Hari minggu, hari dimana dilaksanakannya pernikahan Perth dan Mark. Resepsinya diadakan secara sederhana, dan hanya dihadiri oleh kerabat dekat saja. Sahabat Perth yaitu Blue dan Pawat turut hadir.
Cincin pernikahan yang sangat cantik. Secara bergantian dipasangkan di jari manis kedua mempelai. Terlihat sangat cocok dan indah. Perth mencium kening Mark dengan lembut. Ayah Perth sangat terharu bisa melihat anak tunggalnya menikah.
"Selamat bro" ucap Blue dan Pawat bersamaan.
"Makasih bro" balas Perth.
"Jangan lupa pake kondom" bisik Pawat di telinga Perth.
Mark tersenyum karena mendengar bisikan itu.
Perth hanya tersenyum. Seperti tidak suka mendengar perkataan sahabatnya. Disepanjang acara Perth tidak terlalu banyak bicara.
"Selamat ya nak" ucap ayah Perth yang sangat - sangat bahagia. Ia memeluk putra dan menantunya secara bersamaan.
"Makasih om" jawab Mark.
"Kok om, sekarang kamu bisa panggil Papa"
"Makasih p-pa"
"Nah gitu dong, sekarang kalian berdua istirahat ya. Pasti capek banget"
"Iya pa, Mark mau istirahat dulu"
"Perth ke atas dulu ya pa" pamitnya.
Mereka berdua pergi ke kamar Perth yang sekarang menjadi kamar mereka.
"Aku mau mandi dulu" ucap Perth.
Mark terduduk di sofa. Membayangkan kembali bagaimana Perth yang kini sudah menjadi suaminya memasangkan cincin pernikahan di jari manisnya. Bahkan mencium keningnya. Mark sangat bahagia.
Setelah beberapa menit Perth keliar kamar mandi. Dengan menggunakan jubah tidur yang memperlihatkan dada bidangnya. Itu membuat hati Mark berdetak dengan cepat.
"Kamu ga mandi?" tanya Perth yang sedang mengacak - ngacak rambutnya yang basah.
"Ya aku mandi dulu"
Mark keluar dengan menggunakan piyama sutra yang sangat lembut. Ia memperhatikan Perth yang sedang tertidur di sofa.
Tanpa suara Ia mendekatkan diri kepada suaminya. Dari dekat Ia perhatikan betapa tampannya lelaki yang ada di hadapannya.
Cukup lama hingga nafas Mark terdengar di telinga Perth. Perth pun terbangun dari tidurnya.
"Kamu udah selesai mandi?"
"Iya udah"
"Yaudah sana tidur"
"Kamu ga mau pindah ke kasur?"
"Aku tidur di sofa aja. Jadi kamu yang tidur di kasur"
"Maksud kamu?"
Perth terduduk.
"Aku tau kamu baik, tapi aku nikah sama kamu karena keinginan Papa. Dan aku ngelakuin ini semua juga karena Papa. Kamu ngerti kan maksud aku"
"Iya" dengan nada sendu Mark menjawab.
Ia bangkit dan berjalan menuju kasur. Seluruh tubuhnya Ia tutupi dengan selimut. Bahkan Ia tidur membelakangi suaminya.
Mark menangis dalam diam. Air matanya menetes hingga membasahi bantal tidurnya. Ia paham apa yang Perth maksud. Ia juga tidak bisa melakukan apapun.
PM
Mark bangun sangat pagi dan Ia langsung melihat suaminya yang sangat tidak nyaman tidur di sofa. Ia bawa selimut yang menutupi tubuhnya untuk menyelimuti tubuh suaminya. Lalu membersihkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With My Friend (END)
RomanceAnak tunggal yang yang dijodohkan dengan teman ayahnya. Ia menerima perjodohan itu untuk membuat ayahnya bahagia. Lalu bagaimana perasaannya kepada anak teman ayahnya? Apakah pernikahan yang tidak diinginkan akan kandas setelah kepergian ayahnya? Ba...