Engkau melingkari gelembung ingatan di atas susunan selaksa kenangan.
Terlukis selira elok di tengah kanvas hati bertinta jingga.
Kekaguman telah mensketsa mu bersama kehangatan gunung api etna.
Ilustrasi kebesaran rasa yang memupuk hangat degup pemujaan kidung cinta.
Di kelilingi oleh larik larik yang menuliskan tubuh puisi menjadi syair pembuluh rindu.Engkau seperti gurauan alam yang menuang ratusan mimpi mimpi.
Dalam senandung nyanyian cakrawala yang menyemai benih benih rindu.
Memujamu pada ketinggian ukiran lereng lereng yang tersapu kemilau mentari.
Pijar gelora memuncaki batas batas rasa dalam deru hasrat berdentum.
Berbisik liris kepada langit dengan dentingan merdu memanggil kesyahduan.Kerinduan yang kian haus telah berbaur di semburat rona ekspresi.
Memekarkan kelopak pesona indrawi bunga krisan memicu teriakan untuk erupsi.
Melahirkan gemuruh desah yang mengejar gelombang di manis liang semburan.
Gelegar raungan batin telah meminta luahan lava yang masih bertahta dalam rahim bumi.
Didih memeluk puncak gunung menegang di antara ledakan kawah hamburkan api api cinta menyeruak bening paras putri meluruh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anjani di mekaran Krisan Putih
PoesiaMengukir langkah menjadi kisah dalam risalah hari bersama degup sebongkah hati