Part 07

2.3K 245 25
                                    

Happy Reading!

_________

Part 07

_________

"Belum diculikkan itu anak kecil nya?"

"Belum tuan"

Nathan hanya mengangguk saja lalu melihat kearah sekitar dan pandangannya terhenti ketika menemukan anak kecil yang ia cari.

Ia pun menghampiri anak kecil itu tak lupa dengan permen lolipop ditangannya.

Sampai disana terdengar suara isakan tangis, Nathan duduk disamping anak kecil itu dan mengelus kepalanya.

"Halo adik kecil" Sapa Nathan.

Anak kecil itu mendongakkan kepalanya dan mendapati seorang lelaki ia memandang takut kearah Nathan.

Nathan yang melihat tatapan takut itu mengambil permen di saku nya, ia pun memberikan ke anak kecil itu.

"Kamu mau ini?" Tanya Nathan sambil memberikan permen nya.

Anak kecil itu menatap Nathan dan menggelengkan kepalanya.

"Nggak usah takut, kakak nggak ngapa-ngapain kamu kok" ucap Nathan sambil mengelus rambut anak kecil itu.

Akhirnya anak kecil itupun mengambil permennya.

"Terimakasih kakak" cicitnya.

Nathan tersenyum tipis dan mengacak rambut anak kecil itu.

"Sama-sama adik kecil" ucap nya. "Oh ya kamu kok sendiri disini?" Tanya nya.

Anak kecil itu melihat kearah Nathan ia menundukkan kepalanya sambil memainkan permen di tangannya.

"Lian tadi sama kakak kemali tapi waktu beli esklim Lian sama kakak telpisah" ucap nya.

"Nama kamu Rian atau Lian?" Tanya Nathan sambil tersenyum.

Anak kecil itu menatap kesal kearah Nathan. "Nama Lian itu Lian!" Ucap nya kesal.

"Hahaha iya-iya nama kamu Rian" ucap Nathan sambil tertawa.

"Yaudah kita sekarang cari kakak kamu, gimana?" Tanya Nathan.

Anak kecil itu terdiam sebentar sebelum menganggukkan kepalanya. "Eum yaudah."

Nathan pun berdiri dari kursi dan mengangkat badan Rian untuk ia gendong.

Nathan pun berjalan sambil bertanya pada gray.

"Gray"

"Ya tuan?"

"Lu tau ini kakaknya si Rian dimana?"

"Saya mana tau tuan, saya kan sistem bukan g**gle maps"

Nathan yang mendengarnya hanya memutar bola matanya malas.

Sibuk dengan pikiran nya sampai tak menyadari ia diperhatikan oleh Rian.

Rian menatap kearah kakak yang menolongnya sedang melamun, ia pun menepuk pelan pipi kakak tersebut.

"Kakak...?" Panggil nya.

Nathan mengerjapkan matanya saat merasa pipinya ditepuk, ia melihat kearah rian yang merupakan pelaku dari pipi nya yang ditepuk.

Ia mengusap pelan rambut Rian. "Kenapa, hm?" Tanya nya.

"Kakak kenapa melamun?" Tanya Rian. "Nanti kalau melamun terus nanti bisa kerasukan hantu lho kata mama" Lanjutnya.

Nathan terkekeh mendengar ucapan konyol Rian.

Ia mencubit pelan pipi gembil itu. "Hahaha nggak lha mana mungkin kakak kerasukan hantu" Ucapnya diselingi dengan kekehan kecil.

Rian mencebik saat pipinya dicubit.

"Ihh jangan cubit pipi Lian kakak !" Kesal Rian sambil menatap Nathan tajam.

Alis yang menukik tajam, Bibir yang merucut kesal dan jangan lupakan tangan yang berkacak pinggang itu seperti ibu-ibu yang sedang memarahi anaknya yang bandel.

Nathan menahan tawanya sebisa mungkin melihat pemandangan lucu itu.

"Iya-iya nggak" Ucap nya sambil tersenyum geli, ia pun mengusap pipi gembil Rian.

Nathan melihat kearah sekeliling taman, ia menghela nafas lega saat sudah lumayan jauh dari taman yang sepi tadi.

Nathan duduk di bangku taman itu dan mendudukkan Rian di pangkuannya.

"Rian kalau mau sesuatu bilang ya sama kakak" Ucap nya pada Rian yang ada dipangkuan nya.

Rian yang lagi melihat kearah sekitar hanya menganggukkan kepalanya saja. Tiba-tiba setelah itu mereka mendengar suara seseorang memanggil nama anak kecil yang Nathan pangku. Sontak Nathan dan Rian menoleh kearah sumber suara tersebut.

Rian yang mengenal suara itu langsung menyahut.

"KAKAK" Rian melepaskan tangan Nathan yang ada di pinggang nya, ia mencoba turun dari pangkuan Nathan.

Nathan yang melihat itu sontak saja langsung menurunkan Rian dari pangkuannya. Rian langsung berlari kearah sang kakak yang berdiri tak jauh darinya.

"Hehh kemana aja lu cil" Ucap sang kakak kepada Rian sambil menyentil kening Rian. Rian menatap kesal kearah sang kakak sambil mengelus kening nya.

"Ish kakak bukannya takut kalau adiknya hilang ini malah disentil Lian nya" Ucap Rian dengan bibir yang mengerucut.

"Bodoamat"

Nathan yang menyaksikan pemandangan seperti itu hanya terkekeh geli lalu ia bangkit dari duduk nya dan berjalan mendekati kakak beradik itu.

Rian yang melihat kakak penyelamat nya datang menghampiri nya pun langsung berlari kearah Nathan dan memeluk kaki Nathan.

Kakak nya yang ditinggal hanya mendengus kesal sebelum mengalihkan perhatiannya kearah laki-laki yang sedang dipeluk oleh adik nya.

"Lo siapa?" Tanya nya dengan tatapan datar. Ia menelisik penampilan laki-laki tersebut dengan seksama.

"Gua Nathaniel Aldeo Winston, Nathan" Balas Nathan seadanya, ia menatap penampilan kakak dari Rian itu sejenak kemudian ia menatap tepat mata yang juga menatap nya itu.

"Winston?" Gumam kakak dari Rian itu dengan lirih namun dapat didengar oleh Nathan.

Nathan yang mendengarnya hanya mengangkat sebelah alis nya. Apakah ada yang salah dengan nama belakang nya? Sepertinya tidak ada.

Ia bertambah bingung melihat laki-laki didepannya yang sedang menggelengkan kepalanya. Apakah laki-laki itu tak waras atau bagaimana? Entahlah ia tak peduli dengan itu.

《Bersambung...》

YOO HALO HOLAA GUYS!

Bagaimana kabar kalian? Semoga sehat biar bisa liat ayang fiksi mu nyata haha

Mau sampe lebaran kingkong pun ayang fiksi kelean takkan jadi nyata 🗿ehekk bercanda

Btw maaf ya baru bisa up sekarang. Ini otak idenya lagi buntu jadinya lama lanjutin ceritanya.

Apakah kalian masih menunggu cerita ini up sampai end? Kalau tak bisa juga gapapa kan ku tak maksa eh maksa sih ehehe

Oke deh segitu aja bacotan unfaedah ku. Jangan lupa vote dan koment sebanyak banyaknya hahahaha.

Ga ada target lagi karena mager up cepet 🗿

See u para pecinta ayang fiksi~

[•Bulbln]

Publish
20.12.22

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KENAYA (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang