Part 04

5K 565 96
                                    

Happy Reading!

___________

Part 04
___________

Cahaya matahari masuk di sela-sela tirai jendela yang tak tertutup. Nathan menggeliat saat merasa cahaya matahari menusuk mata nya.

Ia membuka mata nya lalu mengerjap sebentar. Ia melihat ke arah bawah dan mendapati laki-laki yang ia tolong semalam, delvin.

Nathan tersenyum melihat wajah delvin yang sangat mengemaskan saat tidur. Ia menusuk pelan pipi delvin yang sedikit chubby.

Merasa kegiatan nya menyenangkan ia melanjutkan kegiatan itu dengan mencubit pipi dan hidung delvin dengan pelan, yang membuat sang pemilik hidung dan pipi itu terusik oleh tingkah usil nathan.

"Eemhh..." Lenguh delvin, ia semakin menenggelamkan kepalanya di dada bidang nathan.

Nathan menggigit bibir nya menahan gemas karena delvin yang mirip seperti kucing kecil.

"Bangun baby" bisik nya tepat di telinga delvin.

Delvin yang masih setengah sadar mengerjapkan matanya lalu mendongak menatap seseorang yang ia peluk.

Mata delvin melotot saat melihat nathan yang ia peluk dengan erat. Ia langsung melepaskan pelukan itu namun tak bisa karena nathan langsung menarik kembali ke pelukannya.

"Lepas" bisik nya lirih.

Nathan tersenyum kecil lalu mengeratkan pelukan itu dan berbisik. "Jangan bergerak"

Delvin diam dengan wajah yang merah merona karena mendengar suara nathan yang berat dan serak khas orang bangun.

Merasa seseorang yang ia peluk diam saja, nathan melihat kearah bawah dimana delvin masih sembunyi di dada bidang nya.

Nathan tersenyum lalu mengecup pucuk kepala delvin berkali-kali. Wangi coklat dari rambut delvin membuatnya candu.

Nathan melirik sebentar kearah jam weker yang ada di nakas samping kasur nya, Kemudian dia mengambil ponsel nya.

Ia melihat bunda nya menelpon selama 10 kali dan ayah nya juga, ia pun menelpon sang bunda.

"Halo bunda"

"Kamu dimana?"

"Ya ampun...'kan aku udah bilang semalam bun"

"Beneran di apart 'kan? Sama siapa kamu disana?"

"Iya bener bunda ku yang cantik, sama temen ini"

"Cewek cowok?"

"Cowok bun"

"Siapa? Eja?"

Nathan mengerutkan kening sebentar sebelum menjawab.

"Bukan bun"

"Loh kamu punya temen selain eja? Siapa dia? Kok bunda gak tau?"

"Dia temen sekolah nathan...nggak terlalu dekat juga sih nathan sama dia tapi semalam nathan ketemu temen nathan lagi di keroyok makanya nathan bawa ke apart yang deket sama supermarket itu"

"Oke bagus lah, yaudah bunda tutup dulu ya"

"Iya bun"

Tut.

Nathan menghela nafas lega setelah telepon tersebut mati. Ia menaruh kembali ponsel nya di nakas lalu melihat ke bawah.

"Delvin"

KENAYA (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang