.
.
.
Vote, Komen dan Saran sangat dipersilahkan
Suasana didalam mobil Seokmin menjadi sangat hening dan aneh, setidaknya itulah yang dirasakan oleh Hansol, Seungkwan dan juga Seokmin yang sedang menyetir.
"Auhhh! Minggir sedikit, jangan terlalu dekat denganku!" ucap Seungcheol dengan ketus kepada Junhui yang duduk disampingnya.
"Tubuhmu saja yang terlalu besar! Salah siapa yang memilih duduk ditengah-tengah hah?" balas Junhui tidak mau kalah, dia menyalahkan Seungcheol yang duduk diantara dia dengan Wonwoo dan kini ketua osis itu mengeluh karena sempit, tapi sebenarnya Junhui tahu bahwa itu hanyalah alasan Seungcheol saja yang tidak mau berdekatan dengannya.
Dalam diam sembari menyetir mobilnya Seokmin menggeram kesal dan lelah melihat kelakuan mereka, beberapa kali juga dia menatap kesal sisumber masalah yang duduk tenang disampingnya, seolah pemuda cantik itu menulikan keributan antara Seungcheol dan Junhui.
Setelah hampir 1 jam perjalanan mereka akhirnya sampai juga dipantai, Hansol dan Seungkwan langsung berlari dan berteriak kesenangan.
Sementara itu 4 pria lainnya hanya bisa menatap Jeonghan yang sedang ditarik oleh Seokmin menjauh dari mereka.
"Yak, apa-apaan ini sekarang?" cecar Seokmin kesal.
"Kan kau yang mengajak mereka, kenapa harus melampiaskan kekesalan kepadaku sih?" ketus Jeonghan tidak terima dimarahi, Seokmin bersumpah, bahwa dia ingin sekali menjewer telinga atau mencubit bibir pemuda disampingnya itu dengan sekuat tenaga.
Tapi Seokmin juga sadar, bahwa dia tidak boleh terbawa emosi sekarang, berhubung dia lebih tua dibandingkan pemuda ini, maka dia harus berpikiran lebih dewasa.
'Aku waras! Aku waras!'
"Aku tidak suka suasananya" ucapnya jujur, membuat Jeonghan sedikit terkejut.
"Aku juga sebenarnya, model itu mencurigakan sekali, aku tidak suka dia" dahi Seokmin menyerengit bingung, sepertinya Jeonghan salah menangkap maksudnya namun dia juga mengakui hal itu.
"Lupakan tentang model itu, apa kau tidak bisa melihat kedua pria yang terus bertengkar disana hah?" tunjuknya kepada Seungcheol dan Junhui yang masih memancarkan aura permusuhan yang besar.
Jeonghan menghela napas panjang.
"Kau yakin benar-benar tidak mengetahui apa alasan mereka sampai seperti itu? Mereka itu-"
"Apa? Suka kepadaku? Kalau Seungcheol ku akui iya, keterlaluan sekali kalau aku mengabaikannya, tapi Moon Junhui? Kau yakin?"
Seokmin tidak mampu berkata-kata dibuatnya, dia memang cukup yakin jika Junhui juga mempunyai perasaan kepada Jeonghan, tapi dia tidak mempunyai bukti apa-apa selain tatapan Junhui tentunya.
"Ah omong-omong, apa Moon Junhui ada disaat aku pingsan beberapa hari yang lalu?"
"Kenapa memangnya?"
"Entahlah, aku merasa seperti mendengar suaranya waktu itu, tapi aku juga tidak yakin, karena setelahnya yang bisa kudengar hanyalah suara Seungcheol yang terus memerintah kau dan Joshua waktu itu dengan khawatir"
Seokmin ingat pada hari itu, bagaimana mungkin dia bisa lupa, jantungnya hampir copot berkali-kali karena ulah Jeonghan dan Seungcheol, dia juga mengingat bahwa Junhui memang ada didepan mobilnya waktu itu dan terlihat sedang ribut dengan Seungcheol, tapi dia tidak tahu apa yang diributkan anak-anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge The Series: THE TWINS REVENGE (CHEOLHAN)
RomanceYoon Jeonghan menemukan fakta bahwa adik kembarnya meninggal akibat penindasan di sekolah. Sekarang dia berada disini, menggunakan identitas adik kembarnya demi mencari keadilan dan memberi perhitungan kepada mereka. Tapi siapa sangka selama dia dis...