Happy reading
Namaku Nadira, aku suka ketika orang-orang memanggil namaku. Umurku dua puluh satu, aku hanya seorang guru biasa yang hobinya mambaca dan menulis novel genre romantis.
Cerita ini adalah kisahku yang menyukai pria dari dunia virtual, pria yang tak sengaja aku temui dari aplikasi Pencari teman ngobrol.
Dimulai dari aku yang tidak memiliki pekerjaan, aku hanya seorang guru biasa yang jika tidak ada jadwal hobinya tiduran dan malas-malasan.
Salah satu hobiku adalah membaca dan menulis novel, dari genre romantis hingga fiksi remaja. Dan jika boleh jujur, aku berharap suatu saat dapat menerbitkan semua karyaku ke dalam bentuk novel fisik. Itu adalah sebuah impian terbesarku.
Keseharianku yang bermanfaat menurutku adalah membantu ibuku di warung, selain pekerjaan rumah tentunya.
Aku bukan tipe orang yang suka dengan hubungan lawan jenis, bukan berarti aku lesbi atau LGBT. Jujur saja aku sangat malas berurusan dengan sesuatu yang disebut hati.
Aku juga seorang yang sangat menggemari drama Korea dan boybandnya, sebelum aku mengenalnya. Aku tidak pernah memikirkan soal cinta atau apapun sejenisnya lagi.
Walau kadang sebenarnya aku juga merasa kesepian, tetapi hal itu tidak membuatku memikirkan soal menjalin hubungan lagi. Karena bagiku itu merupakan hal yang rumit, sangat rumit.
Sedikit cerita, aku pernah patah hati karena diselingkuhi dan itu bukanlah hal yang menyenangkan. Sakit hati pada seseorang yang aku percayai telah mengkhianatiku, itu mampu membuatku tidak memiliki semangat untuk hidup.
Tapi aku bukan orang bodoh yang mau mati karena patah hati, hidup tetap harus berjalan walau kita sedang tidak baik-baik saja, bukan begitu?
Semenjak hubunganku sebelumnya yang berakhir dengan tragis, aku tidak pernah lagi memikirkan soal pria atau cinta hahaha, jujur saja aku suka dengan hidupku yang bahagia hanya dengan drama Korea dan novel-novel yang aku baca.
Tapi kadang aku merasa kesepian karena terlalu larut dengan kesendirianku, ternyata aku juga merasa bosan. Hingga aku menemukan sebuah aplikasi pencari teman ngobrol.
Sebuah aplikasi yang seharusnya tak pernah aku download untuk aku mainkan. Aplikasi yang tanpa sengaja telah memperkenalkan dia padaku.
Dia yang mampu meruntuhkan segala kenyamananku pada kesendirian. Dia yang telah menjadi sosok yang aku sematkan pada WhatsApp.
Namanya Alfredo Duha, laki-laki manis asal Medan yang memiliki tahi lalat di atas bibirnya.
Akibat dari kegagalan hubunganku pada mantanku sebelumnya, aku bercerita padanya malam itu. Tentang kisahku dengan seorang pria yang telah menjadi mantan kekasihku yang telah usai dengan sangat buruk.
Malam yang aku habiskan bersamanya telah membawaku ke sebuah tempat yang disebut kenyamanan. Suara yang telah menjadi candu untuk aku dengarkan tiap malam, suara yang telah membuatku terjebak pada hatinya. Pada perasaan yang seharusnya tak pernah aku singgahi.
Dia yang mampu meruntuhkan segala pertahanku pada sesuatu yang disebut dengan perasaan, perasaan yang mungkin akan membawaku kembali pada yang namanya luka. Luka yang pernah aku rasakan hingga aku tidak memiliki semangat untuk hidup.
•••
Vote dan komentar nya di tunggu!!
Follow Instagram ku guys
@syiah.ash