06 🌻

3.1K 239 4
                                    

Happy reading

.
.
.

Beberapa tahun kemudian.....

"Bunda...." teriak anak kecil berlari menyambut perempuan yang dipanggil nya Bunda.

"Anak Bunda"

"Daffa kangen bunda" ucap nya dengan nada lucu.

"Iya sayang, bunda juga kangen banget sama Daffa, lihat bunda bawa apa" Ayu mengangkat plastik putih yang ada di tangannya.

"Woaah, itu apa bunda?" tanya nya.

"Makanan kesukaan anak bunda dong, ayo kita masuk makan" ajak Ayu.

"Ayo" seru Daffa kecil, membuat Ayu terkekeh.

"Kakak, Aulia langsung pamit ya" pamit Aulia pada sang kakak.

"Iya kamu hati-hati ya, jangan pulang malam-malam"

"Iya kak, assalamualaikum dadah Daffa"

"Waalaikumsalam"

"Dadah onty"

"Yuk duduk" ajak Ayu, Daffa mengangguk lalu menggandeng tangan sang bunda seraya tersenyum kearahnya.

"Nih, buat Daffa"

"Wahh..." mata Daffa berbinar melihat makanan favorit nya.

"Baca doa dulu dong saya" tegur Ayu.

"Iya bunda" kata Daffa tersenyum memamerkan gigi nya.

Daffa mulai membaca doa makan, setelah itu ia langsung melahap makanan nya hingga habis tak tersisa.

"Bial Daffa yang belesin bunda. Ini kan bekas Daffa makan" ucap Daffa menahan tangan Ayu saat ayu hendak membereskan bekas makanan nya tadi.

"Gak papa sayang, biar bunda yang beresin"

"Enggak bunda, bunda pasti capek kan dali kelja. Jadi bial Daffa yang belesin" Daffa yang masih cadel pun bersifat dewasa membuat Ayu terharu.

"Yaudah, kamu simpan aja disana ya, nanti bunda yang cuci"

"Siap bunda!"

"Sayang. Daffa baik-baik ya disini, bunda kerja dulu. Daffa kan anak bunda yang baik, Daffa tunggu sampai onty lia pulang ya sayang" pesan Ayu pada sang anak.

"Iya bunda" jawab Daffa tersenyum memamerkan gigi putih nya.

"Pinter anak bunda, yaudah bunda keluar ya, sayang" pamit Ayu, ia mencium kedua pipi sang anak lalu keluar dari rumah.

***

"Bagaimana?" tanya seorang pria yang duduk di kursi kebesarannya pada asisten nya.

"Kami sudah menemukan keberadaan muda, pak. Selama ini tuan muda di rawat oleh seorang gadis yang hanya tinggal berdua bersama adik perempuan nya, ini berkasnya untuk lebih jelasnya" jelas sang asisten pada bos nya.

"Hem, kau boleh keluar" balas pria itu setelah menerima map berwarna biru itu, setelah asisten nya keluar pria tersebut membuka map itu dan membacanya dengan teliti.

"Hem"

"Tunggu Daddy sayang, Daddy akan segera menjemput mu dan membawa mu pulang" gumam pria itu menatap foto anak bayi laki-laki yang begitu mirip dengan nya.

Disisi lain Ayu di kejutkan dengan keberadaan sang anak di tempat kerjanya. Bagaimana bisa putranya itu pergi kesini sendirian.

"Yaampu sayang, kenapa Daffa kemari hem, sendirian lagi. Daffa gak di apa-apain kan waktu di jalan" tanya Ayu khawatir, bagaimana ia tidak khawatir coba, di luar sana itu jalan raya tidak ada yang tahu marabahaya kapan datang.

"Maap bunda" sesal Daffa menunduk seraya memilin tangan nya.

"Bunda gak marah sama Daffa, bunda hanya khawatir sama Daffa. Bunda gak tau bagaimana bunda kalau Daffa apa-apa saat dijalan, Daffa gak mau kan liat bunda sedih?" dengan polos Daffa menggelengkan kepalanya dengan cepat, Ayu mengelus kepala putra nya seraya tersenyum. "Yaudah sekarang Daffa main disini aja jangan kemana-mana sebelum bunda datang ok?."

"Ok, bunda!" jawab Daffa semangat.

"Anak pintar, yaudah bunda lanjut kerja ya sayang" pamit Ayu mengecup kening Daffa.

"Bunda semangat!" kata Daffa membuat Ayu tertawa. "Tentu saja!" kata Ayu tak kalah semangat membuat Daffa ikut tertawa.

Ayu pun pergi dari sana dan melanjutkan pekerjaannya, dan Daffa dengan anteng bermain disana untung saja ia tadi membawa mobil mainan favorit nya jadi ia tidak akan bosan.

Disisi lain, Aulia yang baru pulang panik saat tidak menjumpai Daffa di rumah, langsung saja ia menuju ke tempat kerja sang kakak.

"Mbak, kak Ayu nya dimana ya?" tanya Aulia pada salah satu karyawan di tempat kerjanya Ayu.

"Oh, Ayu" Aulia menganggukkan kepalanya. "Ayu ada di dalam, masuk aja sana"

"Iya makasih mbak"

"Hem"

Dengan tergesa-gesa Aulia masuk dan mencari keberadaan sang kakak, ternyata kakak masih bekerja. Dengan pelan ia menghampiri nya "Kak" panggil nya, Ayu menoleh.

"Loh, kamu udah pulang?" tanya Ayu, Aulia menganggukkan kepalanya lalu menyalimi Ayu.

"Iya kak" Jawabnya.

"Kak da-"

"Daffa ada didalam, kalau dia mau ikut kamu bawa pulang ya sepertinya kakak akan pulang sedikit kemalaman" kata Ayu memotong ucapan Aulia.

Aulia langsung lega mendengar nya. "Yaudah Aulia samperin ya" pamit Aulia.

"Iya"

"Daffa sayang" sapa Aulia.

"Onty"

"Yuk pulang sama onty, bunda kan kerja. Daripada Daffa mainnya sendiri mending main di rumah sama onty" kata Aulia merayu Daffa agar mau ikut pulang bersama nya.

"Nda onty, Daffa mau temankan bunda disini kan kasian bunda kalau sendili" kata Daffa.

"Bunda gak sendiri kok sayang, bunda ada banyak teman disini jadi bunda enggak sendirian" jelas Aulia sabar.

Daffa nampak berfikir lalu mengangguk. "Baiklah ayo" ajaknya dengan semangat.

"Ok, nanti kita beli es krim sekali"

"Yeay! es krim!" seru Daffa melompat ria.

"Hhh... sudah-sudah, ayo kita pulang" Aulia menggandeng tangan kecil Daffa dan keluar dari sana.


Tbc.





Vote dan komen 🥰

Maaf baru bisa up ya teman-teman, aku benar-benar sibuk sekolah, apalagi lagi ujian. Doain semoga ujian nya lancar jadi bisa up sering" deh 😁

See u

Mawar Jk








Bunda Ayu [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang