marah!

116 8 7
                                    

Hapyyy reading 💗

||luka yang sakit adalah ketika kamu dilukai seseorang yang kamu kira tidak akan menyakitimu||
.
.
.
.
.
.

Sesuai perkataan dr Karina, jika Jora sudah sembuh total maka Jora akan bisa pulang malam ini juga. Dan benar saja sekarang Jora tengah berada di dalam mobil pribadinya yang di kirim papahnya untuk menjemput Jora pulang.

Jora terdiam dalam lamunannya, ia cukup bosan karena sedari tadi ia hanya diam si dalam mobil. Entah rumahnya di mana letaknya yang pasti Jora sangat bosan diam di mobil ini.

"Pak saya mau makan laper," seru Jora kepada Johan_supir pribadi Jora.

"Tapi non ini udah mau sampai," jawab Pak Johan.

"Tapi saya laper pak!" Pekik Jora.

Pak Johan terkejut dengan teriakan jora, tidak biasanya anak ini berteriak. Yang pak Johan kenali adalah Jora yang lugu dan pemalu.

"Okeh non, bentar yah saya cari dulu kapw di dekat sini," pasrah Pak Johan.

Jora mengangguk, ia jadi teringat kepada supir pribadi ayahnya yang selalu membuat Jora tersenyum. Dan suka bar-bar bersama Jora. Terkadang supir nya itu sekongkol untuk mengerjai para pembantu.

"Hufhhh, kangen mereka semua apa lagi pak  Surya supir bar-bar milik papah," lirih Jora.

"Tapi sekarang gue udah gak bisa ketemu kalian semua, karena gue udah meninggal mungkin" cicit Jora.

"Nah non, kita udah sampe di kape Swetyy tempat kesukaan non," senyum pak Johan.

"Oh okeh pak saya turun, jika pak Johan mau makan Ayuk ikut saya," ajak Jora.

"Saya sudah makan non," tolak Pak Johan sopan.

"Kalo gitu Jora masuk dulu," ucap Jora. Gadis itupun masuk ke dalam Kave dengan gaya angkuhnya. Tidak seperti biasa yang selalu menunduk Karen sifat Jora uang dulu sangat berbeda dengan Jora yang sekarang.

Jora sudah final dalam pilihannya. Ia akan mengubah 100 derajat sang pemilik tubuh. Tidak ada kata lugu dan takut apalah itu. Jora yang sekarang adalah cewek pemberani.

Setelah sampai di meja, Jora langsung memesan makanan kesukaannya. ia melihat ke sekeliling Kave ini. Tidak terlalu ramai tapi tempatnya sangat nyaman sekali.

Sekitar beberapa menit, Jora beres dengan acara makannya. Ia berjalan ke arah mobil lalu masuk. Setelah itu mobil melaju dengan kecepatan sedang.

1 jam berada di mobil kini Jora sudah sampai di sebuah Mension yang besar. Karena sudah lelah Jora pun segera masuk ke kamar miliknya sangat lelah pikirnya.

"JORA BERHENTI KAMU!"

Jora memberhentikan jalannya. Ia berbalik malas ke arah mamah tirinya. Lalu mengangkat alisnya sebelah seolah mengatakan 'apa'

"Jangan tidur! Bersihin kamar saya dulu!" Perintah Sarah dengan seenaknya.

Apakah Jora boleh tertawa? Miris sekali apakah Wanita ular itu tidak punya mata kalau Jora baru saja pulang dari RS. Mungkin tidak!.

"Lantas buat apa? Para maid bekerja di sini?" Tanya Jora dengan acuh.

"Kamu!"

"Apa? Mau kasih tau papah? Silahkan! Gue ngantuk byyy kang penikmat harta orang!" Sindir Jora lalu ia berjalan ke arah tangga. Menghiraukan amarah Sarah Dah Shena yang meluap luap. Sudah Jora curigai pasti mereka akan mengadu kepada papahnya. Its okyy, silahkan!

•••

Pagi yang cerah seorang gadis masih tertidur di kasur empuknya. Ia mengerejap sebal karena mendengar suara alarm yang berbunyi sangat keras.

Transmigrasi Cewek Cool (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang