[Kembali]

3 3 0
                                    

Suasana yang dingin dan canggung seperti ini membuat adira sangat tidak suka jika bersama mama nya semenjak kejadian itu, sungguh adira benci sekali jika harus berpura fine gini dan memang kenyataannya adira tidak baik-baik saja sekarang. Wajah adira tak berekspresi sama sekali sekarang, jelas sekali jika kalian tanya kenapa adira sangat tidak suka seperti ini terus tontonan adira jika bersama mama nya yang selalu menyandar kepada pria tua yang membuat keluarga nya hancur seperti ini, ini sungguh menjijikan untuk adira.

"Nak, bagaimana kuliah mu? apa kamu daddy urus kuliah mu di amerika atau negara manapun yang kau mau, kata mama kau suka dengan kpop, apa kau ma-" Adira membuang nafas kesal nya dengan tua bangka yang selalu berpura-pura seperti malaikat baik yang akan menyayanginya.

"-Nggak perlu! aku bisa sendiri dan tolong jangan panggil aku 'nak' om .. aku bukan anak kandung om" Adira mencoba menolak sehalus mungkin, namun adira tahu titik bidik kata-kata nya barusan untuk ayah sambung nya itu. "Jaga bicara mu!" Tegas mama adira, mama adira membenarkan posisi duduk nya jadi sedikit menjauh dari pria atau suami nya itu. "Aku berkata sesuai kenyataan".

Balas adira yang di akhiri dengan tatapan dingin untuk mama nya, adira melihat mama nya membuang muka yang terlihat tidak suka pada perkataannya barusan. Berarti adira tepat sasaran, bidikannya tidak akan melesat kalau untuk melawan harga diri nya yang sangat berharga untuk nya, dan kalian pasti akan melakukan hal yang sama dengan adira.

"Jangan terlalu keras sama sky, ma. Mungkin kita perlu bicara lagi nanti, kalau sky mau" Adira jelas tidak mau, "Maaf sekali lagi, aku sudah bilang beberapa kali dari tadi kalau aku sedang sibuk dengan tugas-tugas ku. Jadi, aku tidak punya waktu untuk membicarakan hal yang tidak penting untuk ku" Adira berdiri dari duduk nya.

Ini sudah tidak bisa ia tahan lagi sungguh. "Aku harus pulang karena ayah kandung ku sudah menunggu, dia bilang khawatir anak nya kenapa-kenapa kalau pulang larut malam dan enggak enak kalau berkunjung ke rumah orang terlalu malam begini, saya permisi" Gadis itu langsung melenggang pergi dari rumah besar dan mewah yang terasa seperti neraka baginya itu.

Di depan gerbang besar rumah megah itu, adira berdiri lemas karena selalu emosi jika bertemu dengan pria tua barusan yang selalu berakting manis di hadapannya itu. Tuhan sedang menguji kesabaran adira atau bagaimana sih? adira memaki diri nya terus sejak tadi karena mood nya belum kembali, padahal niat adira hari ini mau bersenang- senang dengan pria yang sudah ia tunggu 2 tahun kembali.

"Pulang naik apa ya? aahhh.. kenapa sial gini sih hari ini?!" Kakinya di hentak-hentakan ke aspal yang basah karena satu jam lalu turun hujan, ponsel adira berdering tepat kala ia membutuhkan sebuah bantuan dan benar saja itu jay yang menghubungi nya.

📞

'Lo dimana? ayah nanyain terus nihhh, gue baru balik gini udah ada kerjaan aja dah ' Gerutu pria di sebrang sambungan tersebut.

'Ya masih di depan rumah mama lahh, jemput buruan.. dingin nih'

'Yaudah tunggu nya di tempat terang, kalau ada apa-apa langsung telepon gue'

••

Baru saja adira ingin menjawab tapi sambungannya sudah terputus begitu saja, adira sudah tidak kaget lagi dengan pria menyebalkan itu. Karena tidak jauh dari rumah besar itu ada mini market, adira memutuskan untuk tunggu di sana saja karena cuma di sana adira merasa sedikit aman karena ada beberapa orang bolak-balik membeli sesuatu di toko tersebut dan terang juga.

Jam menunjukan pukul 21:02 adira sudah lebih dari dua puluh menit menunggu di sana, jarinya ingin sekali menekan gambar telepon ke jay yang sejak tadi tidak kelihatan bahkan batang hidung nya yang mancung itu, Adira sesekali melirik ke jam tangan untuk memastikan. "Ini kenapa lama banget si? dia mampir kemana dulu ya" Rasa nya adira ingin memesan taksi online saja kalau begini alurnya.

LANGIT ADIRA || JAY-JAKE-ADIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang