Asoka Nandika dan Hidupnya

34 4 1
                                    

Raindrops

Asoka Nandika dan Hidupnya

(Tolong dengarkan lagu rumpang dari Nadin Amizah)

-

"Bunda, aku hanya ingin tau rasanya dicintai"

-

ASOKA yang berarti tanpa duka. Lantas, mengapa bunda memberiku nama dengan arti seperti itu jika bunda sendiri menjadi orang yang memberikanku duka? Sungguh, aku hanya ingin tau rasanya dicintai. Aku hanya ingin bunda bisa mencintaiku dan Aruna dengan hati yang tulus.

"Mas Soka jangan ngelamun! Nanti Mas kerasukan setan, loh." Suara Aruna membuyarkan lamunanku. Aruna Praya, itu nama adikku, Aruna sendiri berarti fajar, dan Praya artinya yang dicintai. Nama adikku cantik, ya?

"Mas gak lagi ngelamun, Aruna." Jawabku seraya mengacak-acak rambutnya.

Aruna, dunia terlalu kejam untukmu. Kamu hebat bisa bertahan sampai sejauh ini, kamu hebat. Aruna adikku memang perempuan yang hebat. Seandainya aku bisa mengucapkan kata-kata pujian itu langsung di hadapanmu pasti sudah ku ucapkan. Walau aku tidak bisa memberimu kata-kata pujian, aku akan selalu melindungimu dari gelapnya dunia, karena kamu adalah adikku yang paling berharga. Semoga luka yang ada dihatimu, luka yang aku tidak tau keberadaannya itu cepat pulih.

"Bohong, Mas pasti lagi ngelamunin bunda, kan?" Aruna menatapku, mata bulat seindah rembulan itu memancarkan kesedihan. Jangan sedih Aruna. Kamu tidak sendiri.

"Kan tadi Mas sudah bilang kalau Mas gak ngelamun. Ngeyel ya kamu!" Aku mencubit kedua pipinya, sedangkan yang dicubit mengeluarkan suara 'aduh' lalu berlari ke dalam rumah.

Bunda, kapan bunda pulang ke rumah? Atau bunda sudah punya rumah baru di sana? Aku tidak tau kenapa bunda pergi meninggalkan kami berdua di sini hanya untuk sebuah pekerjaan, dan aku selalu benci berpikir jika bunda tidak mencintaiku, Aruna, dan ayah.

Setelah ayah meninggal, bunda pergi. Meski begitu bunda selalu mengirimkan uang bulanan. Tapi bunda tidak pernah pulang. Berulang kali aku mencoba menghubunginya, berulang kali aku mencoba membujuknya, bunda selalu berkata, "Nanti dulu, Asoka. Bunda banyak kerjaan di sini." Sekarang aku bertanya padamu bunda, apa tidak rindu dengan Asoka dan Aruna?

Aku jadi tidak yakin kalau aku benar-benar anak bunda. Banyak yang masih aku pertanyakan di dunia ini. Jadi tolonglah, tolong cepat pulang. Jika aku ditanya apakah aku merindukan bunda atau tidak, jawabanya bisa iya dan bisa tidak. Aku memang rindu bunda, tapi rasa benci yang ada di dalam tubuhku ini terus menjalar.

Aruna baru kelas tiga SMP, dia masih kecil tapi harus bersikap dewasa karena keadaan yang memaksanya. Aku tau tugasku sebagai anak pertama, aku tau bagaimana seluruh isi kepala bunda tentang tugasku sebagai anak pertama. Memang berat menjalaninya, tapi tidak apa-apa. Lagi pula, setiap anak punya jalan cerita yang berbeda.

"Mas gak sadar? Coba lihat ke atas, sudah mau hujan." Aruna kembali menghampiriku yang sedang termenung.

"Iya"

"Akhir-akhir ini jadi sering hujan, ya."

Hujan? Entah kenapa aku tidak suka dengan hujan. Mungkin karena hujan adalah lambang kesedihan, atau mungkin pada dasarnya aku tidak pernah suka dengan yang namanya hujan. Mereka berisik dan mengganggu. Berbeda sekali dengan Aruna yang menyukai hujan. Baginya, hujan adalah lambang kebahagiaan.

"Sudah Mas, merenungnya. Ayo masuk, nanti Aruna bikinin mie." Aku tersenyum dan mengikuti langkah kaki Aruna yang berjalan masuk ke dalam rumah.

Bunda, aku sudah lama diam, aku hanya bisa diam dan mengharapkanmu pulang. aku sudah lama menjalani hidupku dengan diam seperti ini. Aku hanya butuh bunda di sini untuk menemaniku dan juga Aruna. Kita berdua tidak pernah meminta apapun, kecuali memintamu untuk pulang. Semoga bunda cepat-cepat sadar, bahwa rumahmu di sini. Bukan di sana.

 Bukan di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

Vote dan komen sangat amat berharga. Jadi tolong tinggalkan jejak, ya.

Terima kasih sudah membaca, semoga kalian bahagia.
Instagram : @ cookieesbar




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Raindrops - hiatus sebentarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang