Bang!!
Suara pukulan meja itu terdengar nyaring membuat seluruh siswa di kelas 12 IPA 1 menengok ke arah sumber suara
"KAGET ANJG!!" kaget Rian ketika mejanya di gebrak oleh salah satu sahabatnya yang baru masuk kelas.
Sedangkan Ares, sang sahabat yang baru datang itu hanya tersenyum jahil lalu duduk di kursi depan dengan santai membelakangi meja Rian. Dan dengan wajah tanpa rasa bersalah, ia asik mengeluarkan buku bukunya.
Disusul dengan siswa perempuan yang baru datang dan menepuk keras pundak Rian lalu duduk di sebelah Ares.
"Bangsat emang ni bocah dua" dumel Rian pada dua sahabatnya yang baru datang ke kelas.
Tiba tiba salah satu siswi datang dengan genit menghampiri meja Ares.
"Ares, kamu udah ngerjain tugas pak Joni belum? Aku ga ngerti.. boleh minta tolong ajarin aku ga?" Tanya siswi itu lembut. Membuat Rian maupun Dena merinding geli.
Ares tidak menjawab dan malah mengambil buku pelajaran yang dimaksud.
"Nih" Ares menyodorkan buku tugasnya pada siswi itu.
"Ga, ngga... Aku ga minta tugas kamu.. aku minta diajarin aja.." ucap siswi itu manja.
"Gue ga ngerti cara ngajarin orang, kalo lu mau liat aja tugas gue"
Mendengar itu siswi itu cemberut kecewa.
"Masih untung Ares mau ngasih tu tugas, ckck dasar modus ae lu" celetuk Rian yang terkenal dengan mulut ketusnya.
Dena tersenyum sinis.
Dengan kecewa siswi itu hanya berbalik dengan wajah yang sangat kecewa. Secara tidak langsung ia sebenarnya mendapat penolakan dari Ares.
Ares termasuk dalam kategori siswa berbakat di sekolahan, memang bukan siswa yang terlalu populer seperti idola bintang basket sekolah. Tapi Ares termasuk siswa yang menarik dengan bakat musiknya.
Ares bersahabat dengan Rian dan Dena. Rian adalah anak basket tapi dia bukan Bintang basket. Sedangkan Dena, siswi dengan karakter keras, tegas tapi menawan. Ia tidak tomboy tapi ia juga tidak feminim.
Jadi mereka adalah geng biasa, bukan geng famous atau geng idola di sekolah. Mereka hanya salah satu geng biasa diantara geng geng keren lainnya di sekolah. Walaupun begitu fiisk mereka bertiga adalah hal yang paling membuat siapapun terpesona. Karena mereka tampan dan cantik. Secara mereka adalah geng dari kalangan ekonomi atas, walaupun mereka bukan geng famous atau idola mereka tetap banyak dilihat.
Tiba tiba suasana kelas mendadak ricuh, semua siswi berlari ke arah pintu dan jendela kelas.
Siapa lagi kalau bukan idola sekolah, sang bintang basket, Zen.
Ternyata siswa kelas 12 IPS itu datang ke kelas mereka.
Beberapa siswa tak berhenti menatap sang idola sekolah itu masuk ke kelas dan berjalan mendekat ke arah meja Ares dan Dena.
"Punya lo." Ucap Zen sambil menaruh totebag kecil di atas meja Ares.
Ares menengok ke atas menatap Zen bingung.
"Ketinggalan" lanjut Zen lalu berbalik pergi keluar kelas.
Ares memeriksa totebag kecil itu dan melihat isinya. Ya benar ini punya nya, perasaannya sudah dimasukkan ke dalam tas.
"Kebiasaan lo, ketinggalan mulu" ucap Dena yang memperhatikan dari tadi.
Setelah Zen keluar dar kelas Ares dan kembali ke kelasnya sendiri. Siswi siswi yang tadi heboh karena Zen mulai duduk kembali di kursinya masing-masing sambil menunggu guru masuk ke kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZEN
RandomAres dan Zen, saudara kembar identik yang tidak memiliki kemiripan selain fisik mereka. Mereka tidak dekat dan saling gengsi. Hingga suatu hari Ares tervonis kanker. #1 Kanker (100422)