin akan menutup toko sementara kau kau belum kembali. Aku akan bertemu klien di tempat acara mereka,"

"Baiklah, aku akan menelponnya setelah ini," jawabnya usai menata beberapa pot berisi macam-macam bunga segar dengan warnanya yang cantik.

"Terima kasih. Semangat untuk hari ini!"

"You too!"

.


Doyoung mengendarai sepeda motor yang biasa dipakai Lucas untuk jasa delivery toko mereka, dengan membawa pesanan ke alamat penerimanya.

'Jung Corp'

Doyoung berdecak kagum melihat gedung mewah dan tinggi menjulang di hadapannya. Usai memarkirkan kendaraannya dan melepas helm, dengan hati-hati ia membawa beberapa buket bunga yang sudah dipersiapkan Kun. Ia sedikit heran, kenapa ada pesanan ke tempat seperti ini? Apa toko bunganya sudah seterkenal itu? Rasanya tidak juga.

"Bunga yang cantik, seperti yang membawa,"

Doyoung menghentikan langkahnya ketika melewati seseorang yang duduk di bangku taman tak jauh dari parkiran itu tiba-tiba bersuara.

"Maaf?"

Orang tersebut berdiri dan menghampiri Doyoung, menghirup aroma bunga lalu tersenyum hingga memperlihatkan lesung pipinya. Astaga menggemaskan sekali, batin Doyoung.

"Untuk siapa?"

Doyoung tersentak sesaat dari rasa kagumnya lalu menyebutkan alamat yang sudah ia hafal karena ia membaca berkali-kali, mungkin ia kenal dengan sang penerima?

"Ah, Krystal noona?"

"Kau mengenalnya?"

Pria itu mengangguk kemudian menjawab, "Eum, kau bisa menitipkannya ke resepsionis saja. Lobby utama ada disana, jalan lurus lalu belok ke kanan,"

Look-alikeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang