Prolog

20 4 0
                                    

Mereka bertiga sahabat dari kecil. Arabella, Lucas dan Arka. Ketika umurnya menginjak 7 tahun, mereka bertiga mendekati gerbang utama, ukurannya sangat besar. Gerbang itu banyak menyimpan misteri dan menjadi tanda tanya bagi para penghuni panti asuhan, karena mendekati gerbang adalah sebuah larangan yang di tetapkan oleh mama. Tetapi, mereka bertiga penasaran dan mendekatinya untuk sekedar melihat-lihat.

"Ini apa?" sambil memegang jeruji besi, Arabella bertanya.

"Gerbang," jawab temannya, Arka. "Yang menghubungkan bagian dalam dengan dunia luar," melanjutkan kalimatnya.

"Dunia luar, ya? kita belum pernah keluar sekalipun," Arabella menoleh.

"Itu karena sejak lahir kita selalu berada di dalam sini," Lucas ikut menoleh.

"Oh iya, mama pernah bilang, kan? Di sekitar gerbang dan pagar itu berbahaya, jadi jangan mendekatinya" Arabella masih memegang jeruji besi gerbang.

"Sudah jelas kalau itu cuma bohong, kan?" Arka selalu saja begitu, Dia tidak percaya larangan yang di tetapkan oleh Mama.

"Hei, Arka?" panggil Arabella dengan nada ceria, menoleh. "Kalau berada di dunia luar, kamu mau melakukan hal apa?" tanyanya polos.

"Aku tidak tahu" jawab Arka pendek, wajahnya selalu terlihat datar. "Kalau kamu?"

"Aku ingin naik gajah!" Arabella tertawa antusias. Tetapi, Lucas di sampingnya terdiam sambil memandangi ke dalam lorong yang menghubungkan dengan dunia luar, Namun, terhalang oleh gerbang besi di depannya.

"Jeruji ini..." Lucas mencoba memegangnya. "Jeruji ini melindungi kita dari apa, ya?" mata mereka terfokus melihat kedalam lorong gelap yang penuh tanda tanya. Pertanyaan itu masih belum terpecahkan hingga mereka bertiga beranjak dewasa.

Arabella Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang