Denting cangkir menjadi kawan di tengah hujan
Seberkas ingatan lantas otakku telan
Tentang sebilah pipi yang lantas kuhujam
Tetapi tidak, jelas dikau adalah lembaran kusamSulur kehijauan yang menghias nadi
Hantam dan jatuhkanku seorang diri
Begitu gahar gurat wajahmu
Buat daku tersungkur pada hamparan piluLogikaku mati, terobsesi pada rasa memiliki
Barangkali memang, ini adalah titik terang dari segala daki
Tentang ayunan kaki yang telah lelah berdiri
Namun sial, dikau justru melenggang pergi[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuhan Sebut Sia-Sia
Randomᴘᴀᴅᴀ ᴀᴋʜɪʀɴʏᴀ, ᴋɪᴛᴀ ʙᴇʀᴅᴜᴀ ᴛᴀᴋᴋᴀɴ ᴘᴇʀɴᴀʜ ʙᴇʀꜱᴀᴍᴀ. ©ᴘʀᴀᴛɪᴡɪᴋɪᴍ ᴏɴ ɢᴏɪɴɢ | ᴇꜱᴛ. 15/07, 2020