PART 4

25 5 0
                                    

Happy reading ...

Entar di akhir cerita aku bakal post yaa foto tokohnya🤭

Pagi kembali menyapa, sinar matahari telah masuk melalui sela-sela jendela kamarku. Yang membuatku untuk segera bangkit dan memulai aktivitasku.

Handphone ku bersuara menandakan ada notifikasi yang harus segera aku buka. Dan benar saja dugaanku bahwa itu darinya.

Al: sorry Nad, aku ketiduran.

Dengan emot nangisnya yang menyebalkan. Sebenarnya aku tidak percaya, itu hanya alasannya untuk menghindar. Tapi aku tidak akan marah padanya ataupun protes, karena aku sadar posisiku.

Aku membalas pesannya dengan biasa, seakan itu bukan masalah dan tetap terlihat baik-baik saja. Walau sebenarnya ada rasa kecewa dihatiku, tapi itu bukan masalah karena dia menganggapku sebagai temannya.

Tapi aku tidak akan membiarkan dia begitu saja hahaha, aku membuat alasan agar dia mengganti malam tadi dengan nanti malam, aku tidak peduli dengan penilaiannya terhadapku. Dan yang membuatku bahagia adalah dia menerima tawaranku.

"Pria ini sangat baik."

Chatan kami terus berlangsung walau kadang dia membalas dengan begitu lama, di sela-sela itu aku terus berpikir untuk perasaanku kedepannya.

Apa aku harus menyatakan perasaanku yang sebenarnya? Atau aku harus memendam perasaan ini untuk menjaga hubungan pertemanan kami?

Aku terus berpikir dengan keras untuk menemukan jawaban dari pertanyaanku.

Apa aku harus jujur soal perasaanku? Tapi bagaimana jika semua berubah? Apa aku sanggup untuk kehilangan yang kedua kalinya?

•••

Vote dan komentar nya jangan lupa yaa bestie 🥰

Follow my Instagram @syah.ash

See you😘

VIRTUAL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang