Zatia : 8 Beklenmedik

9 1 0
                                    

Hai Assalamu'alaikum.. I'am back

Udah setahun ngga nyeritain Gus Kautsar sama Ning Alisha nih.

Selamat membaca ♥️

"Bah, kyai Ishaaq sampun Sedo" ucap umi tiba-tiba
"Innalilahi wa innailaihi roji'un" Sahutku bersamaan dengan Abah
"Bah, kita belom jadi sowan kesana, malah beliau sudah kondur ke Rahmatullah dulu" Umi masih tak menyangka
"Gimana sama Ning Alisha ya? Pasti beliau sangat terpukul" batinku memelas

    Ketika sudah sampai diNdalem Kyai Ishaaq, Umi turun lebih dulu dari Abah, aku hanya mengikuti keduanya. Umi langsung memeluk seorang Wanita yang sudah kuduga beliau itu Ahlul bait, istri Kyai Ishaaq, dan yang membuat mataku tiba-tiba terpukau adalah wanita disebelah Bunyai. Beliau adalah Ning Alisha. Matanya sangat terlihat sembab sebab menangis. Bagaimana tidak seorang Ayah adalah cinta pertama untuk anak perempuannya harus meninggalkan dia didunia yang sudah fana' ini. Abah langsung mengajakku berwudhu dan menyolati jenazah Kyai Ishaaq sebelum dikebumikan. Suasana didalam ndalem sangat ramai para penakziah dan santri-santri beliau yang membacakan ayat suci Al-Quran. Bahkan aku dan Abah ikut khurmat ke Sarean Kyai Ishaaq

                                 *****

Aku, Umi, Dan Abah masih berada dindalem Kyai Ishaaq bersama Bunyai Halimah dan Gus Zufar, dan para tamu yang masih berdatangan.
"Putrinya yang kedua dimana Bunyai?" Suara abah memecah keheningan. Wajah Bunyai sudah kembali tersenyum.
"Didalam kamar, dari tadi belum mau keluar" Jawab Gus Zufar. Bunyai hanya mengangguk mengiyakan.
"Gus Kautsar, kalo mau menghibur, soalnya dari tadi belum mau bicara kesiapapun" pinta Gus Zufar, sedangkan aku hanya bisa cengengesan dan menggaruk tengkukku yang tidak gatal
"Sana le dicoba, biasane kamu nek nglawak paling juara. Siapa tau nak Alisha mau ketawa liat wajah kamu itu" Abah ikut menimpali. Semua menyetujui, termasuk Bunyai Halimah.
"Monggo Gus ikut saya" akhirnya saya ditarik ke belakang oleh Gus Zufar.
"Njenengan tunggu diruang makan dulu nggeh, nanti Alisha tak suruh ambil manisan dikulkas" aku mendengarkan strategi yang dibuat oleh Gus Zufar dan mengiyakan nya.
Aku langsung berjalan ke arah meja makan yang tak jauh dari kamar Ning Alisha. Tak lama aku berdiri didekat meja, Ning Alisha sudah berada didekat kulkas, dan siap mengambil manisan yang dimaksud Gus Zufar. Tubuhnya terlihat sangat lesu.
"Ehhem" dehemku mencoba menggambil perhatian Ning Alisha. "Ih,aku. Kenapa gak salam aja si" gerutu dalam hati
"Ning Alisha nggih?" Tanyaku sembari memasang senyum yang paling manis. Beliau terlihat terkejut karena kehadiranku.
Benar saja fotonya tak membohongiku, malah lebih cantik dari dugaanku. Mata hitam legamnya seketika membuat aku tenggelam dalam lautan cinta. Kami berbicara cukup lama sampai Gus Zufar kembali menemui kami berdua. Aku pun berhasil membuatnya tertawa kembali
"Monggo Gus ke ruang tamu" ajaknya setelah membawa kembali manisan yang diambil dari kulkas. Aku mengangguk dan mengikutinya
"Ning" panggilku tiba-tiba. Beliau pun langsung menoleh "mau digandeng?" Pertanyaan konyolku kembali kulontarkan. Beliau malah menggeleng cepat dan meneruskan jalannya.
"Sudah selesai PDKTnya?" Pertanyaan Gus Zufar berhasil membuat semua orang menoleh kearah ku dan Ning Alisha
Kulihat Ning Alisha malu-malu ketika diejek oleh kakaknya. Dan setelah larut malam, akhirnya kami pamit untuk kembali kerumah.

Alisha Hanania Zaliah

Bonus foto imutnya Ning Arsyahida ♥️

Bonus foto imutnya Ning Arsyahida ♥️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kautsar Dzuhairi Ibtisam

Mas Kautsar nya juga jangan lupa 💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mas Kautsar nya juga jangan lupa 💙

Dimensi Tak BersisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang