Bagian 6: Penyesalan yang terlambat

2.2K 204 14
                                    

Kirana berjalan tergesa melewati lorong rumah sakit pagi itu, raut wajahnya yang lembut terlihat menyimpan banyak kecemasan. Di Belakang, kedua anaknya, Langit dan Bintang mengikuti dalam diam.

Tadi pagi, Kirana mendapat kabar dari ibu mertuanya--Mayara Daneshwara--yang mengabarkan bahwa Rajash mengalami kecelakaan. Tabrakan maut yang melibatkan tiga kendaraan, menjatuhkan dua korban, Rajash serta satu pengendara lain yang masih berusia di bawah umur, sedangkan satu orang lagi yang dicurigai sebagai penyebab kecelakaan terjadi masih diburu polisi karena melarikan diri.

Kini kondisi Rajash kritis. Kirana diminta untuk datang oleh Mayara sebagai orang terdekatnya, dan Kirana menyetujui permintaan itu.

Walau bagaimanapun prosés perceraian antara dirinya dan Rajash belum selesai, secara teknis mereka masih terikat hubungan sebagai suami istri. Meski telah memutuskan bercerai, tetapi Kirana masihlah istri dari Rajash. Tentu saja dia harus berada disampingnya saat ini.

"Mama," panggil Kirana pada Mayara, yang sedang duduk menunggu di depan ruang ICU.

"Kiran." Mayara berdiri ketika melihat Kirana sudah datang, wanita baya itu tampak lega melihat kehadiran menantu dan cucu-cucunya, dia segera memeluk Kirana, juga cucunya-Langit dan Bintang secara bergantian.

"Akhirnya kalian datang, mama lega," ungkapnya.

Kirana mengelus hangat punggung Mayara, "maaf, Kiran baru datang sekarang, bagaimana kondisi mas Rajash ma?" Katanya.

"Dokter mengatakan kondisinya masih kritis, kemungkinan terburuknya dia akan mengalmi Koma," jelas Mayara, membuat Kirana terkejut, Langit dan Bintang juga tampak terkejut mendengar kondisi sang ayah yang tak disangka akan seburuk itu.

"Koma?" Gumam Kirana, tangannya menutup mulut, seperti tidak percaya dengan perkataan Mayara.

"Ya, kecelakaan itu mengakibatkan benturan keras di kepalanya dan sangat berakibat fatal, ada kerusakan di bagian otak, Rajash harus dioperasi besar tadi malam dan baru selesai pagi ini, sekarang masih belum melewati masa kritis.

Mama sangat khawatir Kiran, apalagi kesehatan ayah juga drop saat ini dan membutuhkan mama disisinya, Mama bingung ingin meminta tolong pada siapa, sedangkan kamu dalam proses cerai ...." ceritanya, tampak gurat kesedihan dan lelah di wajah tuanya.

Sementara Kirana merasa hatinya diremas hebat saat mendengar penjelasan Mayara, sangat sakit mengetahui keadaan orang yang masih sangat dicintainya separah itu, apalagi melihat ibu mertuanya yang sudah tua harus turun tangan sendiri mengurus sang anak tanpa bantuan keluarga. Ditambah kesehatan ayah mertuanya juga menurun, sementara mereka hanya memiliki Rajash sebagai anak satu-satunya, tidak ada yang bisa dimintai tolong.

Hubungan dengan saudaranya pun sejak dulu tidak baik karena masalah harta warisan. Kirana tak sampai hati melihatnya.

"Apa yang bisa aku bantu Ma?" tanya Kirana menawarkan diri, merasa kasihan pada wanita itu, di masa tua masih harus menguatkan diri dan hati menghadapi cobaan ini.

"Tidak usah, mama tidak ingin merepotkan kamu. Mama mengerti hubungan kalian sudah berakhir, kamu datang menjenguknya saja mama sudah senang. Terimakasih Kiran," tolak Mayara tidak enak hati.

Kirana menggeleng, " nggak apa-apa Ma, gak usah sungkan. proses persidangan kami belum selesai," ucapnya tulus.

Perkataannya membuat Mayara terharu, dia menangis seraya memeluk kembali menantunya yang sangat baik hati, sungguh bodoh Rajash melepaskan wanita sebaik ini, yang mungkin tidak akan ditemukan lagi pada sosok perempuan manapun. Mayara, sangat menyayangkan keputusan anak lelakinya yang menceraikan Kirana.

"Terimakasih Kiran, kamu memang sangat baik, terimakasih."

Kirana mengangguk pelan dalam pelukan wanita itu, "sudah seharusnya Ma," ucapnya, kemudian melepaskan pelukan mereka, "sekarang mama jangan bersedih lagi, mama harus kuat demi mas Rajash dan papa, ya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang