o n e

2 0 0
                                    

☆☆☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆☆

01 | her
cora - 1 day earlier

Sinar matahari menyiram tubuh kami. Panasnya yang nyaman membuat tubuhku rileks. Ini bukan sinar matahari siang yang terik dan sangat panas, ini sinar matahari sore hari yang indah dan nyaman.

Punggungku semakin tertempel ke kursi pantai. Yeah, berjemur di sore hari memang yang terbaik. Aku memakai bikini one piece berwarna hitam. Sedangkan Debby — temanku si pemilik rumah ini memakai memakai bikini terpisah berwarna pink neon yang terang. Aku tidak heran ia memakai itu.

"Cora, besok Oliver Chaster mengadakan pesta di rumahnya. Kau ikut, kan?" Debby menurunkan kacamata hitamnya lalu menoleh ke arahku.

Hell no!

Oliver Chaster berarti Arron Holt, dan Arron Holt berarti... Finn Randwell. Seluruh tubuhku bagaikan diterpa ombak besar saat mengingat namanya.

Randwell, nama itu jelas berkesan buruk bagiku. I mean... bukan buruk yang sedikit buruk, tetapi sangat buruk! Dia meninggalkan luka besar yang terbuka dan tidak bisa hilang, tentu saja aku menganggapnya buruk. Bahkan aku tak pernah memberitahu Debby akan hal itu.

Ia tak akan mengerti.

Aku menggeleng pelan, menoleh ke arahnya seraya menatapnya sengit, "Ayolah Debby, kau tahu aku tidak suka pergi ke pesta seperti itu!" Jawabku dengan jengah. Debby sepertinya tidak peduli dan malah berdecak kesal.

"Oh my god, Cora! Kau bahkan belum pernah datang ke pesta seperti itu. Bagaimana kau bisa tahu kau tidak menyukainya?!"

Debby ada benarnya. Aku berdecak pelan, kembali menatap kolam di depanku, "Debby, i hate to see people. You know that." Aku benci bertemu orang banyak. Tidak seperti Debby yang mudah bergaul dan disukai banyak orang, aku sebaliknya.
"I know that! Tapi kau senang melihatku." Senyum menyebalkan tertempel di wajahnya yang secerah matahari pagi.

Eugh! Tidak bisakah Debby berhenti mengajakku ke pesta-pesta tak jelas itu?! "Deb... kau adalah temanku, and kau tahu aku tidak punya teman lagi di sekolah." Ujarku sedikit merilekskan diri.

Debby menyisir rambut coklat panjangnya, kemudian memakai kacamatanya lagi.

"Ya, ya, aku mengerti. Aku hanya tidak mau terjebak bersama Cilly Aniston disana. Jangan sampai aku ingatkan kau tentang malam dimana ia memaksaku ikut truth or dare." Dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Aku tertawa mendengar kalimat terakhir. Kejadian itu sepertinya membuat Debby sangat anti dengan Cilly. It's not her fault, Cilly memang pemaksa.

Collide AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang