Author's POV
Pagi itu Kevin dan Rana tengah sarapan bersama sebelum keduanya pergi untuk menjalankan rutinitas masing-masing. Kevin latihan di pelatnas sedangkan Rana kuliah.
"Ran, kriteria cowok kamu yang kayak gimana sih?", tanya Kevin tiba-tiba.
Rana yang saat itu tengah minum pun tersedak karena kaget.
"Uhuk..uhuk", Rana sontak terbatuk.
Kevin dengan sigap mendekat ke arah Rana dan menepuk-nepuk leher belakangnya. Dapat Rana lihat Kevin menatapnya penuh kekhawatiran. Satu tangannya menyentuh pipi gadis itu.
"Kamu nggak papa?", tanya Kevin.
Setelah batuknya mereda, Rana baru menjawab pertanyaan Kevin.
"Nggak papa, Mas. Tadi mas Kevin nanya kriteria cowok aku ya? Jangan bilang Mas Kevin mau jodoh-jodohin aku sama cowok di pelatnas.."
"Ngapain repot-repot jodohin kamu sama orang lain. Mending buat Mas lah"
"......eh-eh gimana mas?"
"Kamu...mending buat Mas. Mau nggak?"
"......", Rana yang terkejut tidak tau harus memberi respons apa. Tubuhnya seolah kaku setelah mendengar pernyataan Kevin.
"Mas nggak tau kapan tepatnya Mas mulai punya perasaan sama kamu. Mas nggak pinter ngerayu Ran. Kalo suka ya langsung to the point kayak sekarang...Mas mau kamu tau kalo kamu punya tempat spesial disini...", ucap Kevin sambil menunjuk dadanya.
"M-mas Kevin se...serius? Nggak bercanda? Masa iya modelan Mas Kevin suka sama cewek kayak aku, sementara di luar sana banyak banget perempuan cantik dan keren yang ngejar-ngejar mas Kevin.."
"Gini deh...Mas harus ngapain biar kamu percaya?", tanya Kevin sambil menatap mata Rana intens.
".....", giliran Rana yang tidak tahu harus menjawab apa. Ia malah bingung sendiri pembuktian seperti apa yang harus dilakukan Kevin untuk membuatnya percaya.
"Yaudah kalo kamu bingung...Gini aja, kasih Mas waktu satu bulan buat nunjukin rasa suka Mas ke kamu... deal?"
"Hmm.....oo--oke deal", ucap Rana sambil merutuki dirinya sendiri atas keputusan yang baru saja ia buat. Rana hanya berharap semoga dirinya tidak menyesal nantinya.
"Yaudah yuk, Mas anterin ke kampus.."
"Lhoo...nanti Mas Kevin telat latihannya. Gausah deh", tolak Rana.
"Ran.....Mas baru aja mau usaha lho, masa langsung ditolak", protes Kevin dengan wajah cemberut.
"Eh..bukan gitu maksudnya Mas. Yaudah deh hari ini aja tapi ya", putus Rana pada akhirnyaa.
"Nahh gitu dong", ucap Kevin sambil mengacak puncak kepala Rana.
Rana sebetulnya sudah cukup sering diberi perlakuan seperti itu oleh Kevin. Namun rasanya jauh berbeda saat tau kalau pria itu menyukainya.
***
Pelatnas hari ini cukup sibuk. Selain menjalani latihan, mereka juga sedang melakukan persiapan untuk turnamen Jepang Open yang akan diselenggarakan sekitar empat hari lagi. Tak hanya atlet, para official dan tim medis pun sibuk mengurusi segala keperluan untuk turnamen.
"Latihan hari ini dicukupkan. Jaga kondisi kalian, jangan begadang, makan makanan yang sehat. Pokoknya kalian harus fit buat turnamen nanti. Paham..?", ucap Koh Herry mengakhiri sesi latihan sore itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Closer || Kevin Sanjaya
FanfictionBerawal dari sebuah keterpaksaan yang pada akhirnya berujung nyaman