Melaju langkah pena digenggam lentik jemari.
Menitikkan butir butir tinta memanggil abjad hati.
Menggores lembar lembar rasa di baris hari.
Menuliskan risalah rindu rindu di bantaran larik puisi.Jauh sebelum rembulan seterang purnama.
Kepada pena ia telah menjadikan sahabat jiwa.
Meluahkan segenap beban mengukir serakan kekata.
Menjimak aksara di semesta perihal menjadi prosa.Dan kini pena mu berkilau menari kian menajam.
Menuliskan kumpulan kenang keindahan yang makin bertuam.
Menuturkan kekisah rumpun rumpun krisan merekah dalam genggam.
Berhambur goresan pesan cinta saat senja merajuk malam.Lembut tatapanmu adalah pena yang menyentuh kalbu.
Ujaran indahmu adalah syair yang menembus syahdu.
Diriku dirimu adalah pena dan kertas yang meniti cahaya jingga dalam tatap temu.
Hitam dan putih cerita masih terlukis di bentangan mega menuntun rasa utuh beradu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anjani di mekaran Krisan Putih
PoetryMengukir langkah menjadi kisah dalam risalah hari bersama degup sebongkah hati