Twenty🔞

6.1K 321 76
                                    

Jisung berdiri di depan kaca full body di kamar Jaemin, lengkap dengan seragam sekolahnya. Setelah di rasa cukup ia berbalik untuk mengambil tasnya yang sudah lengkap dengan buku pelajaran nya. Ia beralih mengambil tas Jaemin, menggeleng pelan ketika melihat tas tersebut hanya terdapat satu buku.

Jisung berjalan menuju meja belajar Jaemin, menyiapkan buku untuk pelajaran hari ini. Ia yang telah selesai menyiapkan buku menoleh ketika pintu kamar mandi terbuka.

Jaemin keluar sudah lengkap dengan seragamnya dengan rambutnya yang masih basah, membuat air yang menetes dari ujung rambutnya membasahi seragam sekolahnya.

Jisung berjalan mendekat dengan handuk kering yang baru di tangannya. Jisung menutup kepala Jaemin menggunakan handuk, lalu mengusap pelan rambut basah lelaki tersebut. Yah meski tak sepenuhnya kering setidaknya tidak begitu basah.

Jisung merapikan rambut Jaemin menggunakan jari jarinya. Dia beralih menatap leher Jaemin dan mengernyit ketika melihat lelaki tersebut yang tidak memakai dasi.

"Dasi nya mana?"

Jaemin mengedikkan bahunya, "Tidak tau. Aku tidak pernah menggunakan dasi ketika sekolah."

Jisung berdecak pelan, ia berjalan menuju walk in closet yang ada di kamar Jaemin. Tak lama ia keluar dengan dasi sekolah di tangannya, ia dengan telaten langsung memasang dasi tersebut di leher sang kekasih.

"Jangan menggunakan jabatan 'cucu sekolah' mu seenak nya." Ucap Jisung di sela sela kegiatan memasang dasi nya.

Jaemin tersenyum tipis, ia memeluk pinggang Jisung, memperhatikan wajah manis tersebut yang terlihat begitu serius.

"Kau sudah sangat cocok menjadi istri ku."

Jisung melirik Jaemin sebentar, ia memutar bola matanya, "Aku lelaki."

Jisung berbalik badan, mengambil tasnya dan berjalan keluar.

Jaemin mengacak acak rambut yang tadi sudah di tata rapih oleh Jisung. Ia juga menarik dasi nya agar sedikit lebih kendor, lalu mengambil tasnya. Jaemin mengernyit ketika merasakan tas nya menjadi berat, ia menghela nafas pelan ketika tahu bahwa pasti ini ulah Jisung.

Jisung duduk di meja makan yang sudah terdapat Nancy disana. Ia memberikan senyuman tipisnya yang hanya di balas tatapan datar perempuan tersebut.

"Maaf, aku tidak tau selai apa yang kau suka, jadi semua ku oleskan selai coklat." Ucap Jisung setelah duduk di salah satu kursi yang ada di sana. Mereka pagi ini hanya sarapan menggunakan roti dengan selai yang sempat Jisung buat tadi.

"Hm. Tidak apa, Jaemin menyukai rasa coklat, aku suka jika Jaemin suka. Karena selera kita sama." Nancy berucap dengan nada datarnya.

Membuat Jisung menaikkan satu alisnya ketika tidak lagi mendengar nada ramah seperti semalam.

"Oh? Sudah mulai menunjukkan sifat asli ya?" Batin Jisung.

"Oh, apakah kau juga menyukai ku? Karena Jaemin juga begitu menyukai ku." Jisung tersenyum manis, lebih tepatnya senyuman mengejek.

Nancy mengepalkan kedua tangannya di bawah meja. Ia sudah cukup kesal karena semalam tidak bisa tidur akibat suara suara yang ia dengar dari kamar Jaemin. Ia bukan perempuan polos yang tidak akan mengetahui apa yang mereka lakukan.

Jisung dan Nancy yang tadi saling memberikan tatapan tajam satu sama lain langsung membuang muka dan merubah raut wajahnya ketika Jaemin datang dan duduk di kursi yang masih kosong.

Tak perlu waktu lama untuk mereka menyelesaikan sarapan nya.

"Jaemin aku ingin bicara sebentar." Jaemin mengurungkan niatnya yang hendak bangkit berdiri.

I NEED U [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang