Part 1

428 10 2
                                    

Aku Himawari Artawajiya yang tinggal di Kota Madiun. Kota kecil penuh kenangan. Aku siswa di salah satu SMA Negeri di Madiun. Beberapa bulan lagi aku menghadapu kenaikan kelas 3. Himawari adalah bunga matahari, Ku dengar dari Ayah namaku diambil dari bahasa Jepang karena dulu orangtua ku berbulan madu di Okinawa, Jepang.

Panggil saja aku Hima, dan jangan sekali-kali kalian memanggilku mawar. Aku tak kan segan-segan menendang bokong kalian seperti salah satu episode di serial kartun Spongebob.

Mawar itu bunga yang berduri dan tajam, aku tak ingin menjadi sosok Mawar. Aku hanya ingin menjadi Himawari yang mengejar matahari (mimpi).

Harisqo Maulana , dari klub pencak silat semasa SMP kami berkenalan. Kami satu angkatan di salah satu Organisasi Pencak Silat di Sini. Hingga takdir menyatakan kami Satu sekolah saat SMA. Dia teman terbaikku dan teman curhatku , yah setelah Noella Demitrian. Dia sahabat wanita yang terdekat denganku, sering di sapa Ella. Tapi , karena sifatnya yang suka marah-marah dan galak setengah mati , dia dijuluki 'Demit' (dalam bahasa indonesia artinya Setan atau bisa jadi Dedemit) yang juga diambil dari namanya DEMITrian.

Dan lelaki yang kupuja selama ini, adalah Rosenold David Hermawan. David, lelaki yang kini duduk dua kursi di depanku. Ya dia satu kelas denganku. Dia tak sadar aku menyukainya selama ini, dan yang terburuk dia mempunyai kekasih dan notabene nya kakak kelas.

"Ehmm lihatin terus gak bosen ta?" Noella menyenggol lenganku.

"Huss..Jangan kenceng-kenceng, Nanti anak-anak tau jadi heboh ! " Jari telunjukku berada didepan bibir, memperingatkan Ella.

"Yeh.. Wes mundur alus ae ! Nyawang tok gak iso nyanding " ( Udah mundur teratur aja ! lihat terus gak bisa bersanding ) Sudah ratusan bahkan ribuan kali Ella menasihati seperti ini.

"Bosen aku , itu terus saranmu. Mbok ya sarannya tu gimana biar aku bisa mendapatkannya"

"Inget dia udah punya pacar. Kakak kelas loh !"

"Alah baru pacar ae belum bojo. Kan ini mau lulus , siapa tau dia berpaling ke aku " Ucapku percaya diri.

"Hayo kalian ngomongin aku yang keren ini kan ? " Haris menengahi kami, kepalanya tiba-tiba muncul di depan kami.

"Idih najis , Rausah ke GeeRan " (Gak usah ) Hardik Ella.

"Aku gak GeeR kenyataan kok " Haris merapikan kerahnya bangga.

"Rausah omong ae muleh gak ?" (Gausah banyak omong pulang gak?) Hari ini sabtu pulang pagi, karena senin kami menghadapi UKK.

"Eh iya El titip buku dong tasku penuh nih, terus diloker masih banyak buku" pinta haris

"Bukannya gak mau ya Ris, tapi tasku juga penuh. Kan bukuku juga diloker semua" Tolak Ella

"Yaudah aku bawain aja gapapa" Haris menyerahkan beberapa buku tulis.

Seperti biasa kami berjalan bertiga keluar sekolah. Ella dan Haris rumahnya searah, sedangkan aku berbeda arah dengan mereka tapi searah dengan David.

"Him, kamu bawa sepeda gak ? " tanya Haris yang membonceng Ella.

"Duh engga nih, kalian duluan aja gapapa kok. Aku bisa jalan kaki " Aku berharap ada pangeran bersepeda ontel menawarkan boncengan. Dan sepertinya dewi fortuna berpihak kepadaku. Pangeran itu datang.

"Jalan Him ? Bareng aku aja yuk. Lagian aku sendirian rumah kita juga searah" Tawar David. Ini memang bukan pertama kali kami bersepeda berdua. Tapi rasanya tetap saja gugup ! Gimana rasanya gebetan kalian mengajak pulang bersama ? andai aku tidak memakai rok mungkin aku akan salto sekarang juga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My lovely guyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang