"Kau tidur disini saja ya?" Jisung menggeleng dengan mata yang masih terpejam.
"Ini sudah malam Jisung,"
"Tapi nanti daddy nyariin," Jisung berucap pelan.
"Aku akan menelepon ayah mu dan meminta izin pada nya." Jaemin mendudukan dirinya di sofa dengan Jisung yang berada di pangkuan nya.
Jaemin mengambil ponsel Jisung yang tergeletak, mencari nomor ayah Jisung, dan Jaemin menemukan satu nomor dengan nama 'daddy John' melihat nama nya yang menggunakan daddy membuat Jaemin yakin bahwa itu nomor ayah Jisung.
Jaemin menempelkan ponselnya ke telinga, terdengar nada sambung, ia menatap Jisung yang ternyata sedang menatap ke arah nya dengan mata yang sesekali tertutup, terlihat sekali Jisung sedang menahan ngantuk nya.
Jaemin terkekeh melihat itu, "Tidur saja baby." Jaemin menepuk nepuk pelan pantat Jisung.
Panggilan pertama tidak di angkat, Jaemin kembali menelepon nya. Tepat di dering ketiga sambungan tersebut baru di angkat.
"Hallo Jisung? Kamu dimana? Renjun bilang kau pergi bersama teman mu? Kenapa belum pulang sayang? Ini sudah malam," Jisung yang tadi memejamkan mata nya menikmati tangan Jaemin yang menepuk nepuk pantat nya kembali terbuka mendengar suara Ten.
"Mommy," Jisung berucap pelan tanpa suara, Jaemin mengangguk mengerti.
"Hallo, saya temen Jisung,"
"Loh? Jisung nya mana? Dia ngga papa kan?"
"Maaf tante saya tidak izin secara langsung ketika membawa pergi Jisung. Jisung baik baik saja dan sekarang dia sedang tidur, sepertinya dia kelelahan apa boleh untuk hari ini dia menginap disini?"
Ten di seberang sana terdiam, dia sedikit ragu, apalagi ia belum pernah melihat seperti apa tampang Jaemin, baik atau buruknya lelaki tersebut.
"Baiklah..." Ten berucap pelan, tidak tega juga membayangkan Jisung yang sedang tertidur pulas dengan wajah damai nya harus terganggu jika di bangunkan.
Jaemin tersenyum tipis, "Terimakasih. Kalo begitu saya tutup, selamat malam."
Setelah mendengar balasan dari Ten, Jaemin langsung mematikan sambungan telepon nya. Ia bangun tanpa memegang kedua kaki Jisung, membuat Jisung dengan reflek langsung melingkar kan kaki nya erat di pinggang Jaemin.
Jisung tidak ada tenaga untuk mengomel, dia lebih memilih mencari posisi nyaman nya sebelum kembali memejamkan matanya. Jaemin memperbaiki posisi Jisung sebelum melangkah kan kaki nya masuk ke dalam kamar.
.
.
.
Jisung menggeliat pelan, perlahan kelopak mata itu terbuka, Jisung merenggangkan otot tubuhnya yang terasa kaku.
"Eh?" Jisung terkejut ketika tangan nya menyentuh sesuatu, ia menoleh ke samping dan melotot terkejut ketika melihat dada bidang Jaemin yang tidak tertutup kain tepat di depan mata nya.
Jisung langsung menjauhkan tubuh nya, memperhatikan penampilan nya, dan mata nya kembali membulat. Ia sudah tidak memakai seragam yang semalam, sekarang ia hanya menggunakan hoodie milik Jaemin yang tampak kebesaran di tubuh nya dan boxer setengah paha nya.
Mata Jisung mulai berkaca kaca, "HUAA BANGUN KAU SIALAN. KAU APA KAN AKU SEMALAM?! JAEMIN MESUM BANGUN!!" Jisung dengan brutal memukul Jaemin menggunakan guling.
Jaemin terusik mendengar teriakan melengking Jisung, ia perlahan membuka mata nya, mengernyit melihat Jisung yang sekarang tengah menangis dan menatap kesal ke arah nya. Jaemin merubah posisi nya menjadi duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED U [✓]
Teen FictionKisah cinta dua manusia adam yang di pertemukan oleh dendam masa lalu. Jatuh cinta pada orang yang seharusnya kita singkirkan tentu bukan hal yang mudah bukan? Mereka hanya mengikuti arus takdir yang entah akan membawa mereka kepada happy ending ata...