Nayanika; 1

115 20 11
                                    

"Bagaimana?"

Fitur suara halus dan menyenangkan mengudara. Ruangan dengan nuansa warna putih itu sebelumnya terdengar hening, hingga si pemilik suara memasuki ruangan.

Miyuki Kazuya lantas mengernyit, "apa?"

Tawa menyenangkan dari Kominato Ryosuke lagi-lagi menyapa pendengaran Kazuya. Dokter Spesialis Bedah Forensik bersurai pink sekaligus pelaku utama yang mencekokinya untuk mampir ke cafe baru tak jauh dari rumah sakit tempat mereka bekerja dengan dalih bahwa suasana cafe hingga menu yang disajikan cafe itu patut diacungi jempol masih setia memasang senyum andalannya.

Senyum yang hingga sekarang sukar Kazuya artikan.

"Cafenya, menurutmu bagaimana?" Tanya Ryosuke lagi.

Kazuya diam sebentar. Lantas Kazuya membalas, "bagus. Suasananya nyaman, designnya juga tidak membuat mata perih. Menunya enak, terutama kopinya."

Jemari kokoh milik pria bernama lengkap Miyuki Kazuya ini meletakkan pena yang sedari tadi berada di sela jemarinya dan mulai berceletuk, "ah, aku mendapat kabar bahwa Kuramochi baru saja tiba di Jepang setelah mendekam di kapal induk pangkalan laut militer selama 2 tahun ini, jadiㅡ"

Kominato Ryosuke menyipitkan matanya ketika manik pink miliknya menangkap seringai menyebalkan pada fitur wajah yang disebut-sebut tampan tanpa cela dihadapannya. Rasa-rasanya Ryosuke telah menebak bahwa adik kelasnya saat sekolah menengah atas ini punya maksud tersendiri dengan celetukannya yang berhasil mengalihkan sesi introgasi tentang cafe yang dirinya rekomendasikan.

"ㅡkapan Kapten Kuramochi melamarmu, Kominato-sensei?"

Hoooh, sepertinya juniornya ini harus segera Ryosuke bungkam. Semua orang tahu bahwa omongan Miyuki Kazuya itu isinya kalau bukan sampah, sudah pasti bisa mematikan.

Ryosuke memasang senyum lebarnya, kedua tangannya di lipat di depan dada sembari berucap, "heeeh, Yoichi akan melamarku atau tidak itu terserahku, Miyuki-sensei. Lihat dirimu, kapan kau akan menikah?"

Kazuya meringis, merasa terhantam telak tepat di ulu hati. Memang salahnya menggoda kekasih sahabatnya ini. Kominato Ryosuke jelas lebih berbisa darinya, lantas keberanian bodoh mana yang Kazuya dapatkan barusan hingga ingin menjahili Ryosuke?

"Kapan-kapan, senpai. Kenapa kalian semua senang sekali memberondongku dengan pertanyaan yang sama?" keluh Kazuya.

Pria yang lebih tua mengeluarkan tawa renyah, "kenapa keluhanmu tiap tahun selalu sama?" tanya Ryosuke balik, tidak sama sekali menjawab keluhan Kazuya yang sudah lelah dengan pertanyaan kapan menikah.

Sebenarnya, apa yang kurang dari Miyuki Kazuya?

Tidak ada. Dia jenius, pekerjaanya stabil, posisinya tinggi, usianya masih muda untuk ukuran orang yang telah menyandang gelar profesor, pun kekayaannya juga pasti tidak usah diragukan dan jangan lupa, wajahnya juga tampan.

Lalu, kenapa Miyuki yang satu ini belum juga menambatkan hati?

"Senpai, jangan balas bertanya padaku, tolong. Aku sampai ingin menghindar untuk menghadiri reuni jika hanya hal itu saja yang kalian tanyakan," balas Kazuya, nada keluhannya terdengar sangat menyedihkan sampai-sampai sosok Dokter Spesialis Bedah Forensik bersurai pink tertawa riang.

Rupa-rupanya putra sulung keluarga Kominato ini benar-benar menikmati bagaimana sosok Miyuki Kazuya menderita batin hanya karena pertanyaan kapan menikah.

"Heem, padahal semuanya salahmu. Kenapa kau membahas pernikahan didepanku? Setidaknya aku punya kekasih dan kau tidak. Kau bahkan tidak pernah berkencan, berkacalah Miyuki Kazuya."

Nayanika [MiyuSawa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang