10. Our Dinner

2.5K 354 26
                                    

Hola, happy reading and enjoy!Jangan lupa follow akun author!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hola, happy reading and enjoy!
Jangan lupa follow akun author!

Chapter 10

Our Dinner

Shashi menikmati teh dan dimsum yang tersaji di sembari mendengarkan Nenek Gu bercerita tentang kehidupannya. Kepahitan hidup tepatnya. Dimulai perceraian dengan suaminya, kemudian merawat putra semata wayangnya dan harus kembali menerima kenyataan pahit karena menantunya meninggal saat melahirkan Kai kemudian merawatnya sendiri karena ayah Wen Kai menikah lagi.

Kemudian Nenek Gu juga menceritakan masa kecil Wen Kai dan setiap kali Nenek Gu menceritakan kenakalan Wen Kai, Shashi dapat menangkap kasih sayang yang sangat besar di mata Nenek Gu. Wen Kai sungguh beruntung karena dibesarkan oleh wanita yang penuh kasih sayang dan tentunya hebat karena bukan hanya membesarkan Kai sendirian, Nenek Gu juga harus mencari nafkah dengan mengelola usaha keluarga yang sudah turun-temurun diwarisinya di tengah gempuran era pengobatan modern.

"Nah, kalian lanjutkan obrolan kalian," ucap Nenek Gu dan wanita itu mengambil tasnya yang diletakkan di kursi.

"Nenek, kau mau ke mana?" tanya Kai.

"Memangnya orang tua ini mau ke mana lagi? Ini sudah jam enam sore, aku harus pulang ke rumah," jawab Nenek Gu seperti mengomel. "Kalian anak muda, bersantailah, tidak perlu buru-buru pulang apa lagi memikirkan pekerjaan."

Shashi dan Kai saling bertukar pandang, kemudian Kai berucap, "Anak muda harus bekerja, Nek."

Nenek Gu mengibaskan tangannya di depan wajah. "Bekerja keras memang harus, tapi jangan sampai melewatkan masa muda kalian," ucapnya dengan nada serius seraya bangkit dari kursinya. "Kai, antarkan Xiao Bao ke rumahnya, jangan biarkan dia nanti pulang menggunakan taksi."

"Iya, iya." Kai berdiri disusul Shashi.

"Nenek, terima kasih untuk bingkisan dan jamuannya," ujar Shashi seraya membungkuk memberi hormat.

Nenek Gu mengangguk-angguk. "Xiao Bao, jangan sungkan untuk menghubungiku atau Kai kalau kau membutuhkan sesuatu di kota ini. Dan Kai, kau harus menjaga dan memperlakukan Xiao Bao dengan baik. Dia itu seorang gadis dan tinggal sendirian di kota sebesar ini seorang diri."

Kai menggelengkan kepalanya setelah neneknya menjauh dan kembali duduk. "Sebuah kejutan nenekku bisa ramah kepada orang yang baru dikenal," ucap Kai.

"Nenek Anda adalah orang yang mengagumkan," ujar Shashi.

Itu adalah ucapan jujur dari dalam hatinya setelah mendengarkan semua cerita Nenek Gu. Bukan hanya itu saja, sejak pertemuan pertamanya dengan Nenek Gu, Shashi menyukai keramahan wanita itu.

"Nenekku sangat perfeksionis dalam segala hal, semua yang dilakukan Ayah dan ibu tiriku selalu dianggap salah. Ibu tiriku bahkan sampai sekarang tidak pernah dianggap oleh nenekku, dia tidak pernah mau bicara dengan ibu tiriku." Kai menggelengkan kepalanya dan menyeringai.

Reborn : Billionaire's PetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang