Prologue

2.4K 251 2
                                    


"Aku setuju, mari kita bercerai, mas."

Rajash Daneswara menatap tanpa minat pada berkas perceraian yang disodorkan sang istri, Karenina Candra Kirana padanya.

Dua bulan lalu, dialah yang melakukan hal ini. tapi istrinya bersikeras menolak, menangis tersedu menyatakan keengganannya dengan menghadiahkan tamparan pedas untuk Rajash. Membuatnya menjadi pusat perhatian banyak orang hingga sempat viral di aplikasi berlogo nada, yang sekarang banyak digandrungi semua kalangan.

Kini, hal yang sama kembali terulang, dengan keadaan terbalik. Haruskah Rajash juga melakukan hal yang sama pada Kirana?

"Apa yang membuatmu berubah pikiran, Rana?" Rajash melipat kedua tangan di depan dada, memperhatikan Kirana.

Kirana yang sedang duduk di depannya saat ini terlihat sangat berbeda, penampilannya berubah banyak dari biasanya, dengan floral dress berwarna salem dan sapuan make-up natural di wajah, rambut nya tergerai panjang melewati bahu. Mengingatkan Rajash pada awal pertemuan mereka belasan tahun yang lalu.

Harus Rajasg akui Kirana tampak cantik dan segar, wajahnya terlihat lebih muda dari usianya.

"Aku nggak berubah pikiran mas. kita sudah sepakat sejak awal, sesuai perjanjian," jawab Kirana.

Matanya menatap lurus cangkir kopi yang masih mengepulkan uap di atas meja.

"Kita juga membahas ini dua bulan lalu, tapi kamu tetap bersikeras nggak mau cerai sampai memaki-maki ku. Sekarang kamu berubah pikiran, pasti ada alasannya kan?" Seloroh Rajash, tidak puas dengan jawaban Kirana.

Kirana menghela nafas lelah, karena kamu mas.

"Alasanku tidak diperlukan, yang terpenting tujuan pernikahan ini sudah tercapai dan urusan kita selesai. Itu berarti pernikahan ini juga selesai," ujarnya.

Kirana kembali mengangsurkan surat gugatan cerai yang sudah ditandatanganinya pada Rajash, "Seperti yang mas mau, aku sudah menandatanganinya, untuk urusan selanjutnya aku serahkan semua padamu.

"Soal keluargaku, mas tidak perlu memikirkannya, Aku akan memberikan pengertian pada mereka kalau sudah gak ada kecocokan di antara kita, Dan untuk anak-anak, Biarkan mereka memilih ingin ikut siapa. Mereka sudah cukup besar untuk memutuskan untuk ikut siapa," sambungnya, tanpa melihat sekalipun pada Rajash, pun meminta pendapatnya.

Membuat pria yang sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya itu mendengus dengan sudut bibir yang terangkat sinis.

Rajash menyeringai, "Sepertinya kamu sudah menyusun rencana perceraian ini dengan matang ya, Kirana," sindirnya.

Kirana yang mendengar sindiran itu tersenyum miris, suaminya tidak pernah berubah.

"Apalagi yang bisa ku lakukan? jika suamiku sendiri yang menginginkan perceraian ini sejak awal," balas Kirana telak.

Tidak ada lagi yang ingin disampaikan, Kirana beranjak dari kursinya, kemudian pamit undur diri. Berada lebih lama dengan pria itu akan membuat dirinya kembali goyah, ia sudah melangkah sejauh ini, tidak mungkin untuknya kembali lagi dan terperosok dalam lubang yang sama, walau itu sudah ia lakukan berkali-kali sebelumnya.

Namun, perkataan selanjutnya dari Rajash membuat Kirana mengurungkan langkah.

"Karena Juna kan? Kamu memutuskan kembali padanya," tuding Rajash, bukan tanpa alasan ia mengatakannya, dengan mata kepalanya sendiri ia memergoki Kirana berkhianat dengan Arjuna, laki-laki yang selalu diakuinya sebagai teman.

I'm In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang