Belanja bulanan

3.6K 513 56
                                    

"Daddy kyu mau ikut heungg~"

Haruto memijat kepalanya pusing. Sedari tadi Junkyu terus terusan merengek untuk ikut dirinya berbelanja bulanan. Karna memang setiap bulan nya dirinya lah yg berbelanja untuk keperluan dirinya dan si kecil

Haruto memperhatikan Junkyu yg sedang menatapnya dengan binar dimatanya

"Mandi dulu kamunya" Sahut Haruto sembari mendudukan dirinya di sofa kamar

Junkyu mengangguk dengan cepat, dengan begitu dirinya langsung berlari kekamar mandi

Brugh!

Haruto mengernyit mendengar suara benda terjatuh didalam kamar mandi. Ia memperhatikan pintu kamar mandi yg terbuka dengan seksama

"Miaw"

Suara kucing kecil terdengar dari dalam sana. Junkyu berjalan ke arah Haruto yg sedang tertawa. Haruto hampir lupa kalau Junkyu sudah 2 jam menjadi manusia

"Ayoo. Nanti kalau sudah sampai aja"

Pria tampan itu mengambil baju, celana, topi, sandal untuk Junkyu pakai disana nanti. Topi untuk apa? Nutupin kuping kucing






"Daddy mau eskrim"

"Yupiii"

"Coklat daddy"

"Heungg susuu"

"Daddy itu apa?"

"Wahh ada miaww"

"Ini permen jenis apa daddy?"

Yg di tanya menoleh ke arah sumber suara, memperlihatkan Junkyu yg sedang memegang sebungkus kondom rasa stoberi. Haruto melotot melihatnya, dengan cekatan tangan nya merebut benda itu dan menaruhnya kembali

"Itu bukan permen, ayo bayar ini"

Tangan kekarnya menggandeng tangan yg lebih kecil darinya. Junkyu hanya menurut ketika tangan kirinya di tarik begitu saja oleh Haruto

Sesampainya keduanya di kasir Haruto menaruh barang barang yg ia ambil di meja. Junkyu yg di sebelah nya hanya memperhatikan seraya menggigiti jari dengan muka polos nya

"Wahh!" Junkyu memekik dengan sendirinya membuat Haruto menatap si manis dengan bingung

"Hm?"

Haruto berdehem dengan nada bertanya sembari menaruh barang barang yg lumayan banyak

"No daddy"

Pria dengan paras tampan itu mengangguk mendengar jawaban Junkyu

"200rb won"

Haruto menyerahkan black card yg ia keluarkan dari dompet hitamnya. Sembari melihat lihat permen yg berada di kasir. Ngeliat aja si





Sesampainya di rumah. Junkyu mengeksekusi kantong belanjaan tadi karna ada jajanan dan barang miliknya

Junkyu terduduk dengan kaki yang mengangkang diluruskan agak sedikit di tekuk menyamping, sedangkan di tengah tengah kedua kaki nya ada kantong belanjaan tadi

Bibirnya menggerucut lucu saat memeriksa belanjaan tadi. Satu persatu barang yg ada di dalam kantong ia keluarkan sesekali bibirnya mengucapkan nama barang yg ia pegang

"Punya kyu" Ucap nya memeluk boneka beruang kecil

Lalu setelahnya kembali mengeksekusi barang belanjaan. Haruto sendiri sedang berada di kamar mandi. Berak kali.g

Dahinya mengerut "eung? Coklat sama yupi kyu mana? Ko ndak ada?" Ujarnya dengan raut muka yang bingung

Seingatnya, tadi daddynya menaruh disitu. Kenapa bisa tiba tiba menghilangkan seperti magic?. Junkyu mengacak ngacak barang belanjaan hingga berantakan demi mencari coklat dan yupi miliknya

Tak!

Tak!

Suara tapak kaki itu membuat Junkyu menoleh dan mendapati Haruto yg sedang berjalan ke arahnya yg sedang duduk di karpet bulu. Kemudian ia kembali mencari jajanan milik nya

"Kenapa di acak acak kaya begitu?"

Haruto mendudukkan dirinya di sofa belakang tubuh Junkyu. Ia mengambil barang barang yg berantakan

"Coklat sama yupi kyu mana daddy?"

Matanya sama sekali tidak berpaling dari belanjaan yg sudah berserakan kemana mana

Haruto memutar bola matanya malas. Apakah Junkyu tidak ingat kalau dia sudah memakan itu semua di mobil??

"Bukanya sudah kamu makan tadi didalam mobil?" Ujarnya

Dahi Junkyu mengerut, mengingat ngingat apa yg di ia lakukan di mobil tadi

Uh- oh, Junkyu ingat. Ia sudah memakan yupi dan coklat itu saat perjalan pulang. Telinga kucing yang berada di atas kepala Junkyu

"Nanti beli lagi aja" Ucap Haruto seraya mengecup pucuk kepala Junkyu

Si manis menggerucut kan bibirnya lucu. Lalu mengangguk pelan membuat Haruto tersenyum tampan





TBC

200rb won sekitar 2jt rupiah y

-18 maret

Cute cat and Handsome owner✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang