"Brengsek!"
Jaemin berlari ke arah Felix, ia mendorong tubuh lelaki tersebut dengan kuat membuat tubuh itu terlempar hingga beberapa meter. Dengan langkah cepat Jaemin menghampiri Felix, langsung menduduki perut lelaki tersebut dan dengan kalap memukul Felix tanpa ampun.
Tubuh Jisung langsung ambruk ke lantai, ia terbatuk batuk sembari menarik nafas sebanyak banyak nya. Renjun, Haechan dan Chenle langsung menghampiri Jisung, mereka menangis melihat kondisi Jisung yang bisa di katakan jauh dari kata baik baik saja.
Sementara Jeno, Mark dan Sungchan menahan ketiga teman Felix yang ada di situ.
"Wow wow wow calm bung." Yeonjun mengangkat kedua tangan nya ketika Jeno berjalan mendekat, ia mematikan kamera nya.
"Aku mempunyai bukti yang kalian butuhkan," Yeonjun menyerah kan ponsel nya pada Jeno, membuat Jeno menatap bingung lelaki tersebut.
"Aku sedari awal tidak tertarik dengan rencana gila Felix, dan jika kalian ingin melaporkan mereka ingat jangan melibatkan diriku, karena aku telah membantu kalian." Yeonjun mengedipkan sebelah matanya, meletakkan ponselnya pada telapak tangan Jeno dan berlalu pergi dari situ.
Jeno menatap punggung Yeonjun, "Penghianat, tapi setidaknya membantu." Jeno menyimpan ponsel milik Yeonjun di saku seragam nya.
Ia melihat Jaemin yang masih memukuli Felix tanpa ampun, bahkan Jeno dapat melihat dengan jelas Felix sudah tidak sadarkan diri. Pukulan Jaemin tida bisa diragukan lagi, karena ia pernah merasakan nya.
Ia berlari kecil menghampiri Jaemin, menarik tubuh lelaki tersebut agar bangkit dari atas tubuh Felix.
"Lepaskan sialan! Bajingan ini harus mati di tangan ku!" Jaemin menepis kasar tangan Jeno.
"Tenang Jaemin dia sudah tak sadarkan diri, jika kau teruskan dia bisa benar benar mati,"
"Memang itu tujuan ku." Jaemin kembali menghampiri Felix, namun di tahan oleh Jeno.
Bugh!
Satu pukulan mendarat di rahang Jeno dari Jaemin, Jeno meringis pelan, memegang rahang nya yang terasa ngilu. Ia menatap tajam Jaemin, balas memberikan satu pukulan kepada lelaki tersebut.
"JISUNG LEBIH MEMBUTUHKAN MU SIALAN!" Jeno berteriak, membuat Jaemin terdiam, ia menoleh ke arah di mana Jisung yang dengan susah payah sedang di papah oleh teman teman nya.
"Bawa dia dan teman teman nya ke markas." Setelah memberi perintah pada Jeno, Jaemin langsung berlari menghampiri Jisung.
Ia mengambil Jisung dari teman temannya dan dengan mudah mengangkat Jisung ke dalam gendongannya. Ia menatap Jisung yang juga menatap sayu ke arah nya, sebelum kaki nya dengan cepat berlari keluar tooftop.
Jeno menatap wajah Felix yang sudah di penuhi lebam, "Dia sudah separah ini dan Jaemin masih ingin menyiksa nya?" Jeno menggeleng pelan, ia berjalan menghampiri Felix berniat menolong lelaki tersebut.
Renjun, Haechan dan Chenle menatap datar punggung Jaemin yang menjauh.
"Berhenti." Jeno yang hendak mengangkat tubuh Felix terhenti mendengar perkataan Renjun.
"Dia harus segera di bawa ke rumah sakit," Jeno menunjuk ke arah Felix.
"Tidak perlu."
"Tapi..."
Renjun menatap datar ke arah Jeno, sedikit memiring kan kepala nya, dengan sebelah alis yang naik ke atas. Tatapan Renjun seakan berkata 'silahkan bantu dia, tapi jangan harap besok kau masih bisa merasakan matahari' membuat Jeno bergidik ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED U [✓]
Teen FictionKisah cinta dua manusia adam yang di pertemukan oleh dendam masa lalu. Jatuh cinta pada orang yang seharusnya kita singkirkan tentu bukan hal yang mudah bukan? Mereka hanya mengikuti arus takdir yang entah akan membawa mereka kepada happy ending ata...