"Kau aman sekarang." ucap Jisoo seraya melihat ke arah Jennie sebentar.
Sementara Jennie kini melihat ke arah jendela memperhatikan jalanan kota Seoul yang tak pernah sepi pengendara.
"Sebenarnya tadi itu siapa? Kenapa kau berteriak meminta tolong?" Jisoo kembali membuka suara.
Tapi Jennie tetap diam.
"Arraseo, aku mengerti kau pasti masih panik dengan kejadian tadi."
Jisoo tidak tahu saja jika gadis yang tadi berkelahi dengannya itu adalah pacarnya Jennie, kini gadis bermata kucing itu pun tengah bertanya-tanya pada dirinya sendiri mengapa ia malah memilih untuk ikut dengan orang asing yang ada di sebelahnya.
"Kau mau kuatar kemana, kita sudah jalan cukup lama."
"Terserah." jawab Jennie sekalinya bicara malah menjawab kata favorit perempuan.
"Dimana rumahmu?"
"Jangan kesana." Jennie langsung menolaknya.
"Lalu?"
"Terserah."
Jisoo menghela napas panjang, ini lah yang ia tidak suka dari jenis perempuan karena mereka selalu menjawab 'terserah' tapi setelah dijawab pasti malah menolaknya.
"Kau sudah makan?"
Jennie menggeleng yang tertangkap sekilas oleh lirikan mata Jisoo.
"Arraseo kita akan makan saja."
Dan Jennie tidak menanggapinya, jadi Jisoo simpulkan bahwa itu adalah tanda persetujuan dari gadis itu.
°•°•°•°
"Uhuk uhuk uhuk!!!"
Jisoo tersedak dengan mendadak ketika mendengar penjelasan singkat dari Jennie tentang gadis yang Jisoo pukuli itu ternyata adalah pacar Jennie sendiri.
"Minum dulu nih." saran Jennie sambil menyodorkan minum yang mereka beli sebelumnya di McD.
Gadis yang lebih tua itu langsung menegaknya lalu kembali meletakkannya di meja.
"Ahh gomawo."
Jennie mengangguk.
"Mianhae untuk yang tadi." ucap Jisoo selanjutnya.
Gadis yang lebih muda menggeleng pelan. "Gwenchana, aku malah ingin berterimakasih padamu karena sudah menolongku dari dia."
Jisoo menautkan alisnya bingung, ia tidak mengerti mengapa Jennie malah tampak lega terlepas dari pacarnya.
Kemudian Jennie menghela napas berat. "Kau pasti heran kenapa aku malah berterimakasih."
Dan ditanggapi anggukan kecil oleh Jisoo.
"Dia berselingkuh."
"Owwhhh." reaksi Jisoo refleks.
"Maja, makanya aku tidak mau pulang dengannya."
"Huh?" Jisoo bingung lagi, pasalnya tanggapan Jennie terdengar aneh.
"Wae?" Jennie bertanya setelah memakan chikin miliknya.
"Jawaban yang kau beri seperti pacarmu sudah biasa melakukan itu."
"Memang."
"Mworago?" Jisoo memanyunkan bibirnya dengan mulut penuh karena tadinya ia baru saja memasukan chikin miliknya ke dalam mulut.
Jennie tertawa geli melihat ekspresi gadis yang lebih tua itu.
"Habiskan dulu makanmu ih."
Lalu Jisoo menurut saja, kini mereka berdua ada di apartemen Jisoo karena gadis itu bingung ingin membawa Jennie kemana, jadi ia memutuskan untuk kesini sambil makan malam juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
FWB ; jensoo
RomanceTeman yang saling menguntungkan, teman tapi mesra dan entah kata teman apalagi yang bisa menggambarkan kedekatan mereka. Keduanya hanya teman, tapi terlihat seperti pacaran. Hanya teman tapi berciuman, hanya teman tapi bermesraan. Dan masalah muncul...