12

179 19 0
                                    


Happy reading!

Tak henti-hentinya gadis cantik itu terus mengoceh sambil mondar-mandir di dapur.  Sesekali ia terdiam dimeja lalu mengetuk-ngetukan tanganya pelan. Rasa gelisah terus saja menyelimuti hatinya. Kenapa bisa ia bersama si cewek kopet itu?

"Ngapain sih abang bawa si Amel betekok kesini?! Anjir anjir!" Ia terus saja mengetuk-ngetuk kepalanya.

"Lu napa sih cil?" Tanya seorang pemuda yang sedang minum dengan melihatnya heran.

"Heh heh! Haaaa ini nih yang gue demen dari lu! Yuk anter gue keluar!" Ajaknya yang langsung menggandeng tangan pemuda itu.

"Idih-idih! Lo bau belum mandi! Lha gue mah udah! Ogah iiiii!" Ia menjauh. Gadis itu menggembung pipinya kesal dan mengerucutkan bibirnya.

"Huh! Leo jahat!" Ia melipat tangannya didada sembari memalingkan wajahnya.

"Mandi dulu sana! Bau tau!"

"Tapi janji ya, ntar bawa gue pergi jauh dari sini!"

"Iyee iyee ngapa dah" Ujarnya santai.

"Oghey! Maaciiii leo sayaang!" Ucapnya sengaja dilebaykan yang membuat sang empu yang mendengarnya bergidig ngeri.

"Idih gue udah punya cewek!"

"Bwahahaha! GUE SUKA LEO!" Teriaknya yang sebenarnya sengaja agar terdengar oleh kedua orang yang tengah mengobrol diruang tamunya.

"Ahaha maaf ya, adek gue, Zora" kekeh Fernand sambil menggaruk-garuk tengkuk tak gatalnya.

"Eh iya gak papa, dia emang lucu banget" Timpal Amel sembari terkekeh geli dan menutup mulutnya dengan tangan malu-malu.

"Ahehehe" Fernand semakin salah tingkah didepan gadis itu.

Satu jam kemudian...

"LEO! ANDA DIMANA?!"

"LEO BUDEG!"

"LEO!"

"LEO TOKEK!"

"Ih leo dimana ih?!" Gerutunya kesal saat mendapati sang empu tidak ada dirumahnya.

"Dia pulang tadi, katanya mamanya sakit" Jawab Fernand yang hendak masuk kamar.

"Lha si Amel udah balik?" Tanya Zora.

"Iya, bareng Leo. Sengaja Abang titipin dia ke leo" Ujarnya lalu masuk kamar.

"Anjirlah! Gue udah cantik dandan satu jam eh ditinggal! ABANG! MINTA DUIT!"

******

"Ya ampun Zora! Hahaha Lo lucu banget sumpah!" Tawa seseorang sampai terbahak-bahak.

"Pa maksud el!?" Tanyanya dengan tatapan tajam.

"Lo lagi ngapain anjir?" Orang itu kemudian duduk ditepi jalan melihat tingkah Zora yang sedang sibuk mencabuti rumput ditepi jalan itu.

"Gue gabut! Puas Lo!" Kesalnya pada orang itu.

"Ah Lo buang-buang waktu tau gak, gimana kalo Lo bersihin kebun rumah gue aja? Tar gue bayar! Gimana?"

Zora memicingkan matanya sipit.

"Awas lho kalo boong, bakalan dosa banyak-banyak!" Ancamnya padanya sambil menunjuknya dengan jari telunjuk.

"Iyaa janji!" Orang itu pun menautkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Zora.

"Yodah kita cuz!" Semangatnya membara.

"Haha seneng banget sih keliatannya?"

"Iya dong! Gue juga gatau kenapa nih"

ANOTHER WORLD |• Fake Antagonis •| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang