Jisoo melebarkan matanya shock, jantungnya berdetak cepat, jari-jarinya melemas. Ia menelan salivanya gugup, gadis berbibir hati itu terus mencari file penting itu di laptopnya.
"AARRGGHHH!!!"
Ia menutup laptopnya dengan kasar, detik berikutnya Jisoo mengusap kasar wajahnya.
"Kenapa ini terjadi padaku?"
"WAEEE?!!!"
Jisoo menangis, tiba-tiba ia menjadi emosional. Bagaimana tidak? File skripsinya tiba-tiba hilang padahal tadi malam Jisoo baru saja menyelesaikan tulisan terakhirnya dan tinggal di revisi lagi.
Sialnya ia belum sempat menyalin di tempat lain yang menjadikannya kini frustasi setengah mati, bayangkan saja skripsi yang sudah jadi tiba-tiba hilang tanpa jejak entah apa penyebabnya.
"Bagaimana bisa skripsiku tiba-tiba hilang arrgghhh!!!" Jisoo berteriak kesal sekesal-kesalnya.
"Jisoo?"
Gadis berbibir hati itu mendongkak, menatap seseorang yang baru saja memanggilnya.
"Krys ..." Jisoo langsung berdiri meletakkan laptopnya lalu memeluk sang gadis erat. "Aku kesal Krys, aku sangat kesal." rengek gadis itu selanjutnya.
"Gwenchana, gwenchana Changi." Krystal menepuk-nepuk punggung kekasihnya pelan.
"Aku tidak bisa baik-baik saja, skripsiku tiba-tiba hilang Krys. Padahal semalam aku sudah menyelesaikannya setelah bercinta denganmu."
Krystal menggigit bibir bawahnya, pipinya bersemu merah saat Jisoo dengan frontal mengatakan hal itu padanya.
Detik berikutnya Jisoo melepaskan pelukan mereka dengan wajah kesalnya. "Kau tahu? Aku sekarang sangat sedih princess, hatiku sakit!" beritahu Jisoo.
Krystal mengangguk paham sambil mengusap punggung Jisoo lembut.
"Mianhae."
Jisoo memutar bola matanya. "Itu tidak membantu mengembalikan skripsiku princess, aku benar-benar stress berat sekarang."
Detik berikutnya Krystal kembali memeluk kekasihnya dan Jisoo tidak menolak.
"Bagaimana kau buat ulang saja 'hm?"
"Demi apapun aku tidak punya semangat setelah tahu skripsiku hilang dan harus memulainya dari awal lagi."
Krystal mengeratkan pelukannya. "Lalu aku harus bagaimana Ji?"
"Peluk saja." jawab Jisoo sambil menenggelamkan wajahnya di dada sang gadis.
"Aku mencintaimu Kim, kau harus semangat nee."
°•°•°•°
"Kenapa kau terus berselingkuh dari Jennie?" tanya Wendy ketika mereka tengah mengobrol di station game. "Padahal pacarmu sangat oke, jika kau tak keberatan buat aku saja lah."
Buqkk!!!
Wendy mengaduh.
"Fokus saja mengejar wanita itu!" tegas Rose.
"Ini aku juga sedang fokus."
"Fokus apa?!" Rose menatap Wendy.
"Merebut Jennie darimu."
Lagi Rose memukul kepala belakang Wendy membuat gadis itu mengaduh kembali.
"Aku bukannya sudah bosan ..." beritahu Rose. "Hanya saja, dia sangat sulit memberikan masalah ranjang."
"Jinjjayo?"
Rose mengangguk untuk menanggapinya.
"Dua tahun kalian berkencan tapi sama sekali belum pernah melakukan itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FWB ; jensoo
RomanceTeman yang saling menguntungkan, teman tapi mesra dan entah kata teman apalagi yang bisa menggambarkan kedekatan mereka. Keduanya hanya teman, tapi terlihat seperti pacaran. Hanya teman tapi berciuman, hanya teman tapi bermesraan. Dan masalah muncul...