BAB II : bolos sekolah
-••-
diruang laboratorium , kini Bright dan Win sedang menyelesaikan tugas mereka. sampai beberapa menit kemudian terdengar bisingnya para siswi diluar ruangan yang sedang bersorak riang memanggil nama Bright , mungkin mereka fangirl Bright.
Win yang sadar akan kedatangan fangirl Bright, ia perlahan melangkah mundur menuju ruangan paling dalam dimana ia tak akan mendengar bisingnya para fangirl Bright. Win sangatlah membenci keramaian dan ini sudah terbiasa fangirl Bright pasti akan bersorak riang agar mendapatkan perhatian dari Bright tetapi Bright tak pernah merespon mereka.
sebenarnya tugas Win sudah selesai , ia ingin segera keluar dari ruangan ini tetapi sepertinya diluar masih banyak orang. Win tak punya pilihan lain , kini ia terduduk diatas lantai di ruangan paling sempit didalam ruangan laboratorium tersebut.
Win meletakkan kedua tangannya diatas tumpuan lutut kakinya. ia melamun membayangkan makanan yang ia makan tadi malam , sepertinya Win kembali merasa lapar.
ceklek
"kenapa lo disini?" ujar Bright setelah membuka pintu ruangan persembunyian Win membuat Win seketika bangkit dari duduknya. hanya bangkit , ia tak berniat untuk menjawab pertanyaan Bright.
"lo bisa keluar sekarang , udah gak ada cewek-cewek gila diluar sana." ujar Bright lalu Win membungkukkan badannya kemudian berjalan keluar dari ruang laboratorium tersebut meninggal Bright sendirian.
-••-
kring kring kring..
bel pulang sekolah berbunyi , Win segera mengemasi barang-barangnya lalu berdoa sebelum pulang kemudian seluruh murid didalam kelas gerombolan keluar dari ruang kelas. sementara Win menunggu semua murid sudah keluar kelas sampai barulah dia ikut keluar kelas.
suasana sekolah terlihat sunyi nan sepi setelah bagian seluruh murid sudah pada pulang. kini Win berjalan seorang diri menunju pulang ke rumahnya. jalannya tidak terlalu ramai , hanya ada beberapa motor yang melewati sisi jalan tersebut.
entah sudah berapa ratusan langkah kaki , perjalanan Win pulang masih sangatlah panjang. ia kini melewati gang sempit untuk menghindari keramaian kota. tapi tiba-tiba langkahnya terhenti ketika ia melihat ada seorang pria paruh baya sedang terjatuh menimpa beberapa barang yang pria itu taruh diatas sepedanya.
Win menghampiri pria itu lalu membantunya untuk bangkit sembari menggemasi barang-barang yang terjatuh berceceran disisi jalanan sempit tersebut.
"kakek gakpapa? apa kakek terluka?" ujar Win setelah selesai mengemasi barang-barang tersebut. kini ia mendudukkan pria itu dipinggiran jalan.
"kakek gakpapa , nak. terimakasih sudah mau membantu kakek." jawab pria paruh baya itu.
Win tersenyum tipis , "kakek mau membawa barang sebanyak ini kemana?" ujarnya.
"mau kakek jual , nak. tokonya sebelah sana." jawab kakek tersebut sembari menunjuk kearah toko seberang.
"mau saya bantu?"
"tidak perlu. kakek bisa sendiri , kamu juga harus cepat pulang kan?"
"enggak apa-apa kok kek , masih ada banyak waktu untuk membantu kakek berjualan. Win bantu ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLAS - BRIGHTWIN
Teen Fictiongenre : homoseksual , remaja SMA , kekerasaan , misteri , broken home. sinopsis singkat ; nasib dari anak yang diadopsi dari seorang pria yang pernah bersangkutan dengan kedua orangtuanya dulu. sampai akhirnya namja itu memiliki perasaan dengan anak...