Johnny dan Ten sedikit terlambat ketika menjemput Jisung untuk pulang. Kepala sekolah memanggil mereka untuk menyelesaikan masalah yang Jisung alami. Dan baru bisa menjemput Jisung setelah selesai.
"Maaf kami terlambat," Ten menyerahkan paper bag yang berisi pakaian ganti untuk Jisung.
"Tidak apa apa," Jisung mengambil paper bag yang di berikan Ten dan berjalan ke kamar mandi untuk mengganti baju.
Jisung duduk di tepi ranjang, sembari menunggu Johnny yang sedang keluar sebentar. Sementara Ten membereskan beberapa barang Jisung yang ada di situ.
"Sayang, mommy keluar sebentar ya," Jisung mengangguk.
Tak lama setelah Ten keluar, Johnny memasuki ruang rawat Jisung.
"Mommy mana?"
"Keluar dad," Johnny mengangguk mengerti.
"Bagaimana tadi di sekolah?" Jisung bertanya, membuka percakapan di antara mereka.
"Lancar. Tadi Renjun, Haechan, Chenle, Jaemin dan teman teman nya juga ikut menjadi saksi." Jisung mengangguk anggukan kepala nya.
"Oh iya tadi kepala sekolah berniat mengeluarkan mereka, namun Jaemin melarang karena ini permintaan mu, jadi mereka hanya di skors selama dua minggu. Apa benar kau melarang Jaemin untuk mengeluarkan mereka??"
"Iya, aku meminta Jaemin agar tidak mengeluarkan mereka,"
"Kenapa? Apa setelah pindah ke Korea kau benar benar menjadi anak baik?" Johnny mengernyit heran, jika benar itu lebih bagus.
Namun sebaik baik nya Jisung, dia tentu akan dengan senang hati membuat orang yang mengganggu nya menderita. Heran saja mengapa sekarang Jisung berubah menjadi baik.
Jisung menggeleng, ia tersenyum, bukan senyum manis seperti biasa nya, senyuman kali ini tampak berbeda.
"Sedikit drama perlu di lakukan oleh seorang lakon daddy."
*****
Sudah hampir satu minggu semenjak kejadian Jisung yang masuk rumah sakit. Kini Jisung sudah benar benar sembuh, luka di wajah nya pun sudah hilang. Hanya luka di punggung nya yang meninggal kan bekas, Jisung hanya perlu mengoleskan salep penghilang bekas luka yang di berikan dokter agar bekas luka tersebut benar benar hilang.
Kehidupan sekolah Jisung pun sudah berjalan seperti biasanya dan sekarang Jisung bersama ketiga sahabatnya itu sedang makan di kantin.
Mereka makan dengan tenang, dengan obrolan kecil yang menemani. Tanpa sadar empat pasang mata yang sedari tadi menatap ke arah mereka.
"Acara nya dua hari lagi, kapan kita akan melakukan rencana itu?" Mark bertanya di tengah keheningan mereka.
"Hmm, jika di undur lagi bisa bisa gagal." Sungchan ikut menimpali.
"Tapi, apakah mereka mau melakukan itu?" Jeno bertanya ragu.
"Mereka begitu menjunjung tinggi harga diri mereka, tentu mereka akan melakukan apa saja untuk mempertahankan harga diri nya." Jaemin berucap datar.
Mata tajam Jaemin sedari tadi tak lepas dari wajah manis Jisung, setiap ekspresi yang laki laki itu tunjukkan tak pernah lepas dari perhatiannya. Ia bangkit dari duduk nya membuat ketiga sahabatnya mengernyit bingung.
"Aku akan mengatakan pada mereka."
Jaemin melangkah kan kaki nya mendekati meja yang di tempati Jisung dan teman temannya. Jaemin mendudukan dirinya di samping Jisung, ia langsung mengangkat Jisung, memindahkan nya ke atas pangkuan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED U [✓]
Teen FictionKisah cinta dua manusia adam yang di pertemukan oleh dendam masa lalu. Jatuh cinta pada orang yang seharusnya kita singkirkan tentu bukan hal yang mudah bukan? Mereka hanya mengikuti arus takdir yang entah akan membawa mereka kepada happy ending ata...