Alfarel dari tadi tidak tenang, ia akan memasang sebuah pengawasan bagi para orang terdekatnya jangan sampai orang terdekatnya menjadi target orang itu.
"Lho ko bengong aja, ada apa?" tanya Mirza dengan duduk di sampingnya.
Al tidak menjawab ia memilih memberi kertas teror itu kepada Mirza, ia enggan membicarakannya. Ia hanya ingin orang terdekatnya tau.
Mirza yang di beri kertas itu pun mengambil dan membaca isi kertas yang ada, ia menatap Al dengan tatapan tidak percaya jika mereka mendapatkan sebuah teror lagi.
"Kapan?" tanya seseorang dari belakang mereka.
"Tadi, di loker."
"Kita harus memberi pengawasan atau kita harus membuat sesuatu untuk menjaga yang lain."
"Rupanya ini sudah makin parah iya, sampai dia berani ngasih itu ke loker lu."
"Entah."
"Udah jangan dipikirkan, boleh khawatir tapi jangan sampai raut khawatir itu muncul yang ada mereka bahagia banget."
"Biar gua urus soal cctv lorong sama loker, siapa tau ada petunjuk buat kita."
"Hm."
***
Seseorang melihat pergerak seseorang dari teropong yang ia pakai, ia tidak menyangka jika seseorang ia mata-matai itu akan sangat peka akan yang terjadi yang terlebih ia paham apa yang harus di lakukan.
"Seperti dia mulai mengetahui apa yang akan terjadi," ucap seseorang yang tak jauh menikmati semua yang ada.
"Sepertinya ia lebih teliti dibanding Dia, anak itu seperti memiliki tingkat kepekaan yang tinggi." balas salah satu di dekat jendela.
"Kita tidak boleh lenggah, kita harus menjaganya."
"Iya kami tau, tapi apakah ia tau jika mereka sudah bergerak hingga memberi sebuah teror sampah seperti itu?"
"Kita harus melakukan sebuah pengawasan buat mereka, mereka sudah mulai lebih unggul dibanding kita. Kita kalau begini terus akan ketinggalan dan tidak akan maju!!"
"Yah kau benar, aku menyukai ini! Aku ingin melakukan sebuah tantangan yang menarik untuk memasuki kawasannya,"
"Kau jangan gila, kau melakukan sebuah hal konyol itu sama saja kamu menyerahkan sebuah nyawamu ke lawan!!"
"Tenang, semua tenang, aku sudah memikirkannya bahkan aku sangat ingin segera melakukannya."
"Sudah turuti saja permintaannya, kita juga harus mengawasinya, jangan sampai kita kalah lagi. Sungguh jika Dia masih hidup melihat kita kalah maju pasti Dia akan marah."
"Yah, kita sudah ketinggalan sangat jauh tapi tak masalah kita akan mencoba memberi pengawasan ketat tapi cukup pengawasan jarak jauh."
"Baik!!" ucap semua yang ada di ruangan itu.
Lelaki yang memberikan arahan tersenyum tipis, ia akan melakukan sebuah tugas. Tugas yang mungkin ini harus ekstra hati-hati ia tidak boleh kalah oleh musuhnya. Mari kita mulai jaman sewaktu Dia masih hidup, apakah kita bisa memenangkan sebuah permainan ini atau tidak. gumam lelaki itu dengan memandang luar.
***
Hai akhirnya bisa update, aturan semalam mau update tapi sayanya kecapean abis jalan sama ayang beb😆Jadi saya selesaikan satu chapter dulu iya, nanti kita tambahkan lagi kalau mood nulis saya dah ada😉Jangan lupa share, vote dan komen makasih sudah mau menunggu Al update yang tidak bisa dipastikan dan kadang dadakan kaya tahu bulat🙈
Instagram : aiviemarcelinaa
Bekasi, 12 Maret 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfarel
Misteri / ThrillerSEQUEL DARI CERITA KYARA QUEENSHA Ketika semua orang berlomba-lomba menjadi yang terbaik di depan orang yang kita sayangi, tanpa kita sadari kita menjadi pribadi orang lain dimata kita sendiri bukan menjadi pribadi kita sesungguhnya. Bayangkan jika...