SOUL
CHAPTER 6
PAST
•
•
•
🔥🔥🔥
🖤🖤🖤🖤Temari memandang lekat kearah sang kekasih yang kerap bertingkah aneh belakangan ini, Shikamaru memang memiliki hobi aneh memandangi awan yang lewat.
Tapi ini. Pria nanas itu memandangi awan itu dengan tersenyum dan sesekali tertawa lirih? Itu jelas sebuah penemuan baru untuknya, bahkan setelah menjalin hubungan selama 10 tahun lamanya.
"Hei bung, hentikan menatap awanmu itu"
"Hn"
"Apa awan itu menjadi lebih menarik hingga kau bahkan enggan menatapku?"
"Tema..."
"Okok aku hanya bercanda sayang"
T
emari melangkah maju dan memeluk tubuh tegap Shikamaru, ada sesuatu yang sangat janggal dalam hatinya. Seakan akan apapun itu akan membawa pergi pria yang amat dicintainya ini.
"Bagaimana Paris?"
"Entahlah, karenamu aku bahkan tidak bisa menikmati sedetikpun waktuku disana"
"Maafkan aku..."
"Ummm, Shika bagaimana kalo kita mengunjungi suna"
Shikamaru terdiam sejenak, kemudian ia menggeleng kecil dan mengelus puncak kepala Temari.
"Baiklah"
Sepasang kekasih ini terlarut dalam kemesraan mereka hingga tidak menyadari pandangan tajam dari seorang wanita didalam cermin. Mata pucat itu terlihat bercahaya dengan urat urat yang muncul disekitar matanya, tak lama sebelum sepasang kekasih itu menyadari sosok wanita itu menghilang.
.
.
.
.
Hyuuga Neji memandang nanar pada bagunan tua yang saat ini tengah dilapa api, didalam sana puluhan orang yang terbunuh oleh iblis penuh kedengkian yang keluar dari segelnya.
Ia harus menemukan orang yang membuat perjanjian dengan iblis itu untuk kembali mengurungnya. Saat ini baru para tetua dari klan yang mengetahui kabar ini tapi takkan lama karena wanita itu ada lambang dari bencana.
"Bukankah itu sangat indah...."
Suara lembut dan membuai terdengar dari arah belakang, hal itu sontak membuat Neji terperanjat. Ketika berbalik sosok iblis wanita itu kembali menampakkan dirinya.
Neji berusaha menahan amarahnya, saat ini hanya dengan satu kedipan mata ia bisa saja dibinasakan oleh iblis dihadapannya.
"Iblis......"
Mendengar perkataan tajam pria diharapkan Hinata tertawa dengan sangat merdu. Dengan pandangan polos ia menatap sang pewaris klan Hyuuga, walau wajahnya terlihat tenang namun sorot matanya kosong.
"Lalu bagaimana denganmu? Mengapa hanya aku yang menjadi iblis? hmm... Kumohon jawab aku.... Chichihue-samaaa"
Mata Hinata masih setia menyiratkan kehampaan, berbeda dari sebelumnya kali ini air mata ikut menghiasi wajah rupawan miliknya.
"Bukankah kau yang memelukku dalam jerat dosa ini? Bukankah kau yang menghiasi diriku dengan darah? Hah? Ahaa ahahaha AHAHAHAHAH"
Suara tawa Hinata semakin membesar hingga menyerupai teriakan yang memekakkan telinga dan memejamkan matanya, Neji secara otomatis menutup telinga nya yang mulai berdengung. Namun ketika suara itu menghilang Neji dibuat terperangah.
Ia melihat sosok seorang pria yang nampak seperti ayahnya.... Tidak bukan ayahnya tapi itu nampak seperti..... dirinya. Tengah memangku seorang wanita yang nampak jelas jauh lebih mudah dibandingkan dirinya.
"Hinata... Hinata.... "
Neji tidak ingin melihat adegan menjijikkan dimana orang yang nampak seperti itu dengan leluasa menelusuri tiap lekuk tubuh gadis kecil yang nampak gemetar dalam pelukannya tersebut. Wajah gadis kecil itu terlihat sangat menderita, matanya yang sembab dan sedikit basah membuat orang orang tau bahwa ia baru saja menangis dalam waktu yang lama.
" Hiks chi, chichihue... Maafkan aku kumohon. Jangan biarkan mereka membawa ku hiks"
Sosok menjijikkan itu adalah ayah dari gadis kecil yang ia lecehkan?! Neji tidak bisa untuk tidak tercengang karenanya.
" Oh sayangku... Kau adalah anugerah bagi klan ini, apa yang kau berikan adalah berkat tidakkah kau ingin membuat ayahmu ini senang"
Neji ingin berlari, ia benar benar tidak ingin melihat kelanjutan kebejatan pria yang nampak mirip dengannya itu. Ia tidak ingin melihat pria itu yang dengan biadabnya menelanjangi gadis kecil itu.
"Kemari sayangku, menyatulah denganku"
Air mata membasahi pipi sang pewaris klan Hyuuga itu, ia benar benar membatu dipaksa melihat hal menjijikkan dihadapannya.
Tubuh Neji seketika menegang, mana kala sapuan tangan dingin menyentuh rahangnya. Ketika melirik ia menemukan kehadiran seorang Hyuuga Hinata.
Mengejutkannya adalah ia terlihat seperti seorang wanita biasa, dengan wajah yang menawan nan lugu. Seakan apa yang selama ini dilihatnya hanya halusinasi miliknya.
"Chichihue-sama, sejak ingatanku berputar aku selalu bertanya tanya.... Mengapa? Mengapa hanya diriku yang menari diatas kobaran api itu? Mengapa hanya aku yang menanggung semua siksaan ini?.... Kumohon... Jawab aku... BUKANKAH KAU YANG MEMBAWA KU MENJADI SEPERTI INI HAH?!"
Kepala Neji seakan dihantam oleh palu raksasa, pusing menderanya hingga ia tak mampu untuk sekedar bergerak. Ia pun jatuh terlentang dalam rasa sakit itu ia bisa merasakan seseorang duduk diatas tubuhnya.
"Ketika aku sendiri diantar dendam dan kegelapan itu, kuharap kau ada disana Chihihue-sama. Agar aku bisa memberikan rasa sakitku berkali lipat denganmu" Senyum iblis itu adalah hal terakhir yang ia ingat sebelum kegelapan benar benar telah mengambil alih.
Huweeeeee makasih bnyk bnyk yang masih baca kegajean aku😭 jujur bngt ya aku udah mulai susah buat nulis. Well karena kerjaan deh keknya🤧 pokoknya doain tergud aja baibai
KAMU SEDANG MEMBACA
SOUL
Fantasyaku bisa membantu mu, memiliki segala ambisi yang ada di benakmu, menjadikan mu sempurna, dan kau hanya perlu memenuhi satu keinginan2 ku.a1 " Bahkan logika yang kau banggakan menjadi hal tidak berarti dihadapan ambisi milik mu - Hyuuga Hinata "kesa...