6. Dipenuhi alat canggih?

112 12 0
                                    

Tekan vote dulu ya

Udah?

Kalo udah happy reading🍁

———————————————————


Pulang dari cafe, Grisel tidak langsung pulang melainkan mampir terlebih dahulu ke sebuah warung di pinggir jalan yang menjual mie ayam

Yap Grisel juga termasuk pecinta mie ayam, dimana pun tempat menjual nya asalkan enak dan sesuai dengan lidah nya dia pasti akan suka dan membeli nya. Bahkan jika itu di pinggir jalan sekalipun. Seperti sekarang ini

Grisel duduk di kursi plastik berwarna hijau, menunggu mie ayam nya matang. Beberapa menit kemudian, datang lah penjual mie ayam tersebut menghampiri Grisel sambil menenteng plastik berisikan mie ayam milik pembeli nya itu

"Ini nduk mie ayam nya sudah jadi" kata si bapak penjual mie ayam

Grisel mendongak "oh iya pak ini uang nya" Grisel memberikan uang berwarna merah bergambar soekarno hatta kepada si bapak

Si bapak mengerut bingung "Tidak ada uang yang pas apa ya nduk? Ini cuma tiga puluh ribu saja" jelas bapak itu, karena Grisel membeli tiga porsi mie ayam dan satu porsi mie ayam disitu harga nya sepuluh ribu.

"Udah nggak apa-apa pak, ambil aja kembalian nya buat bapak, anggap aja itu rezeki bapak hari ini" Grisel tersenyum kepada si bapak.

"Terimakasih banyak yo nduk, semoga selalu di lancarkan rezeki nya"

"Iya pak terimakasih kembali" Grisel mengangguk seraya tersenyum sekali lagi kemudian beranjak pergi dari sana

Begitu lah Grisel. Dia akan baik kepada orang baik, dan akan jahat pula kepada orang yang jahat. Jadi, sikap Grisel tergantung sikap orang lain kepada dirinya

Grisel mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang, jika sedang kumat dia pasti sudah ugal-ugalan di jalan.

Untuk tiga porsi mie ayam tadi, dia tidak membeli untuk dirinya sendiri kok, dua porsi lain nya akan ia berikan pada kakak dan adik nya. Dia tidak semaruk itu untuk menghabiskan tiga porsi mie ayam sekaligus, yang bahkan satu porsi saja isi nya sudah sangat banyak.

Setelah tiba di depan gerbang kediaman nya Grisel menscan jari-jari tangan kanan nya pada sebuah layar seperti layar tab yang terletak tepat di samping gerbang.

Tentu saja alat canggih itu untuk memperketat keamanan dalam mansion keluarga Grisel guna menghindari hal-hal negatif yang sekira nya dapat mengancam nyawa dan keselamatan anggota keluarga.

Alat canggih tersebut juga di lengkapi dengan sebuah laser yang mematikan dan kejut listrik yang berbahaya. Alat itu akan menembakkan laser nya atau mungkin menyengat nya dengan listrik jika ternyata tangan yang di scan tidak sesuai dengan data dalam layar tersebut. Selain hal itu, alat canggih itu juga di lengkapi dengan kamera sehingga orang yang berjaga tau siapa yang akan memasuki kediaman.

Setelah selesai dengan pen-scanan, pintu gerbang pun terbuka dengan sendiri nya, ya tentu nya setelah tangan seseorang telah selesai di scan dan cocok dalam data, pintu gerbang akan otomatis terbuka.

Grisel melajukan mobil nya ke arah garasi yang seharusnya lebih cocok disebut basement dalam ukuran kecil karena memang bentuk nya seperti itu dan ia pun memarkirkan mobil nya disana.

Gadis bermanik abu itu membuka sealtbelt nya kemudian keluar dari mobil sambil membawa mie ayam nya tadi.

Memasuki pintu utama kediaman, yang kembali di lengkapi dengan alat canggih dimana jika seseorang ingin memasuki pintu utama maka harus menunjukkan kartu identitas terlebih dahulu pada sebuah sensor kecil yang terletak pada pintu, barulah orang tersebut bisa masuk ke dalam megah nya mansion itu.

Sang Pengendali (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang