Part 6

309 34 12
                                    

Author's POV

Orang-orang yang akan ikut ke puncak berkumpul di pelatnas PBSI pagi ini. Tak terkecuali Kevin yang baru saja datang bersama Rana.

Kedatangan Kevin bersama seorang perempuan cantik sontak menarik perhatian semua orang, termasuk Fajar.

"Ohh, jadi ini adeknya Kevin. Parah banget lo, punya adek cakep kayak gini gak pernah di bawa ke pelatnas", ucap Fajar begitu melihat Kevin datang bersama seorang perempuan.

"Biarin. Ogah gue nanti dia digodain sama playboy kayak lo", balas Kevin.

"Parah lo Pin buka kartu. Yaudah kalo kenalan doang mah boleh kan? tak kenal maka tak sayang, hehe. Kenalin, gue Fajar. Panggil aja a'a Fajar", ucap Fajar seraya mengajak Rana bersalaman.

"Halo A Fajar, kenalin Aku Kiranaziva Maharani. Panggil aja Rana", balas Rana.

Rana pun berkenalan dengan semua anak pelatnas, dan beberapa staff yang ikut ke puncak. Mereka semua akan berangkat ke puncak menggunakan mobil pribadi. Kali ini Kevin memutuskan untuk tidak membawa mobil.

Kevin memilih bergabung dengan mobil Ginting alih-alih bersama Fajar cs. Bukan tanpa alasan, ia tidak ingin bergabung dengan mereka karena takut Rana dimodusin. Protektif sekali bukan?

Ginting menyetir dengan Grego di sampingnya. Sementara kursi penumpang  diisi oleh Kevin, Rana, dan Mbak Wid.

"Rana, seriusan lo adeknya Kevin? Gue liat kalian nggak ada mirip-miripnya", ucap Mbak Wid yang mencurahkan keingintahuannya.

"Kepo banget lo Mbak. Sirik ya lo gue punya adek cakep kayak Rana?", ucap Kevin seraya menjulurkan lidahnya.

"Hmmm.. Mbak Wid, Sebenernya aku bukan adeknya Mas Kevin", ucap Rana jujur.

"Laah terus lo siapanya Kevin Ran? Kok kalian bisa tinggal bareng?", tanya Mbak Wid penuh selidik.

"Jangan salah paham dulu Mbak hehe, jadi gini...Orangtuaku itu temennya orangtua Mas Kevin. Nah waktu kedua orang tuaku meninggal, aku ikut Om Sugi sama Tante Nia. Karena aku keterima kuliah di Jakarta dan sama sekali nggak punya saudara disini, jadi aku tinggal sama Mas Kevin. Gitu Mba", jelas Rana panjang lebar.

"Ohh jadi begitu ceritanyaa, hampir aja gue salah paham", ucap Mbak Wid mengerti.

"Ohh gitu, tadinya gue kira si Kevin jadi sugar daddy HAHAHA", ledek Ginting sambil melirik Kevin dari spion tengah mobil.

"Sembarangan lo yaaa! Lo kira gue om-om mesum?!", ucap Kevin tak terima.

"Wesss, santai Vin. Btw Na, hati-hati aja sama Kevin, takutnya dia khilaf HAHAA", ucap Ginting yang dihadiahi lemparan botol oleh Kevin.

"Gausah didengerin Na. Mas bukan cowok kayak gitu", ucap Kevin melakukan pembelaan. Raut kekesalan tercetak jelas di wajahnya.

"Hmmm...gue liat-liat kalian berdua ini vibesnya kayak suami istri ya... Mana manggilnya pake Mas lagi", celetuk Mbak Wid ditengah-tengah perseteruan Ginting dan Kevin.

"Doain aja Mbak", jawab Kevin dengan santainya.

Rana yang tepat berada di samping Kevin seketika menoleh. Mimik wajahnya menyiratkan tanda tanya besar, seolah ingin mengatakan "Maksud mas Kevin apa ya??".

Setelah beberapa detik hening, Kevin baru sadar dan merutuki dirinya sendiri atas apa yang ia ucapkan.

'Dasar dodol', monolog Kevin dalam hati.

Closer || Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang