1

6.5K 310 12
                                    

Dua orang gadis berseragam sekolah nampak berlari dengan cepat untuk  menuju ke halte bus .

Sesekali gadis berambut coklat madu menatap ke arah  arloji yg ada di pergelangan tangannya yg kini sudah menunjukan pukul 7 lewat 15 menit .

"Hah hah hah kak haechan berhenti dulu hah hah hah "kata gadis berambut blonde dengan nafas ngos-ngosan

Gadis berambut cokelat madu yg bernama haechan tersebut lantas menoleh ke arah belakang nya .

"Sahi ayo cepat dikit lagi sampai , halte nya udah keliatan dari sini"

"Tapi aku udah nggak kuat kak , hah hah  ,kita bolos aja ya kak "

"Nggak ada bolos bolosan , ayo sini cepat" haechan dengan cepat langsung memegang tangan Asahi dan mengajak gadis itu berlari kembali menuju halte bus .

.
.
.





























Setelah tadi berlari menuju ke halte bus kini kedua nya harus berlari menuju ke arah gerbang sekolah yg kini sudah tertutup rapat.

Haechan menghembus kan nafas nya kasar, sedangkan Asahi nampak tersenyum tipis lalu dengan cepat menatap ke arah haechan.

"Kan aku bilang tadi juga apa kak ,kita bolos aja ,lagian ini kan udah di kunci "

"Sahi mulutnya "

"Hehe sorry ,PAK SHINDONG BUKAIN PINTU GERBANG NYA DONG" haechan hanya bisa menutup kuping nya saat mendengar teriakan Asahi.

Nampak tak ada tanda tanda kedatangan dari nama orang yg di sebut Asahi tadi .

"Haduh ,jadi gimana sekarang sa ,kakak nggak mau bolos , kita udah terlanjur di sini "kata haechan dengan nada merengek

Adik sepupu dari haechan itu nampak berpikir lalu beberapa saat  terlihat bibirnya tersenyum misterius ke arah haechan.

Asahi langsung menarik tangan kakak sepupu nya tersebut menuju ke arah belakang sekolah.

.
.
.























"APA ,kamu mau kita manjat tembok ini, nggak nggak , pokok nya nggak mau, lagian itu tembok  tinggi banget sahi , emang nggak ada cara yg lebih baik apa selain ini  "

Asahi memutar bola matanya dengan malas kemudian berjalan menuju ke arah tembok belakang sekolah tersebut.

"Yaudah kalau kak haechan nggak mau "

"Siapa bilang nggak mau"

"Itu tadi "

"Ah udahlah,tapi kamu yg naik dulu ya sa , setelah itu kamu bantuin kakak yg naik ke atas "kata haechan sambil tersenyum ke arah Asahi  dengan menggaruk tengkuknya yg tidak gatal

Asahi mengacungkan jari jempolnya lalu dengan cepat memanjat tembok pembatas sekolah tersebut.

Setelah sampai di atas tembok itu Asahi langsung mengulurkan tangannya membantu haechan yg juga saat ini tengah berusaha buat naik ke atas tembok pembatas itu .

Haechan menatap ngeri ke arah bawah sedangkan Asahi sudah lebih dulu meloncat ke bawah .

"Ayo kak loncat ,tunggu apa lagi "

"Tapi tinggi sa , takut "

Asahi menatap ke arah haechan dengan malas ,sesekali pandangan nya melihat ke arah sekitar tempat mereka saat ini, takut takut ada orang yg datang .

"Haduh kak cepetan , nanti kalau pak Shindong Dateng kesini gimana , bisa habis kita "

Haechan meneguk ludah nya lalu mengangguk kan kepalanya ,sambil menutup mata haechan pun melompat dengan berteriak .

Asahi menepuk nepuk badan haechan yg kini sudah menindih nya , sungguh dirinya susah bernafas sekarang apalagi kan badan kakak sepupu ini lebih berisi dari dirinya .

Haechan dengan cepat bangun dari posisi nya lalu menepuk nepuk debu yg ada di seragam nya.

"Sahi ayo cepat ,sebentar lagi kelas mulai " haechan menarik tangan Asahi pergi dari sana sebelum ada yg melihat mereka .



















.
.
.

"Chan ,Lo kenapa bisa jadi telat gini sih ,tumben banget , biasanya juga Lo yg paling cepat Dateng "kata renjun teman satu bangku nya haechan dengan nada heran .

"Hehe nggak PP kok , "ucap haechan sambil tersenyum pada sahabat nya tersebut.

Renjun yg melihat hal itu hanya mendengus pelan lalu kembali menatap ke arah papan tulis dan mulai mencatat apa yg tertera di sana .















.
.
.

Tak terasa sudah jam istirahat tiba ,kini haechan bersama dua sahabat nya Renjun dan juga jaemin sudah berada di kantin dengan menyatap makanan yg sudah mereka pesan.

"Hai boleh gabung di sini nggak ,"

Ketiga nya sontak menoleh ke arah sumber suara yg kini sudah berdiri Asahi dengan satu orang teman perempuan nya .

"Eh sahi ,cio ,yaudah boleh kok duduk aja nggak pp "kata jaemin sambil tersenyum pada kedua adik kelas nya .

Setelah di beri izin Kedua gadis itu segera mengambil tempat duduk di sana .

Sesekali kelima gadis itu mengobrol dengan riangnya sambil menikmati makanan mereka .

Namun hal tersebut tidak berlangsung lama ,
karena suasana kantin yg tadinya cukup tenang dan tentram kini telah mendadak menjadi gaduh .

"Gang berandalan itu ngapain sih  pakai kesini segala,ganggu nafsu makan gue aja "kata Renjun Dengan wajah geram

"Tau ,ganggu suasana aja "balas jaemin yg langsung di beri anggukan oleh Asahi dan mashiho

Haechan menatap ke arah para laki laki yg  tengah di bicarakan oleh teman teman nya itu dengan wajah polos nya .

Namun tak lama matanya nya kini tak sengaja bertatapan dengan sang ketua dari gang berandalan tersebut , dengan cepat haechan langsung memutuskan kontak mata nya lebih dulu dengan laki laki itu dan kembali memakan makanan nya .

BRAKK

Haechan mengusap dadanya saat ada yg mengebrak meja tempat dirinya dan teman teman nya tengah makan .

Haechan menatap ke arah pelaku yg telah mengebrak meja tersebut ,kini matanya kembali bertatapan dengan mata dingin  sang ketua dari gang berandalan tersebut.

"APA APAAN NIH , NGGAK LIAT KITA LAGI PADA MAKAN , MAIN GEBRAK MEJA AJA ,EMANG NGGAK ADA SOPAN SANTUNNYA YA LO"kata Renjun ngegas.

Ketua dari gang berandalan tersebut hanya tersenyum sinis lalu menatap satu persatu  ke arah kelima gadis yg ada di meja itu dan pandangan terakhir nya jatuh pada haechan yg kini tengah menundukkan kepalanya.

"Kenapa emangnya,masalah buat Lo , terserah gue lah , ini sekolah juga punya kakek gue ,mau apa Lo hah "

"Gitu aja bangga ," semua pandangan kini tertuju pada Asahi , mashiho yg ada di samping gadis itu lantas langsung mencubit pinggang sahabat nya tersebut .

"Heh anak kecil , ngomong apa Lo barusan "ketua gang berandalan tersebut lantas  langsung berjalan menuju ke arah Asahi

Asahi yg tidak terima di tatap tajam seperti itu segera berdiri dari tempat duduk nya dan juga menatap ke arah ketua gang itu dengan tatapan sengit .

Haechan yg melihat hal tersebut dengan sigap segera berlari menuju Asahi dan langsung melindungi gadis itu di belakang nya .

"Kak aku mohon jangan , tolong maafin adik aku atas apa yg dia bilang tadi ,dia nggak bermaksud begitu"kata haechan Dengan nada takut nya .

Sedangkan Mark hanya menatap haechan dengan wajah dingin nya lalu pergi dari sana tanpa mengucapkan apa apa.

















TBC



ObsesiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang