3 • AGREEMENT

8.3K 1.4K 624
                                    

Jennie POV

"Aku tidak tahu lagi bagaimana cara membujuknya, aku mengirim puluhan proposal tapi tidak mendapat balasan satupun."

Aku melangkahkan kakiku masuk ke dalam rumah dengan perlahan, Eomma yang masih mengusap punggung Irene Unnie kemudian menatapku dengan tatapan sendunya, mereka duduk di sofa sekarang.

Aku meletakkan tas gym ku dan mengambil tempat untuk duduk di hadapan mereka, aku melirik ke arah meja kecil yang berada ditengah-tengah kami sekarang, ada script dengan judul Hold My Hand disana.

Irene Unnie mengangkat kepalanya, dia kemudian menatapku, matanya berkaca-kaca, dia benar-benar menangis?

"Jennie, Unnie-mu mendapat kabar kalau kau sudah delapan puluh persen di blokir dari dunia entertainment, semua pekerjaanmu akan di batasi kalau kau kembali menolak project ini." Ucapan Eomma membuat aku menelan salivaku kasar, aku baru keluar rumah dua jam dan apa ini?

"Bahkan... Status global brand ambassadormu juga akan di putus jika kau masih keras kepala seperti ini." Lanjut Eomma lagi, tangan kanannya tidak berhenti mengusap punggung Irene Unnie.

"Apa susahnya menerima job ini Jennie-ya? Kau ingin karirmu hancur karena rasa bencimu dengan Lisa?" Ucap Irene Unnie, aku menghela nafasku dan tanganku terulur untuk mengambil script di atas meja.

"Ini script nya?" Ucapku cuek, aku melihat Irene Unnie dan Eomma saling bertatapan setelahnya.

"Kau mau menerimanya?" Ucap Irene Unnie, nada bicaranya sedikit terbata tapi juga sangat bersemangat secara bersamaan.

"Hemm.." aku hanya berdehem dengan script ditanganku sekarang, Irene Unnie kemudian tersenyum dan menyeka air matanya.

Berlebihan, kenapa dia harus menangis seperti itu? Tapi bagaimanapun aku tidak tega begitu melihat air matanya, dia kakak perempuan satu-satunya yang aku punya dan aku sangat menyayanginya.

"Oh my God~ akhirnya.. aku akan menghubungi produsernya dulu.." ucapnya semangat, dia mengambil ponselnya diatas meja dan berdiri.

"Kau akan menjadi sangat sukses setelah ini, adikku." Lanjutnya lagi, dia mengecup pipiku sebelum melangkahkan kakinya ke belakang.

Aku memutar bola mataku malas dan menyeka pipiku, tatapanku kemudian bertemu dengan Eomma, "rejeki tidak boleh di tolak Jennie-ya, doa Eomma menyertaimu." Ucapnya lembut, aku menghela nafas dan berdiri setelahnya.

"Aku ke kamar dulu, Eomma. Aku tidak mau makan malam lagi." Ucapku, aku sedikit melirik Irene Unnie yang tengah menelfon seseorang sebelum melangkahkan kaki ku naik ke atas kamar.

Aku mengusap wajahku dan duduk di pinggiran ranjang, aku menatap script di tanganku dan sedikit mengusapnya.

Hold My Hand, judulnya menarik dan aku harap ceritanya juga sesuai dengan seleraku agar aku bisa menikmati proses shooting nya.

Aku terpaksa okay? Aku terpaksa menerima tawaran ini, persetan dengan Lisa, pasti akan ada pemain lainnya dan aku harap mereka adalah aktris atau aktor yang sudah aku kenal sebelumnya.

Aku hanya tidak mau karirku hancur dan aku kehilangan mata pencaharianku, tidak lucu jika Lisa adalah orang yang membantu karirku dan dia juga orang yang membuat karirku hancur.

Aku akan semakin membencinya kalau sampai itu terjadi, ya.. aku akui itu juga bukan kesalahannya karena aku yang menolak puluhan job yang berkaitan dengan Lisa.

HOLD MY HAND - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang