01🐰

1.4K 147 8
                                    

Bugh!!!

"Sudah kuperingati kau berapa kali, berhenti mendekati kekasihku!" teriak Seulgi membentak gadis pirang yang baru saja ia beri pukulan kuat di wajahnya.

"Seul, sudah cukup. Kau bisa membunuhnya jika terus seperti ini." ucap Jisoo sambil menahan sahabatnya itu.

Seulgi akhirnya menghela nafas panjang untuk mengontrol emosinya, sementara gadis pirang itu kini mulai berdiri tegap untuk menatap Seulgi.

"Selama dia bukan istrimu, aku masih halal untuk mendapatkannya Kang Seulgi." katanya sambil menyeringai licik lalu melegang pergi.

"Sialan kau Son Wendy!" Seulgi maju karena ingin kembali menghajar gadis pendek itu, tetapi Jisoo langsung memeluk erat tubuh Seulgi agar tidak membabi buta.

Kemudian gadis bermata sipit itu mengerang kesal dan Jisoo menghentikan kegiatannya lalu menatap Seulgi dengan santai.

"Seharusnya kau membiarkanku untuk menghajarnya Ji!" kesal Seulgi meluap-luap.

"Mian, aku tidak bermaksud menghalangimu. Tapi kau harus ingat, ini di kampus dan kita sudah semester akhir. Aku tidak mau terjadi sesuatu padamu, cukup tahun kemarin saja kau telat untuk lulus Seul."

Seulgi mendelik tajam, tetapi ucapan sahabatnya itu ada benarnya juga.

"Irene akan sangat bangga padamu jika kau lulus tahun ini." tambah Jisoo sambil tersenyum hangat.

Seulgi mengangguk. "Kau benar Ji." kemudian Seulgi menepuk pundak gadis berbibir hati itu. "Yasudah, aku ke kelas duluan, kelasku sebentar lagi dimulai."

Dan Jisoo mengangguk sebagai responnya.

Setelah kepergian Seulgi tiba-tiba ia mendapat telpon dari Krystal, gadisnya menyuruh Jisoo untuk menjemputnya karena Krystal ada kelas pagi ini.

Tetapi kali ini Jisoo menolak permintaannya itu.

"Aku sedang sibuk, kau bisa naik bus Krys. Aku bukan supirmu yang setiap saat bisa mengantar jemput dirimu, aku ini pacarmu, aku juga memiliki urusan lain selain mengurusimu dan melakukan apa yang kau mau. Tolong, mengerti untuk hari ini saja 'nee?"

"Mworago? Jadi, kau—"

Tut...

Jisoo memilih memutuskan sambungannya secara sepihak dan mematikan handphone-nya, karena kalau tidak seperti itu Krystal akan terus menerus memaksa dan mengancam dirinya.

Membuatnya kerap kali muak mendengar itu.

Maka kini, Jisoo memutuskan untuk pergi ke tempat favoritnya di kampus, yaitu pohon besar dekat taman kampus.

°•°•°•°

"Nanti kau tidak usah menjemputku."

"Wae?"

"Aku tidak mau saja."

Rose kemudian menatap ke arah Jennie. "Aku akan tetap menjemputmu, kau mengerti 'honey?"

Jennie langsung keluar dari mobil kekasihnya dan melangkah masuk menuju gedung fakultasnya, sementara Rose meratapi kepergian sang gadis lalu pergi dari kampus Jennie karena hari ini dirinya juga memiliki kelas.

Mereka memang beda kampus.

Rasanya hari ini Jennie malas untuk masuk kelas, ia akhirnya memutuskan untuk membolos. Sebelum itu Jennie membeli dua cola dan satu snack kesukaannya.

Gadis itu menemukan tempat teduh di dekat taman, ia kemudian memilih untuk duduk disana. Namun, tak lama ada seseorang yang tiba-tiba duduk di sampingnya.

FWB ; jensooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang