Tommy Konstruksi
Barat KotaTommy baru saja kembali dari kota Bandung. Tujuannya kekota itu adalah untuk menegosiasikan sebuah proyek pengembangan bersama. Proyek ini adalah proyek terbesar pertamanya. Proyek pemerintah kota adalah proyek impian semua perusahaan Kontruksi.
Perusahaannya baru empat tahun berdiri. Termaksud perusahaan baru, belum diperhitungkan didunia bisnis konstruksi. Meski begitu, dia nekad terjun dalam proyek ini. Karena Satu kali bisa masuk dalam proyek pemerintah kota, maka selanjutnya akan seperti berenang di kolam, berenang dengan nyaman.
Setelah ini berhasil dikerjakan. Selanjutnya, akan mudah bagi perusahannya untuk mengambil proyek pemerintah kota lain. Dikerjakan sendiri, Tidak perlu lagi rekanan.
Tommy sudah lebih dulu, melakukan investigasi, pada semua rekanan. Tidak sembarangan asal menerima. Mereka-mereka yang akan menjadi rekan kerja, haruslah pasangan kerja yang tepat. Meski perusahaannya hanya pengikut, masalah uang, siapapun tidak ada yang mau rugi.
Honey baru masuk kedalam ruang pimpinan. Dia melihat suaminya sudah duduk dikursinya.
"Sudah kembali." Berjalan menghampiri.
Tommy mengangkat kepala, isi otaknya sejak tadi sudah penuh. Begitu melihat wajah cantik istrinya, semua itu musnah.
"Ehm. Baru saja."
Honey meletakkan dokument dari departemennya."Ini adalah hasil laporan pembangunan proyek resort air panas di Bogor."
Tommy tidak peduli dengan dokument."Kemarilah."
Honey bangkit dan berjalan mengampiri."Apakah lelah?"
"Ehm. Sangat-sangat." Satu lengannya melingkar dipinggang istrinya.
Honey mengangkat tangan, langsung membelai punggung lebar suaminya. Jas hitamnya menghalangi."Mau aku pijat?"
Tommy memeluk istrinya dengan erat. Baru dua hari tidak bertemu, serasa sudah puluhan hari.
"Bagaimana disana?"
"Kepala devisi Administrasi pariwisata kota itu, sedang dikota ini." Suaranya tertekan perut istrinya.
Honey mengangguk mengerti."Apa rencanamu?"
"Banyak yang menyambutnya dikota ini. Sangat sulit menemuinya." Berkata suara lemah.
"Jika rejeki kita. Maka tidak akan kemana." Tangannya berada diantara rambut pendek suaminya.
Tommy tertawa ringan. Kalimat yang selalu saja sama. Terdengar tidak optimis. Tapi juga tidak pesimis. Seperti itulah istrinya ini.
"Malam ini kerumah ibu saja, bagaimana?"
Tommy menyetujuinya."Atur saja. Aku ada hadiah di dalam mobil untuk kalian semua."
Suaminya adalah pria bertanggung jawab. Semua dipikirkannya. Orangtuanya, adik perempuannya, mertuanya, juga istrinya. Kemanapun perjalanan bisnisnya, selalu tidak lupa membawa oleh-oleh.
Honey mengerti. Artinya dia akan pulang naik mobil suami. Honey masuk kedalam kamar belakang diruangan Tommy. Mengeluarkan pakaian ganti suaminya, dia mengambil pakaian ganti untuk dirinya sendiri.
*
Cluster Country Royal
Bintaro.Bangunan yang berdiri diatas tanah 250 meter ini, dibangun ulang oleh Tommy. Dibuat bergaya minimalis modern. Tommy sekeluarga telah tinggal disini sejak puluhan tahun.
Rumah keluarga Clerk ini memiliki lima kamar. Dan hanya diisi dua kamar. Satu untuk orang tua, sementara satunya untuk anak gadis mereka.
Tommy dan Honey sama-sama telah memutuskan diawal pernikahan, untuk tidak tinggal dirumah salah satu orang tua mereka.