Chapter 4

31 21 6
                                    

Malam hari, sekitar istana Zephyra ramai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam hari, sekitar istana Zephyra ramai. Para penduduk menikmati makan malam yang disediakan dari istana. Aku dapat melihat dari atas  sini. Berdiri bersama anggota kerajaan yang lain, termasuk Nyonya Ratu yang tersenyum melihat kebahagiaan para penduduknya. Kebahagiaannya membuat sekitar turun salju, sangat indah. 

Aku tidak terlalu fokus pada keramaian di bawah sana. Sejak tadi, aku masih memikirkan kejadian siang hari di Scola Zephyra.

Flashback On

Aku turun dari kereta yang membawaku kemari, Scola Zephyra. Tidak lagi kuda yang diikat di depan kereta dan sudah di ganti dengan rusa. Trag sangat perhatian, dia langsung menggantinya. Aku tidak pernah menyukai kuda.

Lyly mengantarku hingga masuk ke pintu utama Scola Zephyra. Sungguh ini tidak terlihat seperti Sekolah di Bumi, tempat ini lebih pantas disebut istana. Aku masih kagum dengan semua yang ada di Scola Zephyra, termasuk Sentral Perpustakaan ZPRA (Zephyra). Perpustakaan ini luas, tidak ada rak buku seperti di perpustakaan Bumi, tetapi ini lebih menakjubkan, ada lorong sepanjang tujuh meter yang berisi buku-buku tertata rapi.

Mungkin di Bumi juga ada perpustakaan seperti ini, tetapi tidak ada sekolah dengan perpustakaan semewah ini.

Kata Lyly, aku sudah membaca sepuluh lorong di perpustakaan ini. Gila? Sebanyak itu. Eh, lebih tepatnya Jennie, bukan aku. Aku tidak suka membaca buku.

"Dimana buku Bumi milik Jennie?" Tanyaku polos, pertanyaan yang ku lontarkan membuat Lyly bingung. Terdengar ganjil.

"Eh buku Bumi milik ku." Ucapku, sadar akan kebodohan ku.

"Ada di lantai dua, tetapi ... Apakah Nona tidak ingin meminjam buku yang belum Nona baca?" Tanya Lyly. Astaga gadis ini! Sekarang dia memanggilku Nona, Aneh dan membuatku kesal tapi aku tidak bisa marah ataupun bertanya, sepertinya tertahan.

Aku menggeleng. "Antar-kan saja aku ke lantai dua."

"Baik, Nona."

Lyly mengarahkan ku ke tangga berwarna putih. Aku menginjak anak tangga, begitupula dengan Lyly.

Sepertinya aku akan sering mengatakan Astaga. Lihatlah, di lantai dua lebih luas, di bagian kanan dan kiri ada banyak ruangan yang berukuran 4×4. Tidak hanya itu, di atas setiap ruangan ada nama terukir.

Lyly berhenti di depan ruangan yang terukir nama Jennie. Aku juga berhenti. Lyly mengarahkan ku agar mendekat ke pintu ruangan yang berukuran 4×4 ini. Seperti ada sensor, pintu ini terbuka. Sepertinya kunci dari pintu ini adalah wajah. "Aku tidak bisa masuk bersamamu, Nona. Aku akan menunggumu di taman dan aku ada janji dengan seseorang." Ujar Lyly.
Jennie tidak akan masalah jika tinggal sendiri di perpustakaan semewah ini, perpustakaan ini mungkin menjadi surga baginya.

Sedangkan aku? Aku tidak tahu apa-apa tentang tempat ini. Bagaimana jika aku tersesat?

Aku tidak menjawab apa-apa, tetapi raut wajahku seperti bertanya kepada Lyly, Kenapa tidak bisa?

Negeri ZephyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang